Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Olahraga Pagi vs Malam, Mana yang Lebih Sehat bagi Penderita Penyakit Jantung?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi wanita lelah usai berolahraga. Freepik.com/Drazen Zigic
Ilustrasi wanita lelah usai berolahraga. Freepik.com/Drazen Zigic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi para pekerja, mencari waktu olahraga sangat sulit karena kepadatan jadwal dari pagi hingga sore hari. Beberapa orang mencuri-curi waktu malam untuk berolahraga. Lantas, kapan waktu terbaik untuk olahraga bagi penderita penyakit jantung

Dilansir dari World Economic Forum, waktu yang tepat untuk berolahraga bergantung pada tujuan dan kebutuhan pribadi masing-masing pribadi. Menurut para ahli, jika Anda ingin meningkatkan kesehatan jantung, waktu terbaik untuk berolahraga adalah antara pukul 8 pagi hingga 11 pagi.

Sebaliknya, jika tujuan Anda adalah menurunkan tekanan darah atau membentuk otot, berolahraga di malam hari lebih disarankan. Namun, disarankan untuk tidak berolahraga antara tengah malam dan pukul 6 pagi karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Dikutip dari Very Well Health, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology mengungkapkan bahwa berolahraga di pagi hari lebih bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke dibandingkan waktu lainnya. Studi tersebut menemukan bahwa berolahraga di pagi hari terkait dengan risiko lebih rendah terkena serangan jantung atau stroke, terlepas dari jumlah aktivitas fisik yang dilakukan sepanjang hari.

Gali Albalak, kandidat PhD di Leiden University Medical Center, menjelaskan bahwa waktu berolahraga memiliki peran penting dalam mengurangi risiko kardiovaskular. Penelitian yang menggunakan data dari UK Biobank ini melibatkan 86.657 orang dewasa dengan rentang usia 42 hingga 78 tahun.

Para peserta menggunakan pelacak aktivitas selama tujuh hari dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang paling aktif antara pukul 8 pagi dan 11 pagi memiliki risiko penyakit jantung dan stroke paling rendah.

Selama masa tindak lanjut selama enam hingga delapan tahun, ditemukan bahwa 2.911 peserta menderita penyakit jantung koroner (PJK) dan 796 menderita stroke. Para peneliti menyimpulkan bahwa peserta yang paling aktif di pagi hari memiliki risiko 17 persen lebih rendah terkena stroke dibandingkan dengan kelompok referensi.

Wanita yang aktif di pagi hari juga menunjukkan penurunan risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih signifikan dibandingkan pria.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Albalak mencatat bahwa temuan ini konsisten terlepas dari jumlah total aktivitas harian dan kronotipe tidur peserta. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme di balik temuan ini, para ahli menduga bahwa aktivitas fisik di pagi hari membantu mengatur jam biologis dan ritme sirkadian tubuh.

Sementara itu, dilansir dari Forbes, ahli jantung Alexander Postalian menyatakan bahwa berolahraga larut malam dapat mengganggu pola tidur dan pola makan sehat. Ia menyarankan untuk berolahraga di pagi hari untuk hasil yang lebih optimal. Meskipun yang terpenting adalah menemukan waktu yang cocok dengan rutinitas harian masing-masing.

Beberapa orang lebih suka berolahraga di pagi hari karena dapat memberikan tambahan energi dan mengurangi gangguan dari pekerjaan atau keluarga. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa berolahraga di sore atau malam hari juga memiliki manfaat yang signifikan, terutama dalam mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Penelitian yang diterbitkan di Diabetes Care pada 2024 menunjukkan bahwa aktivitas fisik sedang hingga berat setelah pukul 6 sore dikaitkan dengan tingkat kematian terendah akibat segala penyebab dan penyakit kardiovaskular.

Studi ini melibatkan lebih dari 29.000 orang dengan obesitas dan menunjukkan bahwa berolahraga di malam hari dapat mengurangi risiko kematian atau penyakit jantung sebesar 25 persen hingga 32 persen.

FORDES | VERY WELL HEALTH | WORLD ECONOMIC FORUM

Pilihan Editor: Inilah Orang yang Lebih Berisiko Terkena Henti Jantung

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

13 jam lalu

Ilustrasi wanita stress. TEMPO/Zulkarnain
Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

Faktor munculnya sakit jantung bisa disebabkan akibat cemas atau stres yang berkepanjangan.


Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

2 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

Libur panjang tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, kadang-kadang perlu bagi kita untuk istirahat sejenak dan tidur lebih nyenyak


8 Persiapan sebelum Olahraga Lari agar Tak Membahayakan

3 hari lalu

Ilustrasi pria berolahraga atau berlari. shutterstock.com
8 Persiapan sebelum Olahraga Lari agar Tak Membahayakan

Memahami teknik dan persiapan yang tepat sebelum lari sangat penting untuk memastikan manfaatnya berjalan maksimal dan mengurangi risiko cedera.


Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi lari (pixabay.com)
Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

Olahraga lari memberi banyak manfaat baik bagi kesehatan fisik dan mental serta bisa dilakukan di berbagai area. Berikut manfaatnya.


Kelebihan Berolahraga di Sore Hari dan Manfaatnya

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Kelebihan Berolahraga di Sore Hari dan Manfaatnya

Penelitian menemukan kemampuan tubuh untuk berolahraga mencapai puncaknya di antara pukul 14.00-18.00. Berikut manfaat olahraga sore hari.


Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

6 hari lalu

Ilustrasi CT Scan/Bethsaida Hospital
Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

Skrining dan diagnosis penyakit jantung koroner dapat dipastikan melalui dua cara, yaitu CT Scan Cardiac dan Kateterisasi Jantung. Apa beda keduanya?


Cara Buat Akun Strava untuk Lacak Rutinitas Olahraga

6 hari lalu

Para warga dan wisatawan menikmati hangatnya mentari pagi sambil berolahraga di Kuala Lumpur City Park, Malaysia, 8 Juni 2015. Jogging track sepanjang 1.3 km yang dilapisi karet merah membuat pantulan pijakan terasa nyaman bagi para pelari. TEMPO/Rully Kesuma
Cara Buat Akun Strava untuk Lacak Rutinitas Olahraga

Berikut ini panduan lengkap membuat akun, rekam, simpan, dan bagikan aktivitas olahraga di Strava yang bisa Anda coba.


Serba-serbi Statin, Obat Kolesterol untuk Pasien Penyakit Jantung Selama Kemoterapi untuk Limfoma

6 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Serba-serbi Statin, Obat Kolesterol untuk Pasien Penyakit Jantung Selama Kemoterapi untuk Limfoma

Statin adalah obat yang paling banyak diresepkan untuk membantu mencegah penyakit jantung.


Bamsoet Dorong Peningkatan Prestasi Olahraga Bulutangkis Nasional

8 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, memberikan sambutan saat membuka Turnamen Bulutangkis Senayan Smash Piala Pimpinan DPR dan MPR, di Lapangan Bulutangkis Indoor di Area Sport Center DPR RI, Jakarta, pada Selasa 10 September 2024. Dok. MPR
Bamsoet Dorong Peningkatan Prestasi Olahraga Bulutangkis Nasional

Upaya mendekatkan olahraga kepada masyarakat harus terus digencarkan. Dimulai dari lembaga negara, hingga diikuti oleh berbagai alangan masyarakat.


Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

9 hari lalu

Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)
Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

CT scan dan katerisasi jantung bisa dilakukan untuk mendeteksi masalah jantung lebih awal sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat. Apa bedanya?