TEMPO.CO, New York - Penelitian dari University of Massachusetts di Amerika Serikat menemukan bahwa tidur siang membantu meningkatkan kemampuan belajar bagi bayi di bawah lima tahun. Juga membantu otak anak-anak menyerap hal di sekelilingnya sejak dini karena pada saat tidur otak anak terangsang mengolah informasi.
Rebecca Spencer yang memimpin penelitian menyebutkan bahwa tidur siang sangat penting bagi anak-anak apalagi mereka yang sudah ikut kegiatan prasekolah. "Tidur siang membantu mereka mengingat apa saja yang sudah mereka pelajari di sekolah," katanya.
Spencer mengatakan, jika anak-anak yang lebih tua akan meninggalkan kebiasaan tidur siang mereka secara alami, para balita sebaiknya didorong untuk tidur siang selama yang mereka butuhkan. Hasil penelitian tersebut sudah dimuat di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences edisi pekan ini.
Para peneliti ini mengamati 40 anak yang berusia tiga hingga lima tahun. Pada pagi hari, anak-anak diberikan matriks berisi sembilan hingga 12 gambar berbeda, seperti kucing atau payung. Pada siang hari dan pagi di hari berikutnya, para balita itu dites seberapa baik mereka mengingat posisi masing-masing gambar.
Para balita tersebut diamati dalam dua kondisi. Pertama, para balita diajak untuk tidur siang sebelum diberikan tes, sementara kondisi lainnya adalah mereka dibiarkan terjaga. Tanpa tidur siang, akurasi para balita untuk mengingat gambar mencapai 65 persen. Sementara jika mereka tidur siang dulu, akurasinyamencapai 75 persen.
Dr Robert Scott-Jupp, pakar kesehatan anak dari Royal College of Paediatrics and Child Health, menyebutkan bahwa tidur dengan durasi singkat bisa membantu peningkatan kondisi mental orang dewasa, misalnya dokter yang bekerja malam. Menurut dia, sampai saat ini belum ada yang melihat hal serupa pada balita. "Ini hal yang penting, sebab ada perbedaan pendapat bahkan di tempat penitipan anak, apakah mereka harus mengajak anak tidur siang atau tidak," katanya.
Scott-Jupp mellihat bahwa balita menyerap banyak informasi setiap hari dan mereka semakin ingin tahu tentang segala hal yang ada di sekitarnya. "Balita setidaknya butuh tidur 11-13 jam setiap hari. Hal itu memberikan kesempatan pada otak mereka untuk beristirahat dan mengisi ulang tenaganya hingga siap untuk hari berikutnya. Scott-Jupp mengatakan, tidur siang sama pentingnya seperti tidur malam. "Tanpa tidur siang, anak-anak itu mudah lelah, rewel, pelupa dan sulit berkonsentrasi."
AP | BBC | GABRIEL TITIYOGA