TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 98 persen orang dewasa Indonesia menyadari perlu meningkatkan kesehatan dan 90 persen orang dewasa Indonesia mengaku memiliki kebiasaan yang berdampak buruk pada kesehatan.
Tragisnya hanya sekitar 34 persen penduduk Indonesia yang melakukan medical checkup dalam kurun waktu satu tahun terkahir. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan negara di Asia Pasifik yaitu 52 persen. Tak heran, jika Indonesia berada di peringkat kesehatan kedua terendah dari total 15 negara di Asia Pasifik.
Baca juga:
Penyanyi Solo Lebih Rentan Mati Muda, Cek Penelitiannya
Foto Setya Novanto Buat Pria ini Sadar Menderita Sleep Apnea
MUI Ingatkan Vaksin untuk Imunisasi Difteri Boleh Diberikan
Demikian diungkapkan Survey healthy Living Index 2016 yang digelar AIA di 15 negara di wilayah Asia Pasifik ( India, Cina, Srilanka, Vietnam, Australia, Malaysia, Korea, Indonesia, New Zealand, Macau, Singapore, Taiwan, Filipina, Thailand, dan Hongkong), dan menyertakan 10.316 responden dengan 772 responden dari Indonesia.
Survey ini juga mengungkapkan banyak data kesehatan lainnya. Di antaranya tentang 3 alasan mengapa orang Indonesia ingin menjalankan pola hidup sehat. Yaitu 33 persen karena alasan untuk hidup lebih lama, 22 persen untuk menikmati hidup lebih baik, dan 8 persen ingin memiliki tubuh sehat agar terhindar penyakit.
Pada survei itu juga terungkap 5 faktor yang mendorong masyarakat Indonesia untuk hidup lebih sehat. Yaitu 60 persen memiliki hubungan baik dengan keluarga, 57 persen memiliki lingkungan yang bersih, 57 persen memakan makanan yang sehat, 54 persen olahraga teratur dan 54 persen mencuci tangan secara teratur.
Orang Indonesia pun diungkapkan paling banyak mengkhawatirkan kesehatan terhadap 5 penyakit seperti stroke, Serangan jantung, kanker, lumpuh dan diabetes. Khusus para prianya, survei juga menyebutkan 4 jenis penyakit kanker yang paling dikhawatirkan kaum adam, ini. Yaitu 80 persen mengkawatirkan kanker paru, selanjutnya adalah kanker hati, Kanker prostat dan kanker kulit.