Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Kim Kadarshian Kena Pneumonia, ini Penjelasannya

image-gnews
Kim Kadarshian dan anaknya Saint West./ intagram
Kim Kadarshian dan anaknya Saint West./ intagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada awal tahun baru 2018 ini, aktris Kim Kadarshian mengunggah sebuah gambar memeluk Saint West, anaknya. Dalam keterangan foto hitam putih itu, Kim Kardashian mengungkapkan bahwa anaknya dirawat di rumah sakit minggu lalu karena pneumonia, namun sekarang keadaannya sudah lebih baik.

Kim kadarshian pun memuji ketangguhan anak laki-lakinya yang baru berulang tahun tersebut. Bintang reality show tersebut mengungkapkan saat di dalam ambulan, menuju sebuah rumah sakit di Los Angeles, sang anak terhubung dengan mesin oksigen dan beberapa infus.

“Pneumonia sangat menyeramkan. Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada setiap perawat dan dokter di luar sana yang bekerja sangat keras sepanjang waktu. Kami sangat berterima kasih untuk kalian semua! Dia di rumah dan keadaannya lebih baik. Dia sangat tangguh aku yakin dia akan mengatakan bahwa naik ambulans sangat keren! Saint ku yang kuat,” tulis Kim Kadarshian di media sosial Instagram 2 Desember 2018. Baca: Tahun Baru 2018, ini Prediksi Astrolog di Tahun Anjing 

Dirawatnya Saint di rumah sakit karena pneumonia, sempat membuat penyakit itu terkenal dalam pencarian google. Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang dan terisi cairan, dapat mengancam jiwa anak-anak. Alasannya, sistem kekebalan tubuh anak mereka belum berkembang sepenuhnya.

Pneumonia pada anak-anak memiliki risiko lebih tinggi, gejalanya cenderung lebih halus. Orang dewasa cenderung menunjukkan gejala batuk kering dan demam tinggi. Anak-anak mungkin mengalami sakit kepala, kelelahan, dan demam ringan.

Setelah berkembang melewati tahap 'ringan' sampai 'sedang', gejalanya meliputi sakit tenggorokan, hidung tersumbat, diare, kehilangan nafsu makan, dan kekurangan energi. Pneumonia berat, tahap yang jauh lebih serius, ditandai dengan suara nafas frekuensi tinggi yang nyaring, berkeringat atau menggigil dan bibir biru, hal ini memerlukan rawat inap. Baca: Perubahan Penampilan Jennifer Dunn yang Pernah Chubby

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Risiko pneumonia akan lebih tinggi untuk anak-anak yang menderita asma atau belum menerima semua vaksinasi mereka, namun semua anak rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka kurang berkembang.

Faktor lain anak terjangkit pneumonia adalah cuaca dingin. Selain itu, dari sisi lingkungan juga, bisa saja daerah tempat tinggal si bayi adalah daerah yang tinggi akan bakteri pembawa penyakit pneumonia. Asap rokok dan asap pabrik juga merupakan salah satu faktor anak tertular penyakit radang paru-paru itu.

Tindakan dokter terhadap pneumonia tergantung pada jenisnya, apakah itu tertular dari virus atau bakteri. Dokter akan melakukan tes. Bila terbukti itu adalah bakteri pneumonia, maka bisa diobati dengan antibiotik di rumah sakit, kadangkala disampaikan secara intravena. Sedangkan dalam kasus pneumonia virus, pasien akan sering dikirim ke rumah, diperintahkan untuk membawa Tamiflu, beristirahat, dan minum banyak air. Baca: Terkena Alzheimer, Wanita ini Divonis Hidup 8 Tahun Lagi 

Pneumonia adalah penyakit pembunuh yang sering terlupakan. Banyak orang menganggap penyakit ini hanya gejala batuk dan flu karena memang gejalanya sama. Padahal, di Indonesia, 15 persen balita meninggal akibat Pneumonia. Indonesia berada di peringkat ke-10 di dunia untuk kasus kematian balita terbanyak akibat pneumonia. Kondisi di dalam negeri, kasus kematian terbanyak akibat Pneumonia ditemukan di Nusa Tenggara Barat yakni sebesar 38,5 persen disusul oleh Aceh sebesar 35,6 persen dan Bangka Belitung sebanyak 34,8 persen pada 2013.

DAILYMAIL.CO.UK | DINI TEJA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

18 menit lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

4 hari lalu

Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto bersama Raffi Ahmad dan Nagita Slavina saat acara makan siang bersama di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Rabu, 29 November 2023. Dokumentasi Tim Media Prabowo
Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

21 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.