TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin D bermanfaat bagi kesehatan tubuh, mulai dari penyerapan kalsium untuk tulang dan gigi lebih kuat, peningkatan kesehatan jantung, hingga fungsi sel yang menjadi lebih baik. Vitamin D dapat diperoleh dengan mudah melalui paparan sinar matahari sehingga jarang menyebabkan keracunan.
Selain sinar matahari, vitamin D dapat diperoleh secara alami dari makanan atau melalui suplemen. Lantaran harus disimpan dalam lemak tubuh, vitamin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dikeluarkan dari sistem tubuh, bahkan setelah berhenti mengonsumsi suplemen. Karena itu, seseorang bisa mengalami keracunan vitamin D.
Toksisitas atau keracunan vitamin D dapat terjadi ketika kadar darah meningkat hingga melebihi 150 ng/ml. Salah satu faktor utama yaitu mengonsumsi suplemen vitamin D bertahun-tahun tanpa rutin memantau kadar darah. Ada beberapa kelompok masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan vitamin D sampai cenderung menderita kekurangan.
Di sisi lain, ada pula kelompok orang yang berisiko mengalami keracunan vitamin D. Berikut lima gejala tubuh mungkin mengalami keracunan vitamin D, seperti dilansir dari Times Now News.
Sering buang air kecil
Vitamin D mendukung penyerapan kalsium dalam tubuh. Namun, ketika kadarnya meningkat secara drastis, kadar kalsium dalam darah juga meningkat sehingga mengakibatkan gejala seperti sering buang air kecil.
Baca Juga:
Gangguan pencernaan
Gejala seperti diare, sembelit, dan sakit perut sering terjadi ketika orang menderita intoleransi makanan atau sindrom iritasi usus besar. Namun, hal tersebut juga dapat menjadi faktor dari gejala kadar kalsium tinggi yang disebabkan oleh keracunan vitamin D. Jumlah konsunsi suplemen vitamin D yang tinggi dari waktu ke waktu dan tanpa sadar menyebabkan sembelit dan sakit perut harus dianggap sebagai tanda overdosis suplemen. Gejala lain seperti mual dan muntah juga dapat terjadi jika keracunan.
Kelelahan
Peningkatan kadar kalsium juga dikenal sebagai hiperkalsemia, yaitu saat dalam darah mengalami keracunan vitamin D hingga menyebabkan rasa lelah dan lemah. Gejala yang terjadi seperti pusing, kebingungan, dan kelelahan. Gejala yang sama dan dapat muncul ketika mengisi nutrisi vitamin D tanpa pertimbangan lebih lanjut.
Pengeroposan tulang
Hal ini terjadi ketika vitamin D yang diperoleh dari sinar matahari terlalu berlebihan. Hal itu kemudian berdampak buruk pada kepadatan tulang dan kekuatannya bila dikonsumsi terlalu banyak. Untuk memerangi efek negatif tersebut, konsumsi makanan yang memiliki kadar tinggi vitamin K2, seperti daging dan susu, sebagai solusi.
Kerusakan ginjal
Gejala ini dapat memburuk seperti munculnya batu ginjal, kerusakan ginjal, bahkan cedera. Kondisi ini terjadi ketika kadar vitamin D meningkat secara drastis. Oleh karena itu, untuk menetapkan tujuan mengonsumsi kadar vitamin D yang optimal, diperlukan rekomendasi menu makanan sehat. Anda bisa memilih makanan seperti jamur, sarden, minyak ikan kod, kedelai, almond, dan susu gandum yang kaya vitamin D alami.
Baca juga: Dampak Kekurangan Vitamin D pada Mata