TEMPO.CO, Jakarta - Berbaju batik dan berkopiah hitam, begitulah gaya Tuan Guru Bajang atau TGB Zainul Majdi saat berkunjung ke Kantor Tempo, Palmerah Jakarta, Kamis, 12 Juli 2018.
Kopiah hitam itu seolah tak pernah lepas dari sosok yang satu ini. Kopiah itu identitas nasional, punya orang Indonesia kata TGB saat ditanya soal seringnya dia pakai peci hitam itu. "[Alasan] kedua, banyak kegiatan-kegiatan saya yang bernuansa keagamaan. Di Nusa Tenggara Barat itu kegiatan keagamaan membutuhkan busana yang lebih proper, lebih rapi, termasuk menutup kepala," katanya.
Baca juga:
Anda Penderita Diabetes? Perhatikan Batas Aman Makan Mangga
Obat Baru Kanker Payudara, Proses Pengobatannya Hanya 5 Menit
Waspada Musim Panas, Kemampuan Berpikir Bisa Melambat
TGB juga menyebutkan bahwa menjadi ustadz di NTB selalu pakai penutup kepala, "Jadi kebiasaan pakai kopiah ini sejak saya pulang ke NTB dari Kairo pada 1997," katanya berkisah. Karena menjadi budaya sehari-hari, sehingga berpeci menjadi kebiasaannya sejak sekarang.
Kapan kopiah hitamnya itu dilepas? Naik sepeda ga pakai [kopiah] kan? "Enggaakk lah, pakai helm," katanya tersenyum.
Peci hitamnya itu juga dilepas katanya saat acara santai. "Pakai kopiah sebetulnya panas. Tapi syukurlah sekarang banyak kopiah yang ada lubang-lubangnya," ujar TGB.
Sosok kelahiran Pancor, Selong, 31 Mei 1972, ini juga menyebut bahwa penggunaan kopiah ini bisa menjadi tren pada anak-anak muda. "Menurut saya anak-anak muda kita harus lebih banyak mengapresiasi milik kita sendiri, [seperti] sarung kopiah," katanya.
Menurut TGB, berbusana itu sudah menjadi khasanah untuk semua. "Beberapa kali ke luar negeri, teman-teman di sana nyaman dengan busana khasnya. Jadi bebas saja [pakai busana khas Indonesia di mana pun], apalagi kalau itu kekayaan Indonesia," katanya yang menyukai peci berwarna hitam itu.