Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Miopia dan Cara Mengatasinya

Reporter

image-gnews
MiYOSMART Goes To School di SD Al Azhar Syifa Budi Cibubur dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia. Dok. Hoya
MiYOSMART Goes To School di SD Al Azhar Syifa Budi Cibubur dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia. Dok. Hoya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut penelitian, pada 2050, setengah populasi dunia diprediksi menderita kelainan refraksi rabun jauh atau miopia. Dengan banyaknya kegiatan belajar mengajar yang di lakukan anak di depan gawai selama pandemi juga mempengaruhi meningkatnya angka miopia pada anak. Salah satunya di Indonesia, terlebih di ibukota Jakarta.

Spesialis mata anak dari Laulima (organisasi yang bergerak di bidang kesehatan mata anak), Kianti Raisa mengatakan, ”Masalah penglihatan pada anak SD cukup sering ditemukan dan ada tren mengalami peningkatan di beberapa dekade terakhir dengan perubahan gaya hidup menjadi lebih banyak menggunakan alat-alat digital untuk belajar jadi salah satu penyebabnya, di samping kurangnya kegiatan di luar ruangan."

Masalah umum yang sering ditemukan adalah kelainan refraksi atau kelainan mata yang membutuhkan kacamata. Sebuah penelitian menemukan ternyata penglihatan yang baik dapat meningkatkan kemungkinan anak gagal belajar sampai 44 persen.

“Masalah penglihatan penting ditangani dini pada anak karena adanya periode emas untuk mengoreksi penglihatan untuk mencegah terjadi mata malas, yakni usia 10 tahun. Apabila ditemukan gangguan penglihatan, orang tua dapat segera melakukan pemeriksaan yang lebih lengkap dan mendapatkan penanganan untuk anak. Selain itu, apabila tidak ditemukan gangguan penglihatan saat ini, perlu diingat bahwa anak masih berubah dan tumbuh sehingga belum tentu dalam enam bulan sampai satu tahun ke depan hal itu masih sama,” tambah Kianti.

Penyebab miopia
Penyebab miopia atau rabun jauh adalah ketika cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh pada tempat yang semestinya, yaitu retina. Kondisi ini disebabkan bola mata yang lebih panjang dari bola mata normal. Gejala miopia bisa terjadi pada siapa saja dari segala kelompok usia. Namun, kondisi ini umumnya mulai muncul pada anak-anak usia sekolah hingga remaja dan berkembang lebih cepat sesuai usia berkembangnya anak, yakni 6-14 tahun.

“Pengidap rabun jauh yang ringan umumnya tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun, rabun jauh yang tergolong parah akan mempengaruhi kemampuan melihat pengidapnya sehingga harus ditangani dengan seksama,” kata Dodi Rukminto, managing director Hoya Lens Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sayangnya, menurut Dodi, di Indonesia, tingkat kesadaran terhadap kesehatan mata masih sangat rendah, terutama dalam hal risiko dan penanganan mata minus, khususnya pada anak. Hal ini dibuktikan melalui kegiatan CSR maupun kegiatan MiYOSMART Goes to School sebelumnya, terdapat banyak anak usia sekolah mengalami miopia yang cukup tinggi tetapi masih belum dikoreksi menggunakan kacamata, bahkan banyak di antaranya yang orang tuanya tidak menyadari anak mengalami miopia.

Selain itu, ditemukan banyak pula orang tua yang belum pernah memeriksakan kondisi mata anaknya. Masyarakat cenderung menganggap remeh kelainan refraksi seperti kondisi miopia. Padahal, miopia yang tidak terkontrol dapat mengarah ke komplikasi penyakit mata lain yang lebih serius. Miopia paling baik ditangani sedini mungkin untuk menghindari masalah penglihatan jangka panjang.

“Banyak yang tidak mengetahui bahwa pertumbuhan miopia pada anak dapat dikontrol/ditahan dan kini terdapat beberapa opsi kontrol miopia. Oleh karena itu, HOYA ingin melakukan edukasi kepada orang tua maupun anak tentang pentingnya menjaga kesehatan mata sejak dini. Edukasi ini difokuskan untuk orang tua dengan anak usia sekolah dasar. Semakin dini penanganan yang dilakukan, semakin besar peluang untuk menghindari penyakit mata yang lebih serius,” jelas Dodi lewat keterangan yang diterima Tempo.

Melalui inovasi terbarunya, lensa kacamata terapi MiYOSMART, HOYA memperkenalkan opsi kontrol miopia terkini di Indonesia, dengan uji klinis terpanjang dan tingkat efikasi paling tinggi di antara lensa kacamata kontrol miopia lain. MiYOSMART telah melalui uji klinis selama enam tahun, terbukti dapat menahan laju pertumbuhan miopia hingga 60 persen.

Pilihan Editor: 5 Cara Mengurangi Mata Minus Secara Alami, Apa Gejala Miopia?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Penyebab dan Jenis Diplopia, Gangguan Penglihatan Ganda

19 hari lalu

Seorang guru mengaji sedang melakukan uji penglihatan mata saat pembagian 3.000 kaca mata gratis di kantor Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) di Kertajaya, Surabaya, (8/4). Program ini untuk guru mengaji yang mengalami gangguan mata. TEMPO/Fully Syafi
Memahami Penyebab dan Jenis Diplopia, Gangguan Penglihatan Ganda

Diplopia atau penglihatan ganda adalah kondisi medis di mana seseorang melihat dua gambar dari satu objek yang sama.


Dokter Mata Jelaskan Kondisi Diplopia dan Gejalanya

21 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Dokter Mata Jelaskan Kondisi Diplopia dan Gejalanya

Diplopia adalah kondisi di mana seseorang melihat dua gambar dari satu objek. Pasien perlu mengetahui apakah ini terjadi pada satu mata atau dua mata.


4 Opsi Penanganan Untuk Penderita Gangguan Penglihatan Presbiopia

29 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata/Precision1
4 Opsi Penanganan Untuk Penderita Gangguan Penglihatan Presbiopia

Kacamata adalah opsi paling umum dan paling sederhana buat penanganan gangguan penglihatan presbiopia, khususnya kacamata lensa bifokal atau progresif


Ketahui 7 Manfaat Banyak Makan Buah Buat Kesehatan

31 hari lalu

Ilustrasi pria makan buah. shutterstock.com
Ketahui 7 Manfaat Banyak Makan Buah Buat Kesehatan

Beberapa penelitian menunjukkan orang yang lebih banyak makan buah dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular


Kacamata atau Lensa Kontak, Mana yang Lebih Baik?

34 hari lalu

Ilustrasi wanita berkacamata. Shutterstock
Kacamata atau Lensa Kontak, Mana yang Lebih Baik?

Baik kacamata atau lensa kontak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing


Mengenal Lensa Kontak Multifokal, Ukuran Pupil dapat Berubah Menyesuaikan Jarak Penglihatan

34 hari lalu

Ilustrasi warna lensa kontak. Dok. Quita
Mengenal Lensa Kontak Multifokal, Ukuran Pupil dapat Berubah Menyesuaikan Jarak Penglihatan

Lensa kontak multifokal bekerja dengan ukuran pupil yang berubah saat Anda melihat objek pada jarak yang berbeda.


Warna yang Tidak Bisa Dilihat Kucing

36 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Warna yang Tidak Bisa Dilihat Kucing

Mata kucing hanya mampu mendeteksi beberapa warna, sementara warna lainnya mungkin tampak buram atau bahkan tidak terlihat sama sekali.


Kebiasaan Terkait Make Up yang Membahayakan Kesehatan Mata

44 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan maskara. Freepik.com/Cookie_studio
Kebiasaan Terkait Make Up yang Membahayakan Kesehatan Mata

Berikut ragam kesalahan terkait pemakaian make up yang bisa membahayakan kesehatan mata, bahkan menyebabkan kebutaan.


Kebiasaan yang Bisa Merusak Mata dan Perlu Dihindari

46 hari lalu

Ilustrasi wanita berkacamata. Shutterstock
Kebiasaan yang Bisa Merusak Mata dan Perlu Dihindari

Berikut pendapat para spesialis mata mengenai kebiasaan yang bisa membahayakan indera penglihatan itu dan harus dihindari.


Miopia di Singapura Naik: Makin Banyak Anak-anak Usia TK Sudah Berkacamata

57 hari lalu

Ilustrasi anak dan kacamata/masalah penglihatan. Pexels.com
Miopia di Singapura Naik: Makin Banyak Anak-anak Usia TK Sudah Berkacamata

Anak-anak dengan miopia alias rabun jauh memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit mata serius di kemudian hari,