Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemeran Thor Chris Hemsworth Berisiko Menderita Alzheimer, Ini Penyebab dan Gejalanya

image-gnews
Chris Hemsworth, pemeran Thor di film Avengers: Endgame (Marvel)
Chris Hemsworth, pemeran Thor di film Avengers: Endgame (Marvel)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAktor Chris Hemsworth, pemeran Thor dalam film the Avengers itu disebut berpotensi memiliki penyakit Alzheimer. Pasalnya, ketika ia mengungkapkan tes genetik, hasilnya menunjukkan bahwa ia mempunyai dua salinan gen APOE-e4, salah satu faktor risiko yang dapat mengembangkan penyakit Alzheimer.

Akibat hasil tes ini, Chris Hemsworth pun mengumumkan ia akan mengambil cuti dari dunia akting untuk bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya dan menilai kembali prioritas pribadinya, seperti diberitakan usatoday.

Baca: Cara Elsa Pataky Dukung Chris Hemsworth Menghadapi Risiko Alzheimer

Memahami Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah sebuah kondisi otak yang menyebabkan penurunan progresif dalam ingatan, kemampuan berpikir, belajar, dan merencanakan. Pada akhirnya, penyakit ini akan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari. Biasanya, penyakit ini menyerang orang yang berusia di atas 65 tahun.

Melansir clevelandclinic.org, penyakit Alzheimer disebabkan karena adanya penumpukan protein yang tidak normal di otak seseorang. Penumpukan protein yang berupa protein amiloid dan protein tau menyebabkan sel-sel otak mati. Para ilmuwan percaya bahwa protein amiloid menumpuk di sel otak akan membentuk massa yang lebih besar atau disebut plak. Serat bengkok dari protein lain yang disebut tau juga akan menjadi kusut.

Nantinya, plak dan kusut akan menghalangi komunikasi antara sel-sel saraf yang mencegah mereka melakukan prosesnya. Kematian sel saraf yang lambat dan berkelanjutan menyebabkan gejala penyakit Alzheimer. Kematian sel saraf dimulai di satu area otak, biasanya di area otak yang mengontrol memori dan kemudian menyebar ke area lain.

Terlepas dari penelitian yang sedang berlangsung, para ilmuwan pun masih belum tahu secara pasti apa yang menyebabkan protein tersebut terbentuk. Sejauh ini, para ilmuwan meyakini bahwa mutasi genetik dapat menyebabkan Alzheimer sejak dini. Kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup kemungkinan berkontribusi menjadi penyebab Alzheimer.

Sementara itu, gejala Alzheimer juga dapat memburuk dari waktu ke waktu. Para peneliti percaya bahwa proses penyakit ini dapat dimulai 10 tahun atau lebih sebelum gejala pertama muncul. Kehilangan memori menjadi gejala utama yang muncul dari penyakit Alzheimer. Lalu, ketika penyakit berkembang, gangguan ingatan memburuk dan gejala lainnya semakin berkembang.

Perubahan Otak Akibat Alzheimer

Mengutip mayoclinic.org, berikut adalah gejala perubahan otak yang terkait dengan penyakit Alzheimer, yaitu:

1. Memori

Kehilangan ingatan penderita Alzheimer terus berlanjut dan semakin memburuk. Bahkan, dapat memengaruhi kemampuan di tempat kerja atau di rumah. Orang yang mengalami penyakit ini mungkin dapat mengulangi pertanyaan berulang-ulang, tersesat di tempat biasa dilewatinya, dan lupa nama anggota keluarga.

2. Berpikir dan bernalar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyakit Alzheimer menyebabkan kesulitan berkonsentrasi dan berpikir, terutama tentang konsep abstrak, seperti angka. Biasanya, orang yang menderita Alzheimer sulit untuk mengelola keuangan, menyeimbangkan buku cek, dan membayar tagihan tepat waktu.

3. Membuat pertimbangan dan keputusan

Alzheimer menyebabkan penurunan kemampuan untuk membuat keputusan dan penilaian yang masuk akal. Misalnya, seseorang mungkin membuat pilihan yang buruk atau tidak seperti biasanya dalam interaksi sosial atau mengenakan pakaian tidak sesuai dengan cuaca. 

4. Merencanakan dan melakukan tugas-tugas biasa

Kegiatan rutin yang membutuhkan langkah berurutan, seperti merencanakan dan memasak makanan atau memainkan permainan favorit, menjadi gejala bagi penderita Alzheimer. 

5. Perubahan kepribadian dan perilaku

Perubahan otak yang terjadi pada penyakit Alzheimer dapat memengaruhi suasana hati dan perilaku, seperti depresi, penarikan sosial, dan khayalan tidak benar.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca juga: Kenali 5 Gejala Awal Alzheimer yang Tidak Boleh Diabaikan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Studi: Trauma Masa Kecil Bisa Sebabkan Rasa Sakit Fisik hingga Depresi di Usia Lanjut

12 jam lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Studi: Trauma Masa Kecil Bisa Sebabkan Rasa Sakit Fisik hingga Depresi di Usia Lanjut

Sebuah studi menunjukkan bahwa trauma masa kecil dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental seperti depresi, di usia lanjut.


Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

1 hari lalu

Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock
Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

Meski bukan perilaku yang baik, memarahi pasangan sebenarnya bagian dari respons manusia ketika sedang stres atau lelah.


Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

3 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

Meski tak secara langsung menjadi indikator kanker, kedutan bisa juga menjadi sinyal kanker otak, menurut Asosiasi Tumor Otak Amerika.


Brain Museum di India, Pengunjung Bisa Melihat Macam-macam Otak Manusia

3 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Brain Museum di India, Pengunjung Bisa Melihat Macam-macam Otak Manusia

Koleksi otak di museum dikumpulkan 35 tahun, menunjukkan berbagai penyakit, termasuk cedera kepala, serebrovaskular, infeksi otak, sampai tumor.


Cara Mencegah Depresi dengan Saling Bantu Hingga Terapkan Pola Hidup Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Cara Mencegah Depresi dengan Saling Bantu Hingga Terapkan Pola Hidup Sehat

Masalah kesehatan mental ini dapat ditangani dengan menjaga pola hidup hingga mengenai dengan baik gejala-gejala pemicunya.


Bagaimana Depresi Bisa Menular?

5 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Bagaimana Depresi Bisa Menular?

Sebuah penelitian menunjukan adanya pengaruh kontak fisik terhadap penularan depresi serta kontribusinya pada kesehatan mental seseorang


Spesialis Saraf Ingatkan Kurang Aktivitas dan Sosialisasi Berisiko Demensia

8 hari lalu

Ilustrasi demensia. REUTERS
Spesialis Saraf Ingatkan Kurang Aktivitas dan Sosialisasi Berisiko Demensia

Dokter saraf mengatakan perlunya deteksi dini demensia karena bisa berdampak pada kualitas hidup penderita maupun keluarganya.


Tak Bisa Dilakukan Sendiri, Neurolog Sebut Perlunya Berbagi Tugas Merawat Orang Demensia

9 hari lalu

Ilustrasi demensia. Pexels/Nilov
Tak Bisa Dilakukan Sendiri, Neurolog Sebut Perlunya Berbagi Tugas Merawat Orang Demensia

Perawat orang demensia sebaiknya berbagi tugas dengan anggota keluarga lain dan penting dilakukan karena perawat pun perlu waktu istirahat.


Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

10 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

Metode endoskopi minimal invasif adalah pembedahan yang dilakukan dengan sayatan kecil sehingga mengurangi risiko komplikasi pada operasi tumor.


Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

12 hari lalu

Ilustrasi stroke. mediaself
Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

Salah satu penyebab stroke kriptogenik atau yang tidak diketahui penyebabnya pada anak muda adalah PFO. Berikut penjelasannya.