Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala dan Penyebab Krisis Paruh Baya, Bukan Semata karena Perubahan Fisik

Reporter

image-gnews
Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Umumnya, seseorang dapat dikatakan paruh baya saat berada di usia antara 40 dan 60 tahun. Di umur ini, orang rentan mengalami midlife crisis atau krisis paruh baya atau masa transisi kehidupan yang mampu menghilangkan kepercayaan dan identitas diri.

Acenda Integrated Health di laman acendahealth.org menyebutkan, krisis paruh baya bukanlah suatu kelainan, melainkan faktor psikologis akibat perubahan fisik dan kehidupan saat seseorang mulai beranjak tua. Yang mana, disebutkan Healthline di situs healthline.com, midlife crisis ini mampu memicu perasaan depresi, menderita, perasaan kehilangan, hilangnya kreativitas dan kepercayaan diri.

Gejala-gejala Umum Midlife Crisis

Kembali mengutip healthline.com, secara umum penderita midlife crisis dapat menunjukkan tanda-tanda berupa menurunnya kebahagiaan dan kepuasan hidup, kehilangan tujuan hidup, keraguan diri, frustrasi dengan perubahan peran dan tanggung jawab hidup, kebosanan dan ketidakpuasan dengan hubungan, karier, atau kehidupan secara umum.

Termasuk kekhawatiran tentang penampilan dan bagaimana orang lain memandang, pemikiran tentang kematian, makna hidup, dan konsep eksistensial lainnya, perubahan tingkat energi (dari kegelisahan yang meningkat hingga kelelahan yang tidak biasa), kurang motivasi atau minat dalam mengejar tujuan dan aktivitas yang biasa dinikmati, dan perubahan suasana hati (termasuk kemarahan, kesedihan dan perubahan hasrat seksual).

Apa Penyebab Midlife Crisis?

Melansir Mind Tools di situs mindtools.com, krisis paruh baya umumnya dipicu peristiwa kehidupan yang signifikan, sering kali mencakup hal-hal yang mengingatkan seseorang pada usia tua dan kematian.

Sedangkan, serangkaian faktor penyebab krisis paruh baya lainnya dapat mencakup: kesadaran akan penuaan dan kematian (seperti rambut rontok, permulaan menopause, atau kematian teman sebaya), ketakutan akan kesehatan, perasaan tidak memiliki karir, kurangnya hubungan dengan orang terdekat, sendirian di rumah, atau menyesali tujuan dan pencapaian hidup.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Krisis Paruh Baya Fakta atau Mitos?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

8 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

13 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

20 hari lalu

Tim Maya dari ITB  menjadi pemenang ajang kompetisi L'Oral Brandstorm di Indonesia pada 27 Maret 2024. (Dok.Humas ITB)
Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

Tahun ini adalah keikutsertaan kedua kalinya Tim Maya ITB dalam ajang kompetisi L'Oral.


Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

28 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.


Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

33 hari lalu

ilustrasi pria sendiri (pixabay.com)
Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

Penelitian menemukan orang yang melajang atau tak punya pasangan lebih tua secara biologis dan kemungkinan kematian karena berbagai penyebab.


Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

39 hari lalu

imgslide.health.com
Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.


Rumah Sakit di Pekalongan Siapkan Layanan Konsultasi Kesehatan Mental untuk Caleg dan Tim Sukses Gagal

25 Februari 2024

Ruangan khusus caleg yang mengalami gangguan Jiwa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang, Banten (26/3). Pihak RSUD menyediakan ruangan khusus caleg yang mengalami gangguan jiwa dan depresi akibat pemilu. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Rumah Sakit di Pekalongan Siapkan Layanan Konsultasi Kesehatan Mental untuk Caleg dan Tim Sukses Gagal

Caleg atau tim sukes yang gagal atau tak lolos rentan mengalami gangguan kejiwaan atau kesehatan mental karena beragam tekanan.


Luka Psikologis Mendorong Anak-anak di Gaza Ingin Bunuh Diri

23 Februari 2024

Warga Palestina berupaya menyelamatkan seorang anak laki-laki yang terperangkap di reruntuhan setelah serangan Israel terhadap sebuah rumah di Jabalia di Jalur Gaza utara, 19 Oktober 2023. REUTERS/Anas al-Shareef
Luka Psikologis Mendorong Anak-anak di Gaza Ingin Bunuh Diri

Tim dari Dokter Lintas Batas mengungkap anak-anak di Gaza yang selamat dari perang mengalami luka psikologis berat.


Pentingnya Terapi Psikologis pada Pasien Kanker Anak yang Sedang Kemoterapi

21 Februari 2024

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
Pentingnya Terapi Psikologis pada Pasien Kanker Anak yang Sedang Kemoterapi

Selain terapi obat-obatan, terapi psikologis tak kalah penting untuk mendukung anak yang sedang menjalani kemoterapi karena kanker.