TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menjalani karir dan berada di sebuah perusahaan dalam jangka waktu yang cukup lama, Anda akhirnya berada di zona nyaman.
Anda mendapatkan stabilitas, Anda menjadi andalan di kantor, Anda ahli akan bidang yang digeluti, namun lama-kelamaan Anda merasa stagnan dan melihat semua itu menjadi sebuah rutinitas yang membosankan.
Ketika dulu Anda mengharapkan karir yang stabil, kini Anda justru menginginkan tantangan. Sayangnya, di satu sisi Anda takut melepas zona nyaman yang saat ini Anda rasakan, karena takut tidak bisa menghadapi tantangan itu.
Sebelum Anda ‘melompat’ menuju karir atau pekerjaan yang baru, lakukan dulu beberapa langkah berikut ini.
1. Ketahui alasan Anda menetap
Coba lihat kembali apa hal atau alasan yang membuat Anda menetap dalam pekerjaan tersebut. Jika Anda merasa bekerja seperti program autopilot, mungkin kini saatnya Anda mengecek kembali karir Anda.
“Tanyakan diri Anda, apakah Anda terlalu nyaman. Cobalah secara jujur menganalisa perasaan Anda dengan bertanya pada teman atau rekan kerja,” kata Deborah Brown-Volkman, pelatih karir dan penulis buku Coach Yourself to a New Career, seperti dilansir laman LearnVest.
Menurutnya, cobalah membuat daftar pro dan kontra untuk membandingkan keuntungan serta kerugian dari bekerja di kantor tersebut atau memilih untuk resign.
Dengan cara ini, Anda bisa membuat penilaian secara objektif. Kadang, karena Anda terlalu lama di zona nyaman, Anda lupa tentang kesempatan yang ada di luar sana. Tak ada salahnya melirik situs lowongan kerja dan LinkedIn untuk melihat apakah ada peluang menarik untuk Anda.
2. Apa yang sebenarnya penting bagi Anda?
Sebenarnya, merasa nyaman dalam sebuah pekerjaan bukanlah hal yang buruk. Namun jika Anda ingin menaiki tangga karir setinggi-tingginya, maka perjalanan Anda akan berbeda.
Sekarang, Anda perlu menanyakan pada diri sendiri. Apakah Anda menginginkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi? Seperti apa keseimbangan tersebut di bayangan Anda?
Apakah Anda ingin bisa bekerja dari rumah, tidak pernah lembur, dan bagaimana jika Anda harus kehilangan hak istimewa tersebut? Lalu, jika Anda harus kehilangan hak tersebut, berapa Anda ingin dibayar?
Dengan menjawab sejumlah pertanyaan sederhana, Anda akan memiliki bayangan lebih jelas tentang seberapa bahagianya Anda dengan zona nyaman.
3. Cari tahu apa pekerjaan baru cukup berharga
Ternyata Anda menemukan lowongan pekerjaan yang baru dan menarik. Tak ada salahnya melamar dan mencoba, tapi tentu saja jangan langsung tinggalkan pekerjaan yang sekarang.
Coba lihat apakah pekerjaan itu cukup berharga untuk Anda meninggalkan pekerjaan di zona nyaman saat ini. Perhatikan kembali pro dan kontra, keuntungan dan kekurangannya, atau tak ada salahnya membicarakannya ke orang terdekat.
Jangan lupa untuk membandingkan faktor-faktor lainnya yang tak kalah penting. Tidak hanya gaji, tapi suasana kantor, proses wawancara dengan calon atasan, lokasi kantor, tunjangan, jadwal kerja, dan tanggung jawab.
4. Evaluasi kembali zona nyaman Anda
Selanjutnya, evaluasi kembali keberadaan Anda di zona nyaman saat ini. Satu tantangan yang mungkin dihadapi adalah Anda bisa kehilangan ‘kemampuan memasarkan diri’.
Setelah lebih dari 10 tahun berada di pekerjaan yang sama, perekrut biasanya akan melihat Anda sebagai orang yang kurang ambisius, memiliki keahlian yang tidak berkembang, atau bahkan kurang motivasi.
Selain itu ada pula kemungkinan perusahaan baru tidak bisa menggaji Anda sesuai dengan gaji Anda saat ini, yang bisa saja menjadi sangat tinggi karena Anda sudah berdedikasi cukup lama di perusahaan satu perusahaan.
Namun di sisi lain, bukan berarti Anda tak bisa merasakan kenyamanan yang sama saat akhirnya memutuskan untuk pindah kerja.
Intinya semua kembali ke diri Anda, apakah zona nyaman yang saat ini membuat Anda tidak berkembang? Apakah Anda siap untuk mencari pekerjaan baru? Atau justru Anda melihat bahwa zona nyaman justru membuat Anda merasa stabil?