Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Teknik Pendakian Ultralight, Menikmati Alam Bebas dengan Alat yang Lebih Ringan

image-gnews
Pendaki berjalan melalui gerbang jalur yang baru dibangun dalam serangkaian uji coba pembatasan wisatawan pada hari pertama musim pendakian di Jalur Fujiyoshidaguchi (Rute Yoshida) di Fujiyoshida, Prefektur Yamanashi, Jepang 1 Juli 2024. REUTERS/Issei Kato
Pendaki berjalan melalui gerbang jalur yang baru dibangun dalam serangkaian uji coba pembatasan wisatawan pada hari pertama musim pendakian di Jalur Fujiyoshidaguchi (Rute Yoshida) di Fujiyoshida, Prefektur Yamanashi, Jepang 1 Juli 2024. REUTERS/Issei Kato
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Teknik pendakian ultralight semakin populer di kalangan pendaki dan pecinta alam. Melalui metode, petualangan di alam bebas dilakuan dengan membawa peralatan yang lebih ringan. Namun, banyak yang salah kaprah tentang konsep ini, mengira bahwa ultralight berarti mengurangi peralatan penting. Padahal, esensi dari ultralight adalah meringkas peralatan tanpa mengabaikan aspek keamanan dan keselamatan.

Dilansir dari inthewoodsdear.fi, gaya ultralight berfokus pada upaya mengurangi beban bawaan dengan memilih peralatan yang lebih ringan namun tidak mengurangi fungsi. Meski begitu, dilansir dari rei.com, gaya pendakian ultralight tetap harus melengkapi the big four, yaitu ransel, tenda, sleeping bag, dan matras. Tujuannya supaya perjalanan menjadi lebih nyaman, tidak terlalu menyiksa fisik namun masih efisien. Untuk itu, pengalaman menjadi kunci penting. Semakin sering berlatih, semakin mahir menata dan meminimalkan peralatan yang dibawa tanpa mengorbankan faktor keamanan.

Berikut beberapa peralatan wajib dalam ultralight untuk membantu perjalanan hiking Anda lebih efektif, seperti yang dikutip dari expert-advice:

1. Sleeping Bag

Sleeping bag merupakan peralatan penting saat kemping atau mendaki gunung. Pilihlah sleeping bag yang ringan tetapi tetap memiliki kemampuan isolasi yang baik. Meskipun Anda mendaki di pegunungan Indonesia, yang cuacanya tidak seekstrem di wilayah subtropis, pastikan sleeping bag yang digunakan sesuai dengan kondisi cuaca. Hindari sleeping bag yang terlalu berat atau terlalu tebal jika tidak diperlukan.

2. Ransel atau Daypack

Dalam gaya ultralight, mendaki gunung biasanya tidak menggunakan tas carrier besar. Sebagai gantinya, gunakan daypack atau ransel ultralight yang ringan dengan kapasitas yang disesuaikan dengan durasi perjalanan dan jumlah peralatan yang dibawa. Misalnya, untuk perjalanan dua hari, ransel 35 liter daripada carrier 60 liter. Pilihlah ransel yang berkualitas tinggi dan tahan lama.

3. Matras atau Sleeping Pad

Matras juga penting untuk kenyamanan tidur di alam bebas. Pilihlah matras yang ringan dan mudah di-packing, seperti matras berbahan alumunium foil yang dilapisi busa. Matras jenis ini lebih ringan dan lebih mudah dikemas dibandingkan matras hitam dari sponge, serta memberikan perlindungan yang cukup dari suhu dingin tanah.

4. Alat Masak

Peralatan masak bisa menjadi salah satu faktor yang membuat daypack terasa berat. Untuk itu, pilihlah peralatan masak ultralight yang ringan dan ringkas. Anda bisa menggunakan nesting bulat dan kompor kecil dengan bahan bakar gas atau spiritus yang mudah dibawa.

5. Tenda

Tenda adalah peralatan vital dalam setiap pendakian. Pilihlah tenda ultralight yang ringan tetapi tetap aman dan nyaman. Di Indonesia, tenda dengan dua layer lebih direkomendasikan karena mampu melindungi dari hujan dan angin pegunungan yang dingin. Hindari membawa tenda yang terlalu besar dan berat, karena ini akan mengurangi efisiensi.

6. Pakaian

Pakaian yang dibawa harus sesuai dengan kebutuhan pendakian. Jaket gunung yang baik adalah salah satu peralatan vital, terutama jaket berbahan polar atau goretex yang memiliki isolasi terhadap dingin dan angin yang baik. Selain itu, bawa juga raincoat atau mantel ponco yang multifungsi, yang bisa digunakan sebagai alas atau bivak darurat.

7. Barang Lainnya

Selain peralatan utama, ada beberapa barang lain yang penting dibawa, seperti headlamp, peralatan navigasi, P3K, dan alat makan. Semua peralatan ini harus dipilih dengan mempertimbangkan efisiensi dan beratnya.

Agar ultralight berjalan efisien, perencanaan matang sangat diperlukan. Tentukan dengan cermat peralatan apa saja yang benar-benar dibutuhkan dan bagaimana cara mengemasnya agar tidak berlebihan. Jika anggaran menjadi kendala, Anda bisa membuat beberapa peralatan mendaki gunung sendiri atau mencari alternatif yang lebih terjangkau di pasaran.

Pilihan Editor: Marak Pendaki Tektok, Apa Bedanya dengan Pendaki Biasa?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

10 hari lalu

Nadine Chandrawinata saat mendaki gunung Cartenz. FOTO/Instagram
Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

Ada sejumlah persiapan dan larangan saat naik gunung


Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Selamet, Sindoro, hingga Gunung Sumbing

11 hari lalu

Seorang pendaki berfoto dengan latar belakang perbukitan, di jalur pendakian Gunung Merbabu, 3 Oktober 2016. Saat siang hari hijaunya padang ilalang dan sabana akan membuat para pendaki mabuk kepayang. TEMPO/Nur Septia Wilda
Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Selamet, Sindoro, hingga Gunung Sumbing

Setiap pendaki hendaknya menempuh jalur pendakian resmi saat mendaki gunung.


Hiking Diminati Wisatawan Asing, Seoul Berencana Buka Pusat Wisata di Gunung Gwanak

17 hari lalu

Taman Nasional Bukhansan, Seoul, Korea Selatan. Unsplash.com/Chaewul Kim
Hiking Diminati Wisatawan Asing, Seoul Berencana Buka Pusat Wisata di Gunung Gwanak

Seoul memilki dua pusat wisata hiking di Gunung Bukhan dan Gunung Bugak, rencananya akan dibuka juga di Gunung Gwanak


Hiking di Gunung Ciremai Bisa Ajak Keluarga, Jalur Landai di Tengah Hutan Tropis

20 hari lalu

Wisata hiking Gunung Ciremai. Ivansyah
Hiking di Gunung Ciremai Bisa Ajak Keluarga, Jalur Landai di Tengah Hutan Tropis

Pengunjung bisa pengalaman bertualang menyusuri jalan setapak di tengah hutan tropis Gunung Ciremai sepanjang kurang lebih 3 kilometer.


9 Tips Memilih Operator Open Trip Mendaki Gunung

27 hari lalu

Para wanita dibebaskan untuk mendaki gunung, melihat satwa liar Afrika, menyusuri sungai, dan dipertemukan dengan kehidupan wanita suku-suku lokal. Foto: AdventureWomen.com
9 Tips Memilih Operator Open Trip Mendaki Gunung

Dengan memilih operator open trip yang tepat, mendaki gunung bisa lebih mudah karena dilayani dengan berbagai servis.


Pendaki Nyaris Ditelan Material Erupsi Gunung Dukono, PVMBG Beri Peringatan

29 hari lalu

Detik-detik belasan pendaki gunung api Dukono berlarian, saat gunung  tersebut erupsi di Kabupaten Halmahera. Foto : X
Pendaki Nyaris Ditelan Material Erupsi Gunung Dukono, PVMBG Beri Peringatan

Dalam bulan ini Gunung Dukono sudah ribuan kali meletus.


7 Tips Pendaki Tektok Pemula, Mendaki dalam Sehari

38 hari lalu

Carlos Soria, pendaki gunung Spanyol yang berusia 81 tahun berlatih untuk mendaki di pegunungan Himalaya pada musim semi tahun depan sebagai penghormatan kepada orang tua yang terkena penyakit virus corona (COVID-19) di tengah wabahnya, di Moralzarzal, Spanyol, 11 November 2020. REUTERS/Juan Medina
7 Tips Pendaki Tektok Pemula, Mendaki dalam Sehari

Pendaki tektok adalah pendaki yang melakukan perjalanan singkat. Meski terlihat lebih sederhana, persiapannya tak kalah serius.


Marak Pendaki Tektok, Apa Bedanya dengan Pendaki Biasa?

38 hari lalu

Peserta berlari saat Sindoro Sumbing Duathlon #4 di kawasan kebun teh Blembem lereng gunung Sindoro di Desa Pagerejo, Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu, 16 Desember 2023. Gabungan lomba lari dan bersepeda tersebut diikuti oleh puluhan atlet dari berbagai provinsi di Indonesia memperlombakan lima kategori yang bertujuan untuk menjaring atlet-atlet potensial sekaligus mempromosikan wisata olahraga di Wonosobo. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Marak Pendaki Tektok, Apa Bedanya dengan Pendaki Biasa?

Pendaki tektok atau tik-tok melakukan perjalanan kurang dari sehari, biasanya durasi pendakian hanya dua hingga 3 jam.


5 Tempat Wisata Alam Hidden Gems di Hong Kong untuk Para Petualang

41 hari lalu

Cheung Chau, Hong Kong (Dok. Hong Kong Tourism Board)
5 Tempat Wisata Alam Hidden Gems di Hong Kong untuk Para Petualang

Hong Kong terhubung dengan 263 pulau memiliki 535 jalur hiking bersepeda, cocok untuk petualang.


Gunung Fuji Buka Musim Pendakian, Tiga Pendaki Tewas dalam Dua Hari

15 Juli 2024

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Gunung Fuji Buka Musim Pendakian, Tiga Pendaki Tewas dalam Dua Hari

Cuaca buruk di dekat puncak Gunung Fuji menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap insiden ini.