Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Asal Konsumsi Obat Murah untuk Covid-19, Cek Ini Dulu

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
ilustrasi obat (pixabay.com)
ilustrasi obat (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini beredar info bahwa penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona dapat diobati dengan obat murah. Obat-obatan yang juga memang sudah digunakan dalam jangka waktu lama oleh masyarakat tersebut antara lain aspirin, steroid dan kolkisin. Informasi ini semakin marak menyebar di antara masyarakat.

Meski pun obat yang disebutkan murah dan mudah dijangkau, konsumsi obat apapun jenis dan dosisnya tetap perlu pengawasan medis. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam, menyebutkan bahwa pada pasien dengan gejala Covid-19 sedang dan parah, ada kemungkinan terjadinya sitokin storm syndrome yang diakibatkan oleh reaksi inflamasi.

Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi terjadi hiperkoagulasi atau kekentalan darah yang meningkat. Menurutnya, bukan virus langsung yang menyebabkan pengentalan darah tetapi melalui proses sitokin storm syndrome. Sehingga konsumsi obat seperti aspirin harus diawasi. "Jika dari pemeriksaan sistem koagulasi APTT/PTT/D-dimer memang terjadi koagulasi maka dokter akan memberikan antikoagulan bukan anti platelet atau aspirin. Pengentalan darah ini akan menyumbat kapiler paru dan pembuluh darah organ dalam," ujarnya melalui keterangan yang diterima Bisnis, Minggu 28 Juni 2020.

Sekali lagi obatnya bukan aspirin tapi antikoagulan untuk mengatasi kondisi ini, tegasnya. Sebagai informasi, sitokin storm sydrome memang dapat diatasi dengan obat anti-inflamasi antara lain steroid, seperti yang disampaikan oleh tim peneliti Universitas Oxford beberapa waktu lalu.

Ari mengungkapkan bahwa hasil riset seperti yang diketahui hanya mengurangi kematian pada kasus sedang dan berat dan tidak efektif pada pasien bergejala ringan atau tanpa support suplementasi respirasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, obat kolkisin (colchicine) umumnya digunakan untuk penyakit gout artritis, di mana pasien mengalami serangan radang sendi karena asam urat tinggi.

Efek inflamasi dan imunomodulator yang dikandungnya menjadi faktor yang menganggap bahwa obat ini bisa di berikan pada pasien Covid-19, walau hasil risetnya belum ada dan obat ini juga belum menjadi terapi yang diberikan untuk pasien-pasien Covid-19 di Indonesia.

Ari menambahkan, ada hal lain yang menjadi pertanyaan terkait beberapa pasien yang progres penyakitnya cepat sehingga dalam waktu sepekan telah terjadi kematian. "Pada pasien Covid-19 dapat terjadi Happy Hypoxia atau gejala yang tidak biasa di mana pasien tidak merasakan sesak nafas padahal kadar oksigen darah sudah turun," ujarnya.

Tetapi dengan pemeriksaan monitor pernafasan akan terdeteksi kalau frekuensi nafas pasien sudah meningkat dan dengan pemeriksaan oximeter semakin jelas adanya penurunan kadar oksigen. "Pada beberapa kesempatan kalau pasien sesak biasanya sudah masuk pekan kedua perjalanan penyakitnya. Oleh karena itu anjuran untuk pasien datang ke rumah sakit kalau sudah sesak nafas merupakan informasi yang sangat menyesatkan karena perjalanan penyakitnya sudah berat dan pasien sudah mengalami kekurangan oksigen dalam waktu lama," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar UGM Sebut IKN Bisa Dukung Pengembangan Obat Herbal, Ini Potensinya

3 hari lalu

Seorang warga Sampit mencoba air rendaman kayu Bajakah yang dijual di Pasar Keramat Sampit, Jumat (23/8/2019). ANTARA
Guru Besar UGM Sebut IKN Bisa Dukung Pengembangan Obat Herbal, Ini Potensinya

Mayoritas tanaman obat tersebut sudah digunakan oleh kurang lebih 55 sub-etnis suku Dayak di Kalimantan.


WHO Sebut Wabah Penyakit di Gaza Bisa Lebih Mematikan daripada Bom

4 hari lalu

Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel terbaring di lantai saat mereka dibantu di rumah sakit Indonesia setelah rumah sakit Al Shifa tidak berfungsi di tengah serangan darat Israel, di utara Jalur Gaza 16 November 2023. REUTERS/Fadi Alwhidi
WHO Sebut Wabah Penyakit di Gaza Bisa Lebih Mematikan daripada Bom

Penyakit dapat membunuh lebih banyak orang dibandingkan bom jika sistem kesehatan Jalur Gaza tidak diperbaiki.


Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

6 hari lalu

Seorang pria yang membawa seorang anak duduk di luar rumah sakit anak-anak di Beijing, Cina, 27 November 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

Sehubungan lonjakan penyakit pernapasan, WHO menegaskan tidak ada patogen baru atau tidak biasa yang ditemukan dalam kasus-kasus baru-baru ini.


Tentang Peningkatan Penyakit Pernapasan, Cina: Tidak Ditemukan Patogen Aneh

9 hari lalu

Ilustrasi WHO.  REUTERS/Dado Ruvic
Tentang Peningkatan Penyakit Pernapasan, Cina: Tidak Ditemukan Patogen Aneh

Data menunjukkan peningkatan penyakit pernapasan ini terkait dengan pencabutan pembatasan Covid-19 serta peredaran patogen yang biasa menyerang anak.


Kementan Persiapkan Bahan Baku Obat dan Vaksin Hewan

10 hari lalu

Kementan Persiapkan Bahan Baku Obat dan Vaksin Hewan

Menjaga kesehatan hewan melalui penyiapan bahan baku produksi dan peningkatan mutu obat hewani.


WHO Minta Cina Beri Informasi Mengenai Wabah Penyakit Pernapasan

10 hari lalu

Ilustrasi WHO.  REUTERS/Dado Ruvic
WHO Minta Cina Beri Informasi Mengenai Wabah Penyakit Pernapasan

WHO mengatakan ada laporan peningkatan kejadian penyakit pernafasan di negara tersebut.


7 Penyebab Rambut Rontok

10 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan rambut rontok dan kusut. Freepik.com
7 Penyebab Rambut Rontok

Penting untuk memahami berbagai penyebab rambut rontok yang mungkin menjadi pemicu.


Sidik Kasus Korupsi APD Covid-19 di Kemenkes, KPK Geledah Kantor BNPB

11 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri didampingi asisten Jubir, Takdir (kiri), memberikan keterangan kepada awak media terkait kegiatan penggeledahan rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. Ali Fikri menyatakan tim penyidik KPK telah melakukan kegiatan penggeledahan di rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, selama 20 jam, berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa mata uang rupiah dan asing dengan jumlah mencapai puluhan miliar, dokumen penting, catatan keuangan dan aset yang bernilai ekonomis dalam pengembangan penyelidikan kasus tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Sidik Kasus Korupsi APD Covid-19 di Kemenkes, KPK Geledah Kantor BNPB

KPK menggeledah beberapa lokasi yang berhubungan dengan dugaan kasus korupsi Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 di Kementerian Kesehatan.


Alasan Obat Tak Boleh Disimpan dalam Mobil

12 hari lalu

ilustrasi obat (pixabay.com)
Alasan Obat Tak Boleh Disimpan dalam Mobil

Apoteker menyarankan tidak menyimpan obat di dalam mobil. Salah satu alasannya karena suhu yang tak stabil. Apa lagi sarannya?


Investigasi Covid-19 di Inggris: Sunak Pernah Mengatakan Biarkan Orang Mati daripada Lockdown

12 hari lalu

Kanselir Menteri Keuangan Rishi Sunak berbicara dalam konferensi pers tentang situasi yang sedang berlangsung dengan penyakit virus Corona (COVID-19) di London, Inggris 17 Maret 2020. [Matt Dunham / Pool via REUTERS]
Investigasi Covid-19 di Inggris: Sunak Pernah Mengatakan Biarkan Orang Mati daripada Lockdown

Rishi Sunak dikutip mengatakan pemerintah seharusnya "membiarkan orang mati" selama pandemi COVID-19 daripada memberlakukan lockdown