TEMPO.CO, Jakarta - Suntik vaksin Covid-19 membuat sebagian orang takut dan panik. Apalagi, banyak pemberitaan efek samping vaksin yang bisa memicu hal berbahaya hingga kematian.
Dilansir dari arizona.edu, pandemi Covid-19 adalah masa ketidakpastian yang besar dan pertanyaan yang tidak dapat dijawab sehingga wajar jika ada yang lebih rentan cemas. Ketika merasa panik, sebaiknya gunakan strategi bernapas, ulangi, lakukan pada tanda-tanda pertama kecemasan untuk menemukan kelegaan.
Kecemasan saat vaksinasi Covid-19 hingga setelahnya bermacam-macam bentuknya. Bisa berkeringat dingin, gemetar, pusing, hingga mual. Berikut tanda-tanda kecemasan dan panik.
Kecemasan bisa dialami sebagai spiral pikiran, perasaan, tindakan, dan gambaran. Pada saat cemas, Anda mungkin memiliki pikiran tentang ketakutan yang tak terkendali atau bahaya yang akan datang, ancaman, ketidakpastian, ketidakstabilan, bahkan rasa bersalah atau malu. Ketakutan tentang apa yang akan terjadi di masa depan, yang dipikirkan orang lain, dan apa yang dikatakan tentang Anda dapat disertai dengan sensasi seperti:
-Berdebar-debar
-Kesulitan bernapas atau hiperventilasi
-Kesulitan mengatur napas
-Mual, muntah, dan perut tidak nyaman
-Pusing
-Penglihatan kabur
-Berkeringat
-Panas dingin
-Kesemutan di tangan atau kaki
-Nyeri atau tekanan di dada
-Kesulitan berpikir atau berkonsentrasi
-Rasa panas atau dingin
-Gemetar
-Gugup atau gelisah
Baca juga: Penyakit Menyerang Anak, Beri Perhatian Lebih Tapi Jangan Panik
Seringkali saat cemas perhatian pada sensasi ini dapat menyebabkan kecemasan yang meningkat dan sensasi yang lebih parah. Ini bisa terjadi ketika sensasi dianggap berbahaya atau memalukan.
Pada momen kecemasan atau kepanikan yang lebih intens, orang dapat merasa terisolasi, tidak berdaya, dan di luar kendali. Beberapa orang mungkin takut mati. Berikut tiga tips membantu orang lain yang mengalami kecemasan saat menjalani suntik vaksin.
Tetap tenang
Salah satu tugas terpenting saat membantu orang yang mengalami kecemasan adalah tetap tenang. Perhatikan orang yang diajak bicara dan tanyakan apakah tidak apa-apa dibantu. Jangan pikirkan reaksi mereka secara pribadi. Ingat, mereka sedang mengalami waktu yang sangat sulit.
Tanyakan riwayat
Tanyakan apakah orang tersebut pernah mengalami kecemasan atau panik sebelumnya. Jika demikian, mereka mungkin memiliki daftar metode penanggulangan yang telah dicoba dan benar tetapi mungkin sulit diingat di tengah serangan panik. Pandu mereka memikirkan hal-hal yang telah membantu di masa lalu.
Fokus pada tindakan konstruktif
Beri tahu mereka ini adalah gejala panik yang normal dan akan mereda, cobalah untuk menghindari pernyataan berulang seperti, "Jangan khawatir" atau "Semuanya baik-baik saja". Ingat, bagi orang yang mengalami kepanikan, segala sesuatunya pasti tidak akan terasa baik-baik saja. Beri tahu langkah-langkah konkret yang harus diambil, seperti mengambil napas perlahan, dalam-dalam, atau sebutkan lima hal yang dapat dilihat sekarang. Ini juga dapat membantu mengambil langkah-langkah bersama.
Gunakan strategi bernapas
Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk meredakan kecemasan adalah berlatih pernapasan perlahan dan terkontrol. Bahkan, hanya dengan sadar melakukan pernapasan normal dapat membantu menenangkan saraf. Berikut beberapa tips, terutama jika Anda rentan mengalami hiperventilasi saat merasa cemas:
-Tarik napas melalui hidung, keluarkan melalui mulut.
-Buang napas lebih lama dari pada menghirup (latihan yang bagus adalah 4-7-8 napas. Tarik napas selama 4 hitungan, tahan selama 7 hitungan, buang napas selama 8 hitungan).
-Tahan napas sebelum diembuskan lagi. Jeda sebentar sebelum menghirup.
-Tarik napas ke dalam perut. Tempatkan tangan di belakang kepala dalam postur santai dan sedikit bersandar seolah sedang berbaring di samping kolam. Lebih baik lagi, pejamkan mata dan bayangkan diri berada di pantai saat berlatih pernapasan.
Anda dapat memadukan pernapasan dengan pikiran, kata, atau tindakan yang menenangkan. Bayangkan meniup gelembung, mendorong awan di langit, atau menghitung mundur dari 300 dengan setiap napas.
-Menikmati waktu dengan musik yang menenangkan juga menyenangkan.
Alihkan perhatian
Saat cemas, kita cenderung membayangkan lorong gelap dan terlalu fokus pada pikiran, citra, atau sensasi fisik yang menakutkan. Gunakan indera untuk mengarahkan kembali perhatian ke dunia sekitar. Ambil langkah lebih jauh dan gunakan pikiran untuk membayangkan diri merasa nyaman di tempat yang diinginkan.
Latihan visualisasi untuk membayangkan diri merasa oke
Bayangkan diri merasa tenang, bahagia, bersemangat, percaya diri, atau apapun yang diinginkan. Ucapkan kata-kata perasaan positif ini kepada diri sendiri. Bayangkan ruang yang menenangkan atau aman, melibatkan semua indera. Jadikan citra mental sejelas mungkin agar tidak panik.