TEMPO.CO, Jakarta - Delusi biasanya diasosiasikan dengan penderita skizofrenia. Orang yang menderita penyakit skizofrenia dapat mendengar suara, melihat pemandangan imajiner, atau bahkan mempercayai bahwa orang lain mengontrol pikirannya. Kondisi ini tentu membuat orang takut dan menyebabkan perilaku yang tak menentu (delusi, halusinasi, dan kesulitan kognitif lainnya).
Hal ini tidaklah salah, tetapi kurang tepat jika Anda hanya berpikir bahwa delusi hanya dialami oleh penderita skizofrenia.
Delusi dapat dialami juga oleh penderita gangguan bipolar. Selain itu, delusi sebenarnya juga dapat dialami secara terpisah atau bersamaan dengan halusinasi. Kondisi tersebut biasanya dikenal dengan nama gangguan psikosis.
Delusi dapat merusak hubungan penderita dengan orang sekitarnya dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, jika orang-orang di sekitar Anda mengalami delusi atau psikosis, segera rujuk ke dokter dan ahli kesehatan mental.
Pada psikosis, penderita bisa saja hanya mengalami delusi atau dapat mengalami halusinasi dan delusi. Hal yang serupa juga terjadi pada penderita skizofrenia.
Delusi yang dialami tiap penderita mungkin berbeda-beda. Umumnya, delusi yang sering dialami adalah delusi paranoia. Berikut adalah jenis-jenis delusi seperti dilansir SehatQ:
1. Delusi Keagungan (Grandiose delusion)
Penderita dengan delusi jenis ini umumnya memiliki rasa keberhargaan diri, kekuatan, identitas, dan pengetahuan yang berlebihan. Penderita dapat merasa bahwa ia telah menemukan sesuatu yang luar biasa atau memiliki kemampuan yang unik.
Tidak hanya berupa kemampuan yang unik, penderita juga percaya bahwa dirinya memiliki benda unik tertentu yang tidak dimiliki siapapun ataupun mempercayai bahwa dirinya memiliki koneksi dengan orang-orang penting.
Pada kasus tertentu, penderita delusi keagungan percaya bahwa ia adalah orang yang terkenal atau merupakan pemimpin dari suatu sekte agama tertentu.
2. Delusi Somatik
Penderita delusi somatik percaya bahwa dirinya memiliki kecacatan pada bagian tubuhnya atau memiliki kondisi medis tertentu. Penderita juga terkadang dapat merasakan sensasi atau disfungsi fisik tertentu.
3. Delusi Erotomanik (Erotomanic Delusion)
Penderita dengan gangguan delusi jenis ini percaya bahwa dirinya dicintai atau disukai oleh orang tertentu. Biasanya orang yang dianggap menyukai atau mencintai penderita adalah orang yang terkenal atau penting.
Penderita delusi erotomanik berusaha mendekati dan berinteraksi dengan orang yang ia anggap mencintai atau menyukainya, bahkan sampai menguntit orang tersebut secara diam-diam.
4. Delusi Paranoia (Paranoia/Persecutory delusion)
Delusi paranoia menyebabkan penderita memercayai bahwa dirinya tidak diperlakukan dengan benar, meyakini bahwa dirinya sedang diintai atau diikuti, atau seseorang sedang berencana untuk melukainya.
Penderita menjadi tidak memercayai orang sekitarnya dan merasa cemas serta takut. Terkadang penderita akan mengisolasi dirinya atau sering mengajukan komplain ke pihak berwajib.
5. Delusi Kecemburuan
Penderita delusi kecemburuan akan memercayai bahwa pasangannya selingkuh dan tidak jujur dengannya.
6. Delusi Campuran
Jenis delusi yang dialami penderita bisa jadi tidak hanya satu jenis saja tetapi bercampur dengan jenis-jenis lainnya.
Penderita harus segera dirujuk ke dokter dan ahli kesehatan mental untuk pemeriksaan secara menyeluruh dan diberikan penanganan khusus untuk mencegah gejala-gejala yang dialami semakin parah.