Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atlet dan Kesehatan Mental, Ini Kata Naomi Osaka dan Michael Phelps

Reporter

image-gnews
Naomi Osaka. Foto: Instagram/@naomiosaka
Naomi Osaka. Foto: Instagram/@naomiosaka
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kesehatan mental sering menjadi lawan terberat para atlet selain musuh sebenarnya di lapangan. Tak jarang, justru masalah mental dan psikologis ini yang mengalahkan olahragawan di arena, bukan lawan yang sesungguhnya.

Berat dan padatnya program latihan, rasa kesepian, dan dampak media sosial sering mempengaruhi kesehatan mental. Hal ini juga dirasakan oleh mantan petenis putri nomor satu dunia Naomi Osaka dan mantan megabintang renang Michael Phelps.

Menjelang partai final US Open 2023, turnamen tenis yang akan berakhir 10 September, Osaka membagi pengalamannya bertarung dengan masalah mental. Ia memuji langkah petenis putri nomor satu saat ini, Iga Swiatek, yang selalu didampingi oleh psikolog olahraga sebagai cara oke untuk menjaga kesehatan mental yang sangat penting bagi kiprah seorang atlet.

"Saya sudah melihat aspek mental sudah jauh lebih baik di tenis, saya sangat bangga karenanya, dan US Open juga sangat inovatif dalam hal ini," ujar Naomi Osaka, dikutip dari laman US Open.

Juara dua kali US Open asal Jepang itu pernah terpuruk karena masalah mental. Saat ini ia sedang tak aktif di tenis setelah melahirkan anak perempuan beberapa bulan lalu. Ia akan kembali ke lapangan di Australia Terbuka, Januari 2024, dan mengaku istirahat setahun dari tenis membuatnya semakin mencintai olahraga ini. Sebelumnya, ia pernah depresi karena tekanan besar sebagai atlet papan atas.

Michael Phelps. REUTERS/David Gray

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tekan kasus bunuh diri
Sementara itu, Michael Phelps pernah berjuang dengan kesehatan mental setelah Olimpiade 2004 dan terus menghadapinya untuk waktu lama. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari bantuan pada 2014 meski masih takut dengan stigma masyarakat terkait kesehatan mental.

Salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi kesehatan mentalnya adalah menghubungi teman-temannya saat ia membutuhkan bantuan atau sekedar menghungi untuk mengetahui kabar mereka. Mantan perenang berusia 38 tahun ini juga tak lagi memendam masalahnya dan berusaha menyuarakannya lewat tulisan atau sekedar membicarakannya.

"Rasanya 10 tahun waktu yang lama tapi saya juga berpikir setiap orang butuh bantuan dan perhatian. Rasanya tak semua orang beruntung bisa mendapatkannya karena itulah angka kasus bunuh diri terus naik. Saya ingin menghentikannya. Misi nomor satu saya adalah berusaha menurunkan angka kasus tersebut. Menyelamatkan nyawa orang jauh lebih penting buat saya dibanding meraih emas Olimpiade," papar kolektor 23 medali emas Olimpiade itu, yang membuatnya dijuluki The Greatest Olympian Ever.

Pilihan Editor: Pesan IDAI agar Orang Tua Perhatikan Kesehatan Mental Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

20 jam lalu

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

7 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

9 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

9 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

9 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

13 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

14 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

14 hari lalu

Ilustrasi arus balik. ANTARA
Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

Post-holiday blues adalah perubahan suasana hati sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali.


Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

14 hari lalu

Ilustrasi wanita makan cokelat. Freepik.com/Kroshka__Nastya
Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

Anda mungkin merasa perlu menghadiahi diri dengan makanan enak setelah hari berat dan panjang. Namun pakar mengingatkan cara ini tak baik buat mental.