JAKARTA -Selama musim hujan saat ini, penyakit demam berdarah menjadi satu penyakit yang amat diwaspdai. Pasalnya, kawasan Indonesia punya kondisi yang sangat mendukung perkembangan nyamuk Aedes Aegypti, yakni lembab.
Ada bebarapa gejala yang ditunjukan oleh tubuh ketika terinfeksi demam berdarah, bentuknya seperti muntah, sakit kepala, lemah, dan sakit ulu hati, demam tinggi mendadak, menurunnya nafsu makan dan minum.
Mengutip dari laman cdc.gov, menjelaskan pertolongan pertama yang mesti dilakukan jika terdapat korban demam berdarah dilakukan tindakan seperti berikut pemaparannya:
- Beristirahat sebanyak mungkin
2.Banyak minum air atau asupan cairan tambahan elektrolit agar menjaga kondisi tubuh terhindari dari dehidrasi.
- Berikan obat penurun demam yang jug adapt menurunkan rasa sakit, misalnya seperti acetaminophen, namun jangan minum obatan sejenis aspirin atau ibuprofen.
Masa inkubasi demam berdarah dikenal jga DBD sejak nyamuk dengan virus menggigit terjadi selama 5 sampai 10 hari dan rata-rata bisa dalam tujuh hari saja, jika selama 2 sampai 3 hari menunjukan kondisi yang buruk ada baiknya untuk segera dirawat di rumah sakit untuk dapatkan penanganan yang tepat.
Supaya mengurangi risiko terkena demam berdarah, hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan metode 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang Barang Bekas).
Mengutip dari laman fk.unair.ac.id menjelaskan yang dimaksud dengan menguras adalah membersihkan tempat yang berpotensi jadi penampungan air seperti: ember air, bak mandi, penampungan air minum, penampung air lemari es, tong air, dan lain-lain.
Selanjutnya melakukan metode menutup artinya menutup rapat tempat penampungan air. Kemudian metode mendaur yakni memanfaatkan barang bekas layak guna supaya tak menumpuk yang berpotensi sebagai tempat perbiakan nyamuk Aedes yang membawa demam berdarah.
TIKA AYU
Baca : Berbasah di Musim Hujan? Begini Proses Masuk Angin Terjadi pada Tubuh Manusia