Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rutin Kontrol Metabolik pada Anak Diabetes agar Pertumbuhannya Baik

Reporter

image-gnews
Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis endokrinologi anak dr. Dana Nur Prihadi Sp.A(K) mengatakan penderita diabetes melitus anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik asal menjalankan kontrol metabolik secara rutin sesuai anjuran.

"Kalau kontrol metaboliknya bagus, anak akan tumbuh dan berkembang sebagaimana yang tidak diabetes melitus. Kontrol metabolik ini penting," kata anggota UKK Endrokinologi Anak dan Remaja IDAI itu.

Dana mengatakan diabetes anak memang tidak bisa disembuhkan. Seumur hidupnya ia akan bergulat dengan kondisi tersebut. Meski demikian, hal itu bukan penghalang pertumbuhan anak. Apabila sudah terdiagnosis diabetes, maka banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan, tidak saja pada anak juga orang tua dan keluarga secara keseluruhan, mulai dari cek darah, urine, pemantauan pertumbuhan, termasuk berat dan tinggi badan, hingga pemantauan pubertas.

"Pada anak-anak yang baru terdiagnosis diabetes, pemeriksaan gula darah itu lebih rutin, sebelum makan, dua jam sebelum makan, di tengah malam pun diperiksa," jelasnya.

Salah satu parameter terbaik untuk memonitor metabolik yaitu cek gula darah HbA1c setidaknya setiap tiga bulan sekali dengan target di bawah 7,5 persen.

"Kontrol metabolik itu artinya kalau di pasien diabetes melitus, HbA1c, dicek sebagai marker raportnya dalam tiga bulan terakhir itu reratanya bagus atau tidak," ujar Dana.

Tantangan yang terkadang dihadapi, anak harus dibujuk untuk mau melakukan cek darah rutin, termasuk cek darah tiga bulan sekali. Kabar baiknya, cek gula darah HbA1c sudah bisa dikover BPJS di rumah sakit tipe C.

"Beberapa pasien saya kalau gulanya stabil, bagus, dia bisa jadi atlet juga. Ada yang jadi bintang iklan. Jadi, tetap bisa melanjutkan pendidikan, aktivitas, jadi tidak menghambat. Kalau bisa, sehat. Tapi kalau sudah terkena, ini harus dikawal dan diawasi supaya bisa mandiri, mengerti dirinya dengan baik, apa yang boleh apa yang tidak," paparnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perlu dukungan keluarga
Dana juga mengingatkan keluarga penderita juga harus kompak dan sepakat untuk sama-sama menjaga pola makan seimbang yang dianjurkan, termasuk aktivitas yang dianjurkan. Selain itu, pengobatan juga tidak boleh putus.

Menurut Dana, kebanyakan kasus yang terjadi pada anak adalah diabetes tipe 1. Diabetes ini disebabkan pankreas yang tidak memproduksi cukup insulin. Anak yang diabetes juga cenderung berbadan kurus.

"Kalau di anak-anak cenderung malah anaknya kurus karena gulanya enggak bisa dipakai. Makan banyak, tapi dia hanya beredar di dalam pembuluh darah, enggak bisa diambil. Akhirnya, lemak di hati, lemak di otot itu diambil, jadi anaknya kurus," jelas Dana.

Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat per Januari 2023 dibandingkan 2010. Prevalensi diabetes pada anak hanya 0,028 per 100 ribu jiwa pada 2010 namun meningkat jadi 2 per 100 ribu jiwa pada 2023. Apabila ditotal, IDAI memperkirakan jumlah anak yang menderita diabetes melitus sekitar 1.645. Sekitar lebih dari 90 persen di antaranya  merupakan pasien diabetes tipe 1 yang harus mendapat suntikan insulin.

"Ini bisa kita rasakan, kunjungan pasien baru dengan diabetes melitus di klinik-klinik endokrin anak semakin banyak sehingga tergerak coba kita kumpulkan (data). Ternyata kenaikannya di 13 kota sekitar 70 kali lipat," kata Dana.

Pilihan Editor: Awas, Diabetes yang Tak Terkontrol Bisa Sebabkan Kanker

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Beras Basmati, Beras Khas Asia Selatan dan Ragam Manfaatnya

8 hari lalu

Ilustrasi nasi beras basmati. Shutterstock
Ketahui Beras Basmati, Beras Khas Asia Selatan dan Ragam Manfaatnya

Beras Basmati mengandung glisemik yang rendah, sehingga membuat tingkat pencernaan melambat. Hal ini akan membantu untuk rasa kenyang lebih lama.


Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

10 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

Dokter mengingatkan orang berusia 20 tahunan yang dengan penyakit degeneratif biasanya mengalami komplikasi di usia 40 tahun apabila tak ditangani.


Waspadai Komplikasi Diabetes pada Anak, Ini yang Perlu Dilakukan

13 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Waspadai Komplikasi Diabetes pada Anak, Ini yang Perlu Dilakukan

Dokter mengatakan komplikasi diabetes melitus pada anak dapat dicegah dengan cara deteksi dini untuk meminimalisir komplikasi di kemudian hari.


Beda dengan Dewasa, Simak Penanganan Diabetes pada Anak

14 hari lalu

Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Beda dengan Dewasa, Simak Penanganan Diabetes pada Anak

Orang tua perlu mengenali gejala diabetes pada anak sejak dini agar tidak terlambat penanganannya. Simak penjelasan dokter.


Aspirin Dosis Rendah Dikabarkan Bisa Bantu Turunkan Risiko Gula Darah Tinggi

16 hari lalu

TEMPO/Fernandez H
Aspirin Dosis Rendah Dikabarkan Bisa Bantu Turunkan Risiko Gula Darah Tinggi

Sebanyak 16.209 partisipan, dengan 8.086 mengonsumsi aspirin dan 8.123 mengonsumsi plasebo, berpartisipasi dalam penelitian ini.


Sebab Diabetes Disebut Ibu Segala Penyakit

18 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Sebab Diabetes Disebut Ibu Segala Penyakit

Dokter mengatakan diabetes ibu dari segala penyakit dan komplikasinya bisa terjadi dari atas sampai bawah tubuh.


Fibromialgia, Mengenali Penyebab Kondisi Nyeri Tubuh

19 hari lalu

Ilustrasi nyeri. shuttersto.com
Fibromialgia, Mengenali Penyebab Kondisi Nyeri Tubuh

Kondisi fibromialgia menyebabkan nyeri, kaku, dan kepekaan otot, tendon, sendi


Tak Hanya Gula Berlebih, Ini Deretan Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Diabetes

19 hari lalu

ilustrasi gorengan (Freepik.com)
Tak Hanya Gula Berlebih, Ini Deretan Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Diabetes

Jajanan kemasan non perasa asin ternyata menjadi penyumbang utama penyakit diabetes.


5 Manfaat Makan Ulat Sagu bagi Kesehatan

19 hari lalu

Seorang warga menunjukkan ulat dari batang pohon sagu tua di Kampung Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu 8 Oktober 2022. Ulat sagu yang dijual seharga Rp45.000-Rp50.000 per 25 ekor tersebut menjadi salah satu lauk pauk bagi masyarakat Papua karena mengandung banyak protein. ANTARA FOTO/Gusti Tanati
5 Manfaat Makan Ulat Sagu bagi Kesehatan

Ulat sagu kaya akan protein, asam amino, minyak, karbohidrat, dan mineral.


5 Manfaat Rutin Makan Ikan bagi Kesehatan

23 hari lalu

Ilustrasi Pepes Ikan. shutterstock.com
5 Manfaat Rutin Makan Ikan bagi Kesehatan

Ikan merupakan sumber protein yang sangat baik. Sumber protein hewani satu ini mendukung kesehatan otot, organ, dan pembuluh darah.