TEMPO.CO,Jakarta-Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan ginjal dan hipertensi Suhardjono menuturkan, penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi sangat penting. Sebab, menurunkan tekanan darah 2 mmHg saja cukup untuk menurunkan risiko kejadian serangan jantung sampai 10 persen.
Selain kontrol dan minum obat secara teratur, pasien hipertensi perlu memodifikasi gaya hidup. "Kurangi makan yang gurih-gurih karena itu mengandung banyak garam," kata Suhardjono. Bukan berarti makanan itu sama sekali tidak mengandung garam. Ketiadaan garam dalam tubuh pun bisa berbahaya karena tubuh membutuhkan elektrolit untuk mengirimkan pesan dari otak ke seluruh tubuh. Dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini memperkirakan asupan garam yang masih aman kira-kira tiga sendok teh dalam sehari.
Olahraga teratur, mengkonsumsi makanan sehat, menurunkan berat badan, serta menghindari faktor risiko, seperti mengkonsumsi alkohol dan merokok, juga bagian dari memodifikasi gaya hidup. Melakukan relaksasi, seperti meditasi, juga bisa dilakukan untuk mengendalikan tekanan darah. "Sebab, tekanan darah bisa melonjak saat seseorang berada dalam keadaan stres," kata Suhardjono.
Berikut ini adalah fakta dan mitos seputar hipertensi:
1. Saya tahu kalau tekanan darah saya naik kalau tengkuk terasa pegal dan kepala pusing.
Fakta: Hipertensi tidak mempunyai gejala yang khas. Keluhan seperti itu bisa terjadi karena penyakit lainnya. Untuk tahu hal itu, tekanan darah harus diukur.
2. Kalau tidak ada keluhan, hipertensi tidak perlu diobati. Obat-obat (kimia) dari dokter akan merusak ginjal.
Fakta: Kalau tidak dikendalikan (diobati), hipertensi akan merusak organ sasaran (ginjal, jantung, otak, dan pembuluh darah).
3. Jika saya minum obat dan tekanan darah saya terkontrol baik, obat tersebut tidak perlu diminum lagi.
Fakta: Tekanan darah terkontrol disebabkan oleh obat. Jika dihentikan, tensi akan meningkat kembali. Hipertensi tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dikendalikan.
4. Hipertensi pada orang tua adalah hal biasa, tidak perlu diobati.
Fakta: Hipertensi pada orang tua memberikan risiko kerusakan pada organ sasaran sehingga harus dikendalikan.
Berbagai sumber | AMIRULLAH