TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan darah pada dinding bagian dalam arteri dan pembuluh darah lainnya saat darah beredar ke seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi bukanlah pertanda baik jika tekanan ini terus-menerus terlalu tinggi dan jantung harus bekerja ekstra keras untuk memompa darah. Jika tidak diobati, hipertensi meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Konsultan asosiasi di Departemen Kardiologi National Heart Centre Singapura, Dr. Hong Rilong menyebut, meskipun tekanan darah optimal berada di bawah 120/80 mmHg, hipertensi hanya didiagnosis secara formal, menurut pedoman praktik klinis setempat, sebagai tekanan darah di atas 140/90 mmHg. Namun, dokter mulai meninggalkan rekomendasi yang sama bagi semua terkait target tekanan darah.
"Target tekanan darah yang optimal bervariasi menurut profil risiko pasien. Misalnya, pasien dengan penyakit ginjal kronis atau peningkatan risiko kardiovaskular mungkin memerlukan target tekanan darah yang lebih rendah,” kata Dr. Hong dikutip dari CNA Lifestyle.
Anda akan melihat bahwa pembacaan tekanan darah Anda terdiri dari dua angka, yang menunjukkan hal berikut.
Tekanan darah sistolik: Saat jantung berkontraksi untuk mendorong darah ke depan. Tekanan darah sistolik terlihat sebagai angka pertama, misalnya, "120" dalam 120/80mmHg. "Mm/Hg" adalah singkatan dari milimeter merkuri.
Tekanan darah diastolik: Saat jantung Anda rileks untuk terisi darah di antara detak jantung.
Namun, bagaimana jika salah satu tekanan darah normal, tetapi yang lainnya membuat Anda mengalami hipertensi stadium 2, misalnya, 160/80 mmHg? Pembuluh darah dan organ Anda akan tetap mengalami tingkat stres abnormal, yang telah terbukti meningkatkan risiko kardiovaskular.
"Selama salah satu komponen meningkat, itu dianggap hipertensi," kata Dr. Hong
Siapa pun yang memantau tekanan darahnya pasti tahu bahwa hasil pengukurannya dapat berfluktuasi sepanjang hari. Bahkan, peneliti AS menemukan bahwa waktu dalam sehari dan bahkan musim dapat memengaruhi hasil pembacaan tekanan darah hingga 40 persen.
Dikutip dari CNA, tekanan darah memiliki pola sirkadian 24 jam, pada pagi hari, tekanan darah sedikit lebih tinggi daripada pada malam hari. Saat Anda tidur, tekanan darah turun 10 persen hingga 15 persen. Tekanan darah naik lagi dalam satu hingga dua jam sebelum Anda bangun.
Konsultan senior di Departemen Kardiologi, National University Heart Centre, Singapura, Dr Low Ting Ting menyebut waktu terbaik untuk mengukur tekanan darah secara akurat adalah di pagi hari. Lakukan sebelum sarapan dan 10 hingga 15 menit setelah bangun tidur. Sebaiknya buang air kecil terlebih dahulu karena kandung kemih yang penuh dapat meningkatkan tekanan darah.
Pilihan editor: Kandungan Potasium Lebih Tinggi dari Pisang Buah Ini Sangat Baik Buat Penderita Hipertensi