TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah memberikan berbagai dampak terhadap aktivitas manusia, salah satunya kelelahan. Bahkan, ada yang merasa sudah sangat lelah setelah berjalan sebentar. Hal ini tentu karena dampak dari mobilisasi yang terus dibatasi dan mengharuskan masyarakat berada di rumah. Fenomena kelelahan karena pandemi ini disebut post-viral fatigue.
Melansir laman rcot.co.uk, post-viral fatigue adalah keadaan seseorang mengalami tidak enak badan dan kelelahan setelah pandemi suatu infeksi atau virus. Kelelahan ini dapat berlanjut walaupun telah dinyatakan bahwa virus telah tidak ada. Gejala kelelahan ini terjadi setelah berbagai pandemi melanda dunia seperti influenza dan SARS.
Kelelahan ini termasuk dalam sistem imun depresi, sehingga gejala yang akan dirasakan seperti sulit berkonsentrasi dan sulit untuk mengingat. Sehingga, sering terjadi kesalahan dalam mengerjakan tugas, merasa sulit untuk mengerjakan sesuatu, cepat menguap, bahkan dapat menyebabkan penurunan kemampuan berkomunikasi. Selain itu, kelelahan juga berdampak pada fisik yang menyebabkan sering tidur, tidak stabil ketika berdiri, dan sulit untuk dapat berdiri dalam waktu yang lama.
Melansir laman hse.ie, kelelahan ini tidak dapat diselesaikan semata-mata dengan tidur dan istirahat yang cukup. Serta, salah satu faktor penyebab manusia melakukan aktivitas kecil saja sudah lelah karena otot tidak terbiasa bekerja dalam waktu yang lama. Manusia terbiasa di rumah untuk melakukan kegiatan yang sedikit serta mobilisasi yang semakin ditekan karena tuntutan karantina di rumah.
Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa waktu lagi untuk semakin meningkatkan kekuatan otot. Dapat dimulai dengan melakukan aktivitas kecil yang nyaman, seperti berjalan. Kemudian, ketika melakukan aktivitas yang cukup padat, beri waktu beristirahat diantara.
Selain itu, dapat melakukan kegiatan harian secara rutin dan teratur. Hal ini dapat mengantisipasi kelalahan dan kurang tidur. Sembari berjalannya waktu, tingkatkan intensitas kegiatan. Secara perlahan rasa kelelahan akan berkurang.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA
Baca: Kenali Pola Booming and Bust yang Menyebabkan Penyintas Covid-19 Kelelahan