TEMPO.CO, Jakarta - Pemain Sinetron Damar Wulan, Yudi Herico atau Rico Verald kini jadi bahan perbincangan. Rico Verald diam-diam poligami karena menikahi seorang model pada 18 Februari 2018. Padahal, konon, sosok ini masih punya istri sah dan seorang putri di Jambi.
Permasalahan poligami memang kerap kali menjadi pro dan kontra di masyarakat, khususnya bagi pihak perempuan. Profesor dari American University of Sharjah, Rana Raddawi, melakukan studi yang menunjukkan bahwa perempuan yang dipoligami merasa cemburu dan ditinggalkan. Menurut studi, perempuan yang dipoligami juga rentan mengalami gejolak emosi negatif.
Baca juga:
Holi , Warna Warni Gairah Cinta dan Kesetaraan dari India
4 Trik Menyulap Interior Ruang Apartemen Agar Lebih Asyik
6 Makanan dan Minuman Ini Tak Boleh Ada di Kulkas, Cek Alasannya
Ia melakukan studi tersebut berdasarkan pengalamannya melihat kasus poligami yang terjadi pada keluarga serta rekanannya. Dari mereka, ia melihat adanya efek negatif poligami, seperti kesenjangan dukungan finansial dari suami yang memutuskan untuk memiliki beberapa istri.
Dalam Islam, seorang laki-laki diperbolehkan untuk menikahi maksimal empat perempuan. Akan tetapi, kitab suci umat Islam, Al-Quran, mengatur bahwa poligami hanya boleh dilakukan jika suami dapat bersikap adil terhadap istri-istrinya. Jika laki-laki tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, ia tidak dapat melakukan poligami.
Raddawi menemukan, syarat ini umumnya tidak dilaksanakan oleh para suami yang mempoligami istrinya. Bahkan, banyak yang tidak menemui istri-istrinya. Karena itu, para istri rentan mengalami depresi, amukan, serta sakit karena tekanan yang didapatnya. “Hal itu tergantung dari tingkat toleransi dan kesabaran pihak istri. Lingkungan istri pun juga mempengaruhi kemampuannya untuk menerima poligami dalam pernikahan,” ujar Raddawi.
Baca Juga:
Selain itu, menurut studi yang terdaftar dalam PubMed mengenai efek poligami pada mental perempuan menyatakan, poligami pada perempuan menunjukkan lebih banyak tingkat depresi, somatisasi, depresi, kegelisahan, kebencian, psikosisisme, dan gangguan psikiatrik. Selain itu, terjadi juga penurunan tingkat kepuasan terhadap hidup dan pernikahan, penghargaan diri, serta fungsi keluarga.
PUB MED | TABLOID BINTANG | THE NATIONAL UAE | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA | SDJ