Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perhatikan Efek Samping Konsumsi Antidepresan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi minum obat. Shutterstock
Ilustrasi minum obat. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAntidepresan merupakan obat yang digunakan untuk menangani depresi. Obat ini bekerja dengan cara menyeimbangkan kandungan senyawa kimia alami di dalam otak yang disebut neurotransmitter, sehingga bisa meredakan keluhan dan membantu memperbaiki suasana hati dan emosi.

Peningkatan kadar neurotransmiter juga dapat mengganggu sinyal rasa sakit yang dikirim oleh saraf, yang mungkin menjelaskan mengapa beberapa antidepresan dapat membantu meredakan rasa sakit jangka panjang.

Selain meringankan gejala depresi, antidepresan juga dapat meringankan gangguan kecemasan, gangguan afektif musiman, distimia, atau depresi kronis ringan, serta kondisi lainnya.

Mengutip dari laman NHS Inform, The Royal College of Psikiater memperkirakan bahwa 50-65 persen dari orang yang diobati dengan antidepresan untuk depresi akan menunjukkan peningkatan, dibandingkan dengan 25-30 persen dari mereka yang memakai pil plasebo.

Antidepresan biasanya diminum selama sekitar 7 hari tanpa melewatkan satu dosis. Pengguna diharapkan untuk berhenti mengonsumsi antidepresan saat mendapatkan beberapa efek samping ringan sejak dini, meskipun efek ini biasanya hilang dengan cepat.

Antidepresan terbagi atas beberapa jenis, di antaranya yaitu:

1. Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI)

SSRI adalah jenis antidepresan yang paling banyak diresepkan. Obat ini biasanya lebih disukai daripada antidepresan lain, karena menyebabkan lebih sedikit efek samping. Overdosis juga cenderung tidak serius.

Fluoxetine adalah jenis SSRI yang paling terkenal yang dijual dengan merek dagang Prozac. SSRI lainnya termasuk citalopram (Cipramil), paroxetine (Seroxat) dan sertraline (Lustral).

2. Serotonin-noradrenalin reuptake inhibitor (SNRI)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

SNRI mirip dengan SSRI. Obat ini dirancang untuk menjadi antidepresan yang lebih efektif daripada SSRI. Namun, bukti bahwa SNRI lebih efektif dalam mengobati depresi pun tidak pasti. Contoh SNRI adalah duloxetine (Cymbalta dan Yentreve) dan venlafaxine (Efexor).

3. Noradrenalin dan antidepresan serotonergik spesifik (NASSAs)

NASSA mungkin efektif untuk beberapa orang yang tidak dapat menggunakan SSRI. Efek samping NASSA mirip dengan SSRI, tetapi dianggap menyebabkan lebih sedikit masalah seksual. Namun, obat ini juga dapat menyebabkan lebih banyak kantuk pada awalnya. NASSA utama yang diresepkan di Inggris adalah mirtazapine (Zispin).

4. Antidepresan trisiklik (TCA)

TCA adalah jenis antidepresan yang lebih tua. Obat ini biasanya tidak lagi direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk depresi karena bisa lebih berbahaya jika terjadi overdosis. Obat ini juga menyebabkan efek samping yang lebih dibandingkan SSRI dan SNRI. Namun TCA dapat direkomendasikan untuk kondisi kesehatan mental lainnya, seperti OCD dan gangguan bipolar.

WINDA OKTAVIA

Baca: Sebab Antidepresan Tak Selalu Bisa Sembuhkan Depresi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

2 hari lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

6 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

6 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

6 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

7 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

8 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

9 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

14 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

14 hari lalu

ilustrasi minum obat (pixabay.com)
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.