TEMPO.CO, Jakarta - Jangan abaikan kesepian karena berdampak serius pada kesehatan. Pakar mengatakan kurangnya interaksi sosial berisiko pada sejumlah masalah kesehatan serius, termasuk diabetes, stroke, penyakit jantung, dan Alzheimer.
Kesepian parah tak hanya menyebabkan luka emosional tapi juga memicu perubahan fisiologis yang mungkin tak langsung terlihat tapi bisa berdampak signifikan pada kesehatan seiring waktu. Penulis sains David Robinson menyebut pertemanan sebagai penyembuh sesungguhnya dari penyakit sosial, seperti olahraga yang membantu membentengi tubuh dari penyakit dan masalah fisik.
"Di zaman prasejarah, hidup di alam terbuka sangat berbahaya karena ancaman predator dan kelompok lain yang bisa menyerang komunitas Anda. Anda perlu persatuan yang solid dengan orang-orang di sekitar. Selain sakit fisik, Anda juga perlu ikatan sosial yang akan membantu melindungi fisik tetap aman," ujarnya, dikutip dari Express.
Peradangan dan penggumpalan darah
Kesepian memicu respons kuat tubuh akibat sejarah evolusi, di mana hidup terpisah sering berarti kematian. Itulah sebabnya kesepian bisa menyebabkan penggumpalan darah dan peradangan di tubuh. Di masa prasejarah, darah yang kental menggumpal justru akan mengurangi dampak pendarahan bila diserang musuh dan itulah salah satu faktor perubahan fisiologis yang dialami mereka yang hidup terpisah dari orang lain. Perubahan fisiologis itu tak langsung terlihat tapi bisa menyebabkan kerusakan signifikan jika kesepian pemicunya berlangsung lama.
"Peradangan dan penggumpalan darah mungkin baik dalam waktu singkat jika Anda terluka tapi dalam jangka panjang, masalah itu akan menambah risiko Alzheimer, stroke, dan serangan jantung. Stroke dan serangan jantung adalah dua kondisi yang paling berhubungan dengan kesepian. Mekanisme itu terkait dengan evolusi sejarah," tandasnya.
Pilihan Editor: Ragam Masalah Kesehatan yang Tampak di Wajah