Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obat Baru Kanker Payudara, Proses Pengobatannya Hanya 5 Menit

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
ilustrasi injeksi medis (pixabay.com)
ilustrasi injeksi medis (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Roche Indonesia meluncurkan formulasi baru untuk perawatan kanker payudara HER2 (Human Epidermal Growth Factor Receptor 2), di Westin Hotel, Jakarta, Rabu 11 Juli 2018.

Formulasi baru tersebut adalah Trastuzumab Subkutan. Obat ini telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 23 Mei 2018.

Baca juga: 2 Servis Baru di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Tak Antre Lagi?

“Persetujuan atas Trastuzumab Subkutan ini adalah berita yang sangat baik untuk pasien, karena dengan formulasi ini, proses pemberian obat secara keseluruhan menjadi lebih cepat, karena waktu pemberian obat jauh lebih singkat,” ujar Country Medical Director Roche Indonesia Binay Swarup dalam konferensi pers di Westin Hotel, Jakarta, Rabu.

Trastuzumab sebelumnya hanya tersedia dalam formulasi intravena, adalah obat yang telah digunakan untuk penatalaksanaan kanker payudara HER2-positif.

Obat ini telah memberikan dampak meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan menurunkan risiko penyakit kembali kambuh untuk perempuan yang menderita tipe kanker payudara dini tertentu.

Formulasi Trastuzumab Subkutan memberikan kenyamanan lebih bagi pasien dan mengurangi biaya kesehatan secara keseluruhan dibandingkan formula lama yang digunakan dengan infus intravena (IV) standar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:
Ini Dia 7 Jurus Sukses ala Rumah yang Bisa Mendongkrak Karir
Cacing Ancam 25 Persen Penduduk Dunia, Obat Kunyah Solusinya?

Trastuzumab Subkutan dijual di Indonesia dengan harga Rp14 juta untuk sekali pengobatan, sayangnya obat ini masih belum termasuk dalam pembiayaan BPJS.

"Untuk sementara Trastuzumab Subkutan masih digunakan oleh pasien umum dan perusahaan yang jumlahnya 22 persen dari pasien di RS Kanker Dharmais. Saat ini masih diajukan untuk masuk ke dalam BPJS," ujar Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, Profesor Abdul Kadir.

Seperti diketahui, kanker payudara HER2-positif merupakan jenis kanker payudara yang paling agresif. Ada 22,8 persen dari semua perempuan Indonesia, yang terdiagnosis kanker payudara, memiliki jenis Her2-positif.

Formulasi baru Trastuzumab Subkutan (SC) yang diberikan hanya 2 sampai 5 menit untuk pengobatan kanker payudara HER2-positif. Formulasi ini jauh lebih cepat prosesnya dibandingkan dengan formulasi lama, yaitu Trastuzumab Intravena (IV) yang memerlukan waktu 30 sampai dengan 90 menit.

Dengan waktu pengobatan yang lebih singkat, maka dapat mengurangi antrean pasien kanker yang akan berobat. Selain itu, Trastuzumab Subkutan memberikan kenyamanan lebih bagi pasien dan mengurangi biaya kesehatan dibandingkan dengan IV.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Bahan Makanan Alami yang Dapat Membunuh Pertumbuhan Sel Kanker

2 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
7 Bahan Makanan Alami yang Dapat Membunuh Pertumbuhan Sel Kanker

Makanan alami tidak hanya memberikan nutrisi penting bagi tubuh, tetapi juga berperan sebagai pejuang dalam melawan penyakit, termasuk kanker.


7 Fakta Deteksi Dini Kanker dan Metode Pemeriksaanya

2 hari lalu

Pendeteksi Kanker
7 Fakta Deteksi Dini Kanker dan Metode Pemeriksaanya

Meskipun kanker adalah penyakit serius, deteksi dini dapat meningkatkan peluang penyembuhan.


Alasan Peluang Sembuh dari Kanker Lebih Besar Karena Deteksi Dini

3 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Alasan Peluang Sembuh dari Kanker Lebih Besar Karena Deteksi Dini

Deteksi kanker sejak dini sangatlah penting agar penanganan dapat segera dilakukan dan peluang sembuh pun semakin tinggi.


Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

5 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

Meski tak secara langsung menjadi indikator kanker, kedutan bisa juga menjadi sinyal kanker otak, menurut Asosiasi Tumor Otak Amerika.


Saran Pakar untuk Tekan Kasus Kanker Serviks, Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi

5 hari lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Saran Pakar untuk Tekan Kasus Kanker Serviks, Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi

Kanker serviks bisa dideteksi dan dicegah dengan melakukan pap smear secara rutin. Berikut penjelasan pakar ginekologi onkologi.


Lestari Moerdijat Satu-satunya Perempuan Pimpinan MPR 2024-2029, Segini Harta Kekayaannya

7 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.
Lestari Moerdijat Satu-satunya Perempuan Pimpinan MPR 2024-2029, Segini Harta Kekayaannya

Lestari Moerdijat resmi dilantik menjadi Pimpinan MPR RI periode 2024-2029. Simak harta kekayaan kader NasDem ini.


Mengenal Gabapentin, Obat untuk Epilepsi yang Sering Disalahgunakan

7 hari lalu

ilustrasi overdosis obat (Pixabay.com)
Mengenal Gabapentin, Obat untuk Epilepsi yang Sering Disalahgunakan

Gabapentin dapat mengontrol nyeri saraf tertentu dan gangguan kejang dan biasa diresepkan untuk epilepsi tapi sering disalahgunakan seperti opium.


Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

Budi meluncurkan serangkaian inisiatif yang bertujuan meningkatkan akses terhadap deteksi dini kanker dengan mengandalkan kemitraan internasional.


4 Hal Penting yang Dianjurkan Peneliti Demi Turunkan Risiko Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
4 Hal Penting yang Dianjurkan Peneliti Demi Turunkan Risiko Kanker

Para peneliti di Mass General Brigham menyebut empat strategi spesifik untuk menurunkan risiko kanker. Berikut pendapat pakar.


Urolog Minta Pria 45 Tahun ke Atas Rutin Periksa Kanker Prostat

10 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Urolog Minta Pria 45 Tahun ke Atas Rutin Periksa Kanker Prostat

Spesialis urologi mengingatkan laki-laki yang telah menginjak usia 45 tahun harus melakukan pemeriksaan kanker prostat, ini alasannya.