Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Diabaikan, Cantengan Bisa Menyebabkan Komplikasi Serius

image-gnews
Ilustrasi perawatan kuku kaki. Justin Sullivan/Getty Images
Ilustrasi perawatan kuku kaki. Justin Sullivan/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCantengan merupakan kondisi ketika ujung atau salah satu sisi kuku tumbuh ke dalam daging di sekitarnya. Jempol kaki biasanya menjadi tempat yang sering mengalami kondisi cantengan.

Umumnya, cantengan bersifat tidak membahayakan dan pernah dialami oleh sebagian orang. Namun, cantengan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, khususnya ketika menggunakan sepatu atau jalan kaki.

Apabila tidak segera diobati dengan tepat, cantengan bisa memicu infeksi. Lalu, apa saja gejala cantengan dan cara mengobatinya?

Dikutip dari mayoclinic.org, bengkak, kemerahan, rasa nyeri pada area sekitar kuku merupakan gejala utama cantengan. Hal ini disebabkan karena kuku mengalami pertumbuhan yang tidak normal ke dalam kulit hingga mengalami peradangan.

Kondisi tadi dapat mengakibatkan luka karena adanya penumpukan edema (cairan) sehingga dapat mengakibatkan keluar darah atau nanah. Apabila cantengan mengakibatkan demam, meriang atau tidak enak badan maka penderita mengalami infeksi lanjutan atas cantengan yang diderita.

Diolah dari berbagai sumber, cantengan juga dapat terjadi apabila :

  1. Menggunakan sepatu atau kaos kaki sempit
  2. Memotong kuku terlalu pendek hingga menembus bagian pinggir kuku
  3. Tidak menjaga kebersihan kaki
  4. Cedera pada bagian kuku
  5. Memiliki bentuk kuku melengkung (curved toenails)

Selain itu, cantengan akan lebih rentan terjadi pada orang-orang penderita diabetes atau gangguan pada aliran darah. Faktor umur juga mempengaruhi tingkat resiko terkena penyakit cantengan, karena kuku kaki akan melunak seiring bertambahnya usia.

Penanganan cantengan dapat dilakukan secara mandiri. Sebagaimana dikutip dari beberapa sumber, berikut langkah-langkah pengobatan dan pencegahan cantengan.

  1. Rutin membersihkan kaki dengan air dan sabun
  2. Gunakan air hangat untuk merendam kaki selama 15-20 menit secara rutin sebanyak 3-4 kali sehari
  3. Mengonsumsi paracetamol guna meredakan nyeri
  4. Menjaga kelembapan kaki dan tetap kering
  5. Hindari penggunaan kaos kaki dan alas kaki yang sempit dan ketat
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengobatan cantengan harus segera dilakukan, terlebih apabila cantengan sudah dibarengi dengan infeksi. Selain itu, cantengan dapat mengakibatkan komplikasi yang serius bagi para penderita cantengan yang memiliki riwayat penyakit diabetes atau penyakit aliran darah.

Bagi kasus cantengan berat, rontgen menjadi alternatif utama guna mengetahui penyebab cantengan dan kedalaman kuku menancap daging kulit. Apabila tidak segera ditangani, cantengan dapat mengakibatkan berbagai komplikasi mulai dari paronikia, borok, infeksi menyebar ke bagian-bagian kaki lain, bahkan ulang, kerusakan saraf hingga kematian jaringan (gangrene).

NAOMY A. NUGRAHENI (Magang)

 

Baca juga:

Cara Memotong Kuku Kaki yang Tepat untuk Mencegah Cantengan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

1 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

3 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

4 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Penyebab Kaki Pecah-Pecah dan Cara Mengatasinya

8 hari lalu

Ketahui penyebab kaki pecah-pecah dan cara mengatasinya berikut. Selain mengganggu penampilan, kaki pecah-pecah juga bisa berdampak pada kesehatan. Foto: Canva
Penyebab Kaki Pecah-Pecah dan Cara Mengatasinya

Ketahui penyebab kaki pecah-pecah dan cara mengatasinya berikut. Selain mengganggu penampilan, kaki pecah-pecah juga bisa berdampak pada kesehatan.


8 Tips Merawat Kucing Anggora

10 hari lalu

Pengunjung menggendong seekor kucing di MEOW Cat Cafe di Kota Gaza, 20 Agustus 2023. Selain menikmati hidangan, pengunjung dapat bermain bersama 14 kucing Persia, Anggora Turki, dan kucing hibrida di kafe ini. REUTERS/Mohammed Salem
8 Tips Merawat Kucing Anggora

Kucing anggora memerlukan perhatian khusus dalam hal perawatan bulu dan kebersihan.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

14 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

16 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

21 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

22 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

27 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan