Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bolehkah Mengonsumsi Makanan Probiotik saat Diare?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi diare. lifeworkswellnesscenter.com
Ilustrasi diare. lifeworkswellnesscenter.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Diare sering disebabkan oleh infeksi usus. Selama diare tidak parah, biasanya cukup minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi dan menunggu infeksi berjalan dengan sendirinya. Dalam kasus ringan, orang terkadang disarankan untuk makan makanan probiotik selain minum banyak cairan. 

Namun, pada anak kecil dan orang tua, kehilangan cairan dapat dengan cepat menjadi sangat berbahaya sehingga diperlukan perawatan khusus. Kasus diare yang mengancam jiwa jarang terjadi di negara-negara industri.

Dilansir dari ncbi.nlm.nih.gov, produk probiotik memiliki mikroorganisme khusus seperti bakteri atau ragi di dalamnya. Saat mencapai usus, di mana mereka menekan kuman yang menyebabkan diare dan membantu tubuh melawan mereka. 

Probiotik yang paling terkenal adalah bakteri asam laktat (lactobacilli). Mereka ditemukan dalam yoghurt alami dan produk susu lainnya, serta dalam beberapa suplemen makanan.

Untuk mengetahui seberapa baik probiotik membantu melawan diare akut, para peneliti dari Cochrane Collaboration menganalisis studi yang relevan di bidang ini. Mereka menemukan 63 penelitian yang melihat efektivitas probiotik untuk diare akut.

Sebagian besar peserta adalah anak-anak yang diarenya berlangsung kurang dari dua minggu. Mereka mengonsumsi probiotik dalam berbagai bentuk, seperti yoghurt, susu, atau susu formula khusus bayi dalam bentuk bubuk atau kapsul.

Hampir tidak ada laporan efek samping dalam penelitian ini. Secara keseluruhan, produk probiotik dapat ditoleransi dengan baik. Tetapi ada kemungkinan bahwa bakteri atau ragi dalam probiotik kadang-kadang dapat menyebabkan infeksi itu sendiri pada orang yang memiliki sistem kekebalan yang sangat lemah atau penyakit serius tertentu.

Menurut Healthline, orang yang rentan terhadap infeksi, termasuk individu yang baru pulih dari operasi, bayi yang sakit kritis, dan mereka yang memiliki sakit kronis lebih berisiko mengalami reaksi merugikan setelah mengonsumsi probiotik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Misalnya, probiotik dapat menyebabkan infeksi sistemik yang serius, diare, stimulasi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan, kram perut, dan mual pada individu dengan gangguan sistem imun.

World Health Organization menyatakan diare memiliki tiga atau lebih tinja yang encer atau berair dalam periode 24 jam. Diare akut berlangsung kurang dari 14 hari. Probiotik dapat membantu mencegah beberapa jenis diare dan membantu mengobati diare dengan mengisi kembali dan mempertahankan bakteri usus yang menguntungkan dan memperbaiki ketidakseimbangan.

Produk probiotik melawan bakteri patogen dengan bersaing untuk nutrisi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengubah lingkungan usus yang membuatnya kurang kondusif untuk aktivitas patogen.

Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen probiotik mencegah dan mengobati beberapa jenis diare pada anak-anak dan orang dewasa.

MALINI

Baca juga: 3 Makanan Kaya Probiotik yang Penting untuk Pencernaan 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Diabetes Berisiko Lebih Tinggi Sebabkan Pneumonia?

15 jam lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Benarkah Diabetes Berisiko Lebih Tinggi Sebabkan Pneumonia?

Kadar gula darah tinggi yang disebabkan oleh diabetes juga dapat mempersulit tubuh melawan pneumonia setelah penyakit tersebut berkembang.


Mengapa Luka Penderita Diabetes Sulit Sembuh?

1 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Mengapa Luka Penderita Diabetes Sulit Sembuh?

Banyak keluhan tentang luka pada penderita diabetes susah sembuh. Berikut adalah penjelasan dari beberapa faktor penyebab hal itu terjadi.


WHO Sebut Wabah Penyakit di Gaza Bisa Lebih Mematikan daripada Bom

2 hari lalu

Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel terbaring di lantai saat mereka dibantu di rumah sakit Indonesia setelah rumah sakit Al Shifa tidak berfungsi di tengah serangan darat Israel, di utara Jalur Gaza 16 November 2023. REUTERS/Fadi Alwhidi
WHO Sebut Wabah Penyakit di Gaza Bisa Lebih Mematikan daripada Bom

Penyakit dapat membunuh lebih banyak orang dibandingkan bom jika sistem kesehatan Jalur Gaza tidak diperbaiki.


Bahaya Liposuction atau Sedot Lemak yang Merenggut Nyawa Selebritas Nanie Darham

5 hari lalu

Makam Nanie Darham yang meninggal pada 21 Oktober 2023. Foto: Instagram/@indriedarham
Bahaya Liposuction atau Sedot Lemak yang Merenggut Nyawa Selebritas Nanie Darham

Selebritas Nanie Darham meninggal sebagai korban malpraktik operasi sedot lemak. Ini bahaya liposuction


Apa Itu Penyakit Japanese Encephalitis?

6 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Apa Itu Penyakit Japanese Encephalitis?

Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis Virus (JEV).


Cegah Infeksi Rabies, Simak Pertolongan Pertama Jika Digigit Anjing

6 hari lalu

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin rabies untuk disuntikkan ke seekor anjing di Kantor Kelurahan Tebet Timur, Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2023. Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan menyiapkan 100 dosis vaksin rabies untuk disuntikkan ke sejumlah hewan peliharaan secara gratis selama tiga hari hingga Kamis 12 Oktober 2023 demi mempertahankan status Jakarta yang bebas kasus rabies. ANTARA FOTO/Bagus Ahmad Rizaldi
Cegah Infeksi Rabies, Simak Pertolongan Pertama Jika Digigit Anjing

Jika terkena gigitan anjing tidak perlu panik meskipun sorotan terhadap penyakit rabies sedang ramai dalam beberapa hari belakangan.


Kenali Perbedaan Kanker Paru-paru dan Infeksi Paru-paru

7 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Kenali Perbedaan Kanker Paru-paru dan Infeksi Paru-paru

Kanker paru-paru dan infeksi paru-paru adalah dua penyakit yang berbeda. Berikut cara membedakannya.


Hari Peduli Antibiotik Sedunia, Dokter Ungkap Penyebab Kelangkaan Obat Ini

12 hari lalu

Ilustrasi antibiotik. Pexels/Karolina.Grabowska
Hari Peduli Antibiotik Sedunia, Dokter Ungkap Penyebab Kelangkaan Obat Ini

Hari Peduli Antibiotik Sedunia, dokter mengajak rekan sejawat untuk bijak dalam menggunakan antibiotik pada pengobatan, terutama pasien anak.


Selain DBD, Ini 3 Penyakit Berbahaya pada Musim Pancaroba

14 hari lalu

Sejumlah anak menutup hidung saat petugas Dinas Kesehatan melakukan pengasapan di salah satu rumah di Desa Pataruman, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (27/11). Sekitar 124 warga dari dua RT di Desa ini terkena demam Chikungunya. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Selain DBD, Ini 3 Penyakit Berbahaya pada Musim Pancaroba

Indonesia sudah memasuki musim pancaroba dari musim kemarau ke hujan. Kedatangan musim pancaroba juga memicu munculnya 3 penyakit berbahaya selain DBD


3 Obat Alami untuk Mengatasi Kutu Air

20 hari lalu

Kutu Air. canesten.co.id
3 Obat Alami untuk Mengatasi Kutu Air

Kutu air seringkali muncul dalam bentuk gatal-gatal, benjolan merah kecil, atau bintik-bintik pada kulit, yang dapat membuat sangat tidak nyaman.