TEMPO.CO, Jakarta -Mengalami gangguan tidur atau insomnia terkadang bisa membuat frustasi dan tak sedikit orang menempuh jalan pintas dengan minum suplemen.
Jika kondisi itu terjadi secara teratur di setiap malam, Sebagian orang akhirnya mengonsumsi suplemen melatonin untuk mengatasi gangguan tidur ini.
Baca : 4 Suplemen yang Sebaiknya Tidak Diminum Bersamaan Obat
Akan tetapi, muncul pertanyaan, apakah suplemen melatonin aman untuk dikonsumsi setiap hari? Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui risiko yang terjadi apabila mengonsumsi suplemen melatonin setiap malam.
Suplemen Melatonin
Secara umum, melatonin adalah hormon yang dibuat oleh tubuh di kelenjar pineal, tepat di atas pusat otak. Hormon ini memegang peran penting dalam mengatur siklus jam tidur-bangun internal seseorang.
Menurut spesialis obat tidur di Virginia Mason Medical Center di Seattle, Brandon Peters Mathews, biasanya otak hanya menghasilkan sedikit melatonin (sekitar 0,2 miligram). Bagi sebagian orang, itu mungkin tidak cukup untuk membantu kebutuhan tubuh sehari-hari.
Sebagai alternatif, maka dibutuhkanlah suplemen melatonin yang dibuat secara khusus. Tujuannya, meningkatkan hormon melatonin sehingga berguna untuk mengobati gangguan tidur. “Melatonin memungkinkan kita untuk mengantuk dan siap tidur,” kata Mathews, dikutip dari Health.
Amankah Mengonsumsi Suplemen Melatonin Tiap Malam?
Mathews menambahkan, ada beberapa efek samping dari penggunaan suplemen melatonin. Secara umum, efek sampingnya meliputi sakit kepala, kantuk, pusing, hingga mual. Akan tetapi, efek samping yang timbul dari penggunaan suplemen melatonin berkepanjangan hingga saat ini belum ditemukan.
Kendati demikian, Mathews menjelaskan bahwa suplemen melatonin untuk mengatasi gangguan tidur dan insomnia umumnya aman dikonsumsi setiap hari. “Melatonin aman digunakan oleh kebanyakan orang selama bertahun-tahun, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan," ujarnya.
Namun, dirinya merekomendasikan periode waktu paling ideal untuk penggunaan suplemen melatonin setiap hari adalah dalam jangka waktu selama enam bulan saja. Sebagai catatan, anak dan remaja perlu berhati-hati lantaran ada risiko keracunan melatonik jika mereka mengonsumsi terlalu banyak melatonin dalam jangka waktu tertentu.
Selain itu, suplemen melatonin nyatanya tidak cocok untuk semua orang. Ada kriteria kondisi seseorang yang tidak boleh mengonsumsinya. Antara lain, wanita yang sedang hamil atau menyusui, punya gangguan pendarahan dan kejang, serta seseorang yang sebelumnya menerima transplantasi.
HARIS SETYAWAN
Baca juga : Ternyata Rambut Jagung Bisa Dibuat Teh dan Kaya Antioksidan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.