4. Penggunaan bahasa di resume berantakan
Kata-kata typo bertebaran, bahkan tata bahasanya pun tak beraturan. Hal seperti ini juga bisa menentukan nasib lamaran kerja Anda. Perusahaan bisa menilai Anda sebagai orang yang tidak memperhatikan detil, tidak peka, tidak memiliki kepedulian atau bahkan Anda bisa dinilai tidak cerdas. Maka dari itu, sebelum dikirim resume wajib Anda periksa ulang.
5. Pelit informasi diri di resume
Berikan informasi tentang diri Anda yang sekiranya penting untuk diketahui perusahaan. Siapa tahu kriteria yang Anda miliki adalah sosok yang mereka butuhkan.
6. Terlalu mengumbar informasi diri di surat lamaran
Terlalu banyak menceritakan tentang diri Anda pada surat lamaran juga kurang bagus. Buat surat lamaran yang singkat dan fokus pada alasan mengapa Anda cocok untuk pekerjaan itu dan layak untuk diwawancara. Luangkan waktu untuk menulis surat lamaran yang sesuai dan cocok dengan kualifikasi Anda untuk pekerjaan itu, sehingga perusahaan dapat melihat mengapa Anda adalah kandidat yang baik.
ilustrasi surat lamaran kerja (pixabay.com)
7. Tidak mengikuti instruksi
Perusahaan meminta para pelamar untuk mengirimkan lamarannya ke alamat email tertentu. Tapi, Anda malah mengirimkannya ke alamat email lain, misalnya ke alamat email manajer personalia atau malah langsung ke alamat email direktur utama perusahaan. Bila instruksi sederhana seperti itu saja Anda tidak bisa mengikuti, bagaimana perusahaan bisa percaya kepada Anda?
8. Kualifikasi diri tidak sesuai dengan pekerjaan
Penting meluangkan waktu untuk mencocokkan kualifikasi diri Anda dengan deskripsi pekerjaan yang dilamar. Anda boleh menyampaikan kemampuan dan keahlian apapun yang dimiliki, namun sebaiknya yang 'nyambung' dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan, serta dapat Anda pertanggungjawabkan.
Baca juga: Ditanya Soal Gaji saat Melamar Kerja, Ini Jawaban yang Tepat
TIME | THEBALANCECAREER