TEMPO.CO, Jakarta - Mendengkur pada anak-anak adalah masalah kesehatan yang umum. Itu terjadi ketika udara yang dihirup tidak dapat mengalir dengan bebas melalui saluran udara di bagian belakang tenggorokan.
Ketika anak menarik atau menghembuskan napas, jaringan di sekitar jalan napas bergetar, menciptakan suara yang terdengar.
Baca Juga:
Konsultan THT & Ahli Bedah Dasar Tengkorak Devkumar Rengaraja mengatakan, bahwa mendengkur adalah hal yang umum terjadi pada anak-anak dan jika anak tersebut mengalami 'mendengkur primer', maka orang tua tidak perlu khawatir. Mendengkur primer adalah tahap pertama gangguan pernapasan yang mungkin disertai atau tidak disertai gejala lain. ini diperkirakan dialami sekitar 1 dari 100 anak.
“Pada jenis dengkuran ini, anak mendengkur lebih dari dua kali per minggu tetapi tidak memiliki gejala lain yang terlihat atau masalah kesehatan terkait. Tetapi frekuensi dan tingkat keparahannya mungkin berbeda dari satu anak dan anak lainnya. Selain itu, penting untuk memahami apakah mendengkur menyebabkan gangguan tidur atau masalah lain yang dapat memengaruhi tidur anak,” jelas Rengaraja dikutip dari Times of India.
Meski demikian, terdapat masalah kesehatan lain yang bisa menyebabkan anak mendengkur saat tidur, yakni:
Baca Juga:
- Amandel dan kelenjar adenoid yang besar atau bengkak akibat alergi. Hal ini menyebabkan inflasi hidung dan tenggorokan, sehingga sulit bernapas
- Memiliki kelainan anatomi seperti Deviated Septum Turbinate Hypertrophy yang membuat jalan napas menjadi sempit
Selain dua faktor di atas, Rengaraja menyoroti satu masalah tidur terbesar dan umum lainnya, yakni Obstructive Sleep Apnea (OSA). Ini adalah kondisi yang ditandai adanya perubahan konstan dalam pernapasan anak pada malam hari.
OSA dapat menyebabkan tidur terfragmentasi dan menyebabkan dampak negatif pada pertumbuhan anak yang meliputi kesehatan fisik, kesehatan mental, pembelajaran, perilaku, dan kesehatan jantung. Mendengkur secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan kognitif dan bahkan dapat memengaruhi sistem saraf. Studi memperkirakan bahwa sekitar 5 persen anak menderita Obstructive Sleep Apnea.”
Meskipun mendengkur mungkin bukan masalah serius karena mungkin tidak berlangsung lama, orang tua perlu memperhatikan sejumlah tanda-tanda pada anak berikut yang bisa jadi perlu mendapatkan penanganan dokter:
- Mendengkur secara terengah-engah atau kesulitan bernapas saat tidur (Apnea)
- Kesulitan berkonsentrasi atau belajar
- Sakit kepala di pagi hari
- Kantuk di siang hari
- Kesulitan berkonsentrasi atau belajar
- Terdiagnosis Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD)
- Kenaikan berat badan di bawah rata-rata
Pilihan editor : Tips Mudah Atasi Mendengkur, Cukup Goyangkan Lidah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.