Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Donor Jantung? Cek Dulu Syaratnya

Reporter

image-gnews
Ahli bedah Bartley P. Griffith, MD melakukan transplantasi hati babi yang dimodifikasi secara genetik pada David Bennett, pasien berusia 57 tahun dengan penyakit jantung terminal, di University of Maryland Medical Center di Baltimore, Maryland, AS 7 Januari 2022. Bagi David Bennett dari Maryland yang berusia 57 tahun, transplantasi jantung adalah pilihan terakhirnya. University of Maryland School of Medicine (UMSOM)/Handout via REUTERS.
Ahli bedah Bartley P. Griffith, MD melakukan transplantasi hati babi yang dimodifikasi secara genetik pada David Bennett, pasien berusia 57 tahun dengan penyakit jantung terminal, di University of Maryland Medical Center di Baltimore, Maryland, AS 7 Januari 2022. Bagi David Bennett dari Maryland yang berusia 57 tahun, transplantasi jantung adalah pilihan terakhirnya. University of Maryland School of Medicine (UMSOM)/Handout via REUTERS.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mendonorkan jantung tidak bisa sembarangan dan banyak proses pemeriksaan yang harus dilakukan. Spesialis bedah toraks kardiovaskular RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK), Dudy Arman Hanafy, mengatakan ada syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh pendonor jika ingin menyumbangkan jantungnya.

"Pada dasarnya tidak ada riwayat hipertensi, riwayat sakit jantung seperti serangan jantung, nyeri dada, tidak ada kolesterol, walaupun kolesterol dan darah tinggi itu bisa diobati," ujar Dudy. "Cuma yang dianggap sehat itu adalah yang tidak ada kelainan struktur, kelainan katup, kelainan bocor jantung, dan kelainan seperti penyempitan pembuluh darah." 

Ia mengatakan selain memiliki kondisi jantung yang sehat, pendonor juga harus berusia 18 tahun ke atas dan tidak lebih dari 55 tahun. Golongan darah antara pendonor dan pasien juga harus sama, termasuk rhesusnya, baik positif atau negatif. Sebisa mungkin gender antara pendonor dan pasien harus sama, kecuali terdapat kasus khusus yang tidak bisa dihindari.

"Ada banyak faktor sebenarnya kenapa harus laki-laki sama laki-laki dan sebaliknya. Tapi, kalau kepepet boleh saja asal sama golongan darahnya. Kalau golongan darahnya beda enggak bisa dicocok-cocokan, dicoba-coba," paparnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak selalu berhasil
Meski demikian, tidak semua transplantasi jantung bisa berjalan mulus. Menurut Dudy, ada juga ketidakcocokan jantung antara pasien dan pendonor walau sudah tertanam, bahkan bisa menyebabkan gagal jantung kembali hingga kematian.

"Pasien pasti akan kita biopsi, jadi diambil dari jaringan jantungnya yang sudah ditanam, kita ambil sel-selnya, mungkin ada sequence-nya. Awal seminggu sekali lalu berapa bulan sekali. Dari situ kita bisa melihat ada tidaknya penolakan dari sel-sel tersebut," ujarnya. "Kalau stadium awal, bisa kita kasih obat antipenolakan yang dosisnya kita naikan atau tinggi. Tapi kalau sudah stadium akhir harus transplantasi ulang."

Baca juga: Cara Kurangi Faktor Risiko Penyakit Jantung setelah Menopause

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Ubur-ubur Api yang Mematikan

23 jam lalu

Ubur-ubur (Medusozoa). (Popular Science)
Mengenal Ubur-ubur Api yang Mematikan

Orang yang tersengat ubur-ubur api dapat mengalami rasa terbakar pada kulit, eritema, sesak napas, kejang-kejang, dan gagal jantung.


Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

1 hari lalu

Frank Sinatra. AP/Harold P. Matosian
Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

Salah satu lagu Frank Sinatra menjadi soundtrack atau OST serial populer asal Korea Selatan, Squid Game. Ini lagu top lainnya.


Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

1 hari lalu

Tim peneliti SmartHealth Indonesia juara Making a Difference Awards 2024 kategori outstanding benefit to society through research di University of Manchester, Inggris. Tim terdiri dari dari Gindo Tampubolon, Delvac Oceandy, dan Asri Maharani asal Fakultas Humaniora dan Fakultas Biologi, Kedokteran, dan Kesehatan. Foto : Youtube
Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.


Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

3 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

Ada sejumlah mitos seputar serangan jantung saat berolahraga yang sebenarnya keliru. Dokter jantung menjelaskan faktanya.


Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

4 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

Orang yang berolahraga harus memperhatikan denyut nadi agar terhindar dari serangan jantung mendadak. Berikut rumusnya.


Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

4 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

sejumlah ciri fisik yang perlu diwaspadai seseorang yang berisiko terkena serangan jantung mendadak saat beraktivitas berat seperti olahraga.


Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

5 hari lalu

Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock
Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.


Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

10 hari lalu

Ilustrasi wanita kecewa atau marah. Unsplash.com/Joshua Rawson Harris
Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.


Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

11 hari lalu

Ilustrasi pasangan suami-istri. dailymail.co.uk
Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.


Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

11 hari lalu

Ilustrasi gorengan. Shutterstock
Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.