TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian menunjukkan berhenti merokok dapat memperbaiki kesehatan mental, baik bagi penderita gangguan mental maupun yang tidak memiliki masalah tersebut. Hasil riset yang dilakukan oleh tim dari Nuffield Department of Primary Care Health Science itu mengungkapkan berhenti merokok 9-24 minggu memiliki pengaruh signifikan untuk menurunkan rasa cemas dan depresi.
Riset yang dipublikasikan di JAMA Network Open itu menggunakan sampel data 4.260 perokok dewasa dan sebagian di antaranya memiliki riwayat penyakit mental.
"Kami menggunakan tiga pendekatan statistik untuk menghindari hasil membingungkan. Oleh karena itu kami memberikan bukti kuat efek berhenti merokok terhadap kesehatan mental. Berhenti merokok dapat memperbaiki kesehatan mental, bukan membuatnya semakin buruk," kata anggota tim peneliti Min Gao, dikutip dari Medical Xpress.
Kondisi mental memburuk
Anggapan merokok memiliki efek menenangkan populer di kalangan masyarakat dan para pakar kesehatan mengimbau para penderita penyakit mental berhenti merokok karena kekhawatiran akan potensi kondisi mental yang bisa memburuk.
"Banyak perokok yang tidak bisa berhenti merokok. Mereka tahu itu memengaruhi kesehatan tetapi mereka merasa perlu rokok untuk mengatasi stres. Inilah yang dialami setiap hari ketika mereka merokok, merasa lebih baik setelahnya," jelas anggota tim peneliti, Paul Aveyard.
Ada beberapa cara untuk membantu menghentikan kecanduan rokok antara lain melakukan konseling atau terapi pengganti nikotin seperti mengunyah permen karet.
Pilihan Editor: 5 Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Diabetes, Berhenti Merokok Masuk Daftar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.