TEMPO.CO, Jakarta - Mengaplikasikan gaya hidup sehat salah satu cara penting untuk menjaga imun tubuh. Sebaliknya, ketika sudah terbiasa mengaplikasikan gaya hidup tidak sehat, orang akan terkena berbagai risiko kesehatan. Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di RSUI Dr. dr. Raden Rara Diah Handayani, Sp.P(K), mengatakan ada beberapa kegiatan yang membuat orang memiliki risiko terkena pneumonia. "Merokok salah satunya," kata Raden Rara Diah dalam keterangan pers RSUI.
Selain kegiatan merokok, kebiasaan mengonsumsi alkohol, dan bekerja di tempat-tempat yang mudah terpapar asap, gas, dan bahan kimia berbahaya juga menyebabkan orang memiliki risiko terkena pneumonia “Setiap orang memiliki risiko terkena pneumonia, dan risiko tersebut meningkat pada bayi di bawah dua tahun dan lansia di atas 65 tahun," kata dia melalui siaran pers RSUI beberapa waktu lalu.
Raden Rara Diah menyarankan orang-orang menggunakan masker ketika berada di luar ruangan. Ia pun sangat menganjurkan masyarakat untuk menghindari paparan rokok serta menjaga imunitas tubuh demi mencegah terkena penyakit pneumonia.
Selain gaya hidup, ada pula beberapa hal yang bisa tingkatkan risiko terkena pneumonia. Salah satunya karena memiliki riwayat penyakit sebelumnya seperti penyakit kronik seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). PPOK adalah peradangan pada paru-paru yang berlangsung dalam jangka panjang. Ketika orang alami penyakit asma, gagal jantung serta kondisi yang meningkatkan risiko aspirasi mukus dari mulut dan hidung, dan penyakit yang dapat melemahkan sistem imun tubuh juga tingkatkan risiko terkena pneumonia.
Baca: Tak Cuma Batuk, Ini Gejala Lain Pneumonia yang Perlu Diperhatikan
Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat pada segala usia. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai macam kuman seperti bakteri, virus, dan jamur.
Namun, penyebab utama penumonia yakni bakteri S. Penumonia dan 20 - 25 persen kasus penumonia disebabkan oleh bakteri tersebut. "Apabila terserang pneumonia, mengakibatkan kantung udara dalam paru-paru (alveoli) dipenuhi cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya sulit bernapas," kata Diah.
Adapun tanda gejala yang timbul antara lain sesak nafas, batuk, dahak bisa berwarna kehijauan, demam, berkeringat dan menggigil, hilang nafsu makan, nyeri dada, serta nafas cepat dan pendek. Penyebaran pneumonia melalui cairan saat pasien batuk atau bersin dan dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Anda sudah melakukan cara apa saja untuk mengurangi risiko terkena pneumonia?