TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan mental adalah sebuah kondisi yang memengaruhi pemikiran, perasaan, suasana hati, dan perilaku seseorang. Gangguan yang kerap disebut penyakit mental dapat dialami oleh seseorang dalam waktu sebentar saja ataupun berkelanjutan (kronis). Gangguan ini sama berbahayanya dengan penyakit fisik lainnya, bahkan bisa mengancam nyawa seseorang.
Penyebab Gangguan Mental
Melansir medlineplus.gov, tidak ada penyebab tunggal untuk gangguan mental. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat berkontribusi tinggi terhadap risiko penyakit mental, yaitu:
1. Gen dan riwayat keluarga,
2. Pengalaman hidup, seperti stres atau riwayat pelecehan,
3. Faktor biologis seperti ketidakseimbangan kimia di otak,
4. Cedera otak traumatis,
5. Penggunaan alkohol atau narkoba,
6. Memiliki kondisi medis yang serius, dan
7. Memiliki sedikit teman sehingga kerap merasa kesepian atau terisolasi.
Meskipun gangguan mental sering dikatakan terjadi karena kekurangan karakter, tetapi itu tidak ada hubungannya. Biasanya, gangguan mental dialami oleh siapa saja, tidak mengenal usia, jenis kelamin, atau kelas sosial.
Diagnosis Gangguan Mental
Berikut adalah langkah-langkah yang biasanya digunakan oleh dokter untuk mendapatkan diagnosis gangguan mental, yakni:
1. Riwayat medis
2. Pemeriksaan fisik dan tes laboratorium
3. Evaluasi psikologis yang mengharuskan seseorang untuk menjawab pertanyaan tentang pemikiran, perasaan, dan perilakunya.
Pengobatan Gangguan Mental
Perawatan gangguan mental tergantung pada jenis gangguan yang dimiliki dan seberapa tinggi tingkat keparahannya. Bersama-sama dengan dokter, seseorang dengan gangguan mental akan mengerjakan rencana perawatan secara pribadi. Biasanya, pengobatan dilakukan melalui beberapa jenis terapi dan mengonsumsi obat sesuai resep dokter.
Pada beberapa kasus, seseorang mungkin memerlukan perawatan yang lebih intensif, seperti pergi ke rumah sakit jiwa. Ini bisa terjadi karena gangguan mental yang dialami seseorang semakin parah yang berisiko menyakiti diri sendiri dan orang lain.
Dukungan Sistem Kesehatan dan Sosial
Mengutip who.int, sistem kesehatan belum menanggapi kebutuhan orang dengan gangguan mental secara memadai lantaran masih kekurangan sumber daya yang ahli di bidangnya. Kesenjangan antara kebutuhan akan pengobatan dan penyediaan bagi gangguan mental meluas di seluruh dunia.
Padahal, seseorang dengan gangguan mental juga membutuhkan dukungan sosial, termasuk dukungan dalam mengembangkan dan memelihara hubungan pribadi, keluarga, dan sosial. Sebab, seorang penderita gangguan mental, tidak boleh merasakan dirinya hanya sendiri.
Tanggapan WHO tentang Gangguan Mental
Rencana Aksi Kesehatan Mental Komprehensif WHO 2013-2030 mengakui peran penting kesehatan mental dalam mencapai kesehatan bagi semua orang. Rencana tersebut mencakup empat tujuan utama sebagai upaya mengatasi tingginya tingkat gangguan mental, yaitu
1. Memperkuat kepemimpinan dan tata kelola yang efektif untuk kesehatan mental,
2. Menyediakan layanan perawatan kesehatan mental dan sosial yang komprehensif, terintegrasi, dan responsif dalam pengaturan berbasis komunitas,
3. Memperkuat sistem informasi, bukti, dan penelitian untuk kesehatan mental
4. Menerapkan strategi promosi dan pencegahan gangguan mental.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca juga: Gangguan Mental Remaja Meningkat, Ini yang Perlu Dilakukan Keluarga
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.