Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Lemak di Hati Bisa Berkembang Menjadi Kanker  

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Ilustrasi. Dailymail.co.uk
Ilustrasi. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lemak di hati yang berlebihan ternyata bisa berkembang menjadi kanker hati, terutama bila disertai peradangan, kata Prof DR dr Laurentus A. Lesmana.

"Lemak di hati dulu dianggap sesuatu yang biasa (ringan). Tapi kini data menunjukkan kondisi ini bisa berkembang jadi sesuatu yang serius bila disertai peradangan. Bila disertai peradangan bisa menjadi sirosis (pengerasan hati) dan akhirnya bisa menjadi gagal hati atau kanker hati," ujar dokter dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi di Jakarta, Senin, 7 Desember.

Lesmana mengatakan perjalanan menjadi kanker umumnya 40-60 persen terjadi setelah 5-7 tahun terjadi peradangan. Kemudian bila perlemakan hati disertai hepatitis B atau C dan sindrom metabolik, seperti diabetes atau hipertensi, kemungkinan menjadi gagal hati atau kanker hati menjadi lebih cepat.

Mereka yang mengalami perlemakan hati umumnya juga mengalami hipertensi, memiliki kadar gula yang tinggi, dan indeks massa tubuhnya di atas 25 (BMI di atas 25). Hanya, menurut Lesmana, tidak ada gejala umum yang tampak saat lemak di hati seseorang sudah berlebihan. Penderita baru menyadari kondisinya saat menjalani medical check-up.

"Umumnya, dengan ultrasound, kita bisa melihat ada tidaknya perlemakan di hati," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menambahkan, pengobatan yang dianjurkan bagi mereka yang mengalami perlemakan hati ialah diet rendah lemak dan karbohidrat serta melakukan olahraga teratur, yakni 30 menit per hari. Namun bagi penderita yang juga mengalami sindrom metabolik, perlu diberikan terapi obat, pemeriksaan imaging berkala, dan MRI untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya sirosis.

"Perlemakan hati perlu diterapi sedini mungkin secara teratur untuk mencegah komplikasi, seperti peradangan hati, sirosis hati, kegagalan hati, dan kanker hati," kata Lesmana.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

19 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.