Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Makan Ampas Kelapa Sebabkan Gatal Cacing Kremi?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Ampas Kelapa. shutterstock.com
Ilustrasi Ampas Kelapa. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Salah kaprah jika mengasumsikan penyebab cacing kremi adalah karena mengkonsumsi atau memakan ampas kelapa, seperti yang dipercaya sebagian masyarakat.

salah satu penyakit yang menimpa usus adalah infeksi cacing kremi atau dalam bahasa latin disebut enterobiasis. Umumnya, penyakit ini terjadi pada anak-anak. Gejala umum gangguan ini adalah rasa gatal pada anus yang menganggu bagi para penderitanya. Meskipun demikian, infeksi cacing kremi dapat diatasi dengan mudah.

Melansir dari laman webmd.com, seperti namanya, penyakit ini disebabkan oleh cacing kremi yang mempunyai bentuk kecil, tipis, bewarna putih yang dapat hidup di usus besar dan rectum manusia. Memiliki panjangan seperempat inci, cacing kremi berkembang biak saat penderitanya tertidur. Saat meninggalkan usus besar, cacing kremi betina melewati usus dan meninggalkan telur-telurnya di kulit sekitar anus.Telur-telur ini yang menyebabkan rasa gatal pada daerah sekitar anus.

Secara umum, infeksi cacing kremi tertinggi diderita oleh anak-anak usia sekolah dan prasekolah. Mengutip laman health.ny.gov, sebelumnya, penderita menggaruk daerah anus dengan tangan yang tidak higienis, misalnya pasca bermain dengan pasir atau tanag. Saat menggaruk, telur-telur cacing kremi masuk melalui kuku-kuku jari. Di samping itu, telur-telur tadi dapat terhidup dari udara atau terselip ke makanan dan ditelan. Setidaknya, cacing kremi dapat bertahan selama dua minggu, baik menempel di pakaian, tempat tidur, maupun benda lain.

Dilansir dari laman healthline.com, telur-telur cacing kremi yang berhasil masuk ke dalam tubuh kemudian mengalami perkembangbiakan. Telur-tlur tersebut menetas pada anus kemudian menjadi cacing kecil yang bergerak melalui rektrum menuju usus bagian bawah. Selama dua sampai enam minggu di bawah anus, mereka tumbuh menjadi cacing dewasa . Proses tersebut terus berlangsung selama ada cacing dan telur kremi di dalam tubuh.

Sebagaimana dijelaskan dalam laman kidshealth.org, cara terbaik untuk mencegah infeksi cacing kremi adalag dengan menjaga kebersihan tubuh. Rajin-rajinlah mencuci tangan menggunakan sabun dan air hangat, baik itu sebelum makan, setelah bermain di luar, maupun setelah menggunakan toilet. Selain itu, perhatikan kondisi kuku agar tetap bersih dan pendek. Jangan menggaruk bagian bawah anus atau menggigit kuku.

Telur cacing kremi mudah menempel pada pakaian, pastikan untuk mengganti pakaian setiap hari dan bersih. Sementara itu,  untuk mengobati infeksi cacing kremi, penderita dapat mengonsumsi obat cacing atau krim sebagai Pereda gatal pada sekitar kulit anus.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Mengenal Cacing Kremi yang Bikin Dubur Terasa Gatal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

1 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

2 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

4 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

14 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

16 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

21 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

22 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

22 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

Kesehatan usus kecil memiliki kaitan dengan kesehatan otak. Berikut penjelasannya menurut spesialis kesehatan jiwa.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

27 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

36 hari lalu

Nia Ramadhani/Foto: Instagram/Nia Ramadhani
Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

Kuku jempol kaki kiri Nia Ramadhani harus dicabut karena alami cantengan. Apa penyebab dan bahaya kuku kaki cantengan?