TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung rematik (PJR) bermula dari demam rematik akut, yakni penyakit inflamasi atau peradangan karena antibodi yang dibentuk tubuh menyerang struktur tubuh yang mirip dengan bakteri bakteri streptococcus beta hemolyticus grup A. Tanda anak mengalami demam rematik akut adalah radang tenggorokan, nyeri menelan yang hebat, demam tinggi, jantung berdebar-debar, hingga nyeri pada persendian seperti pergelangan tangan. lutut, dan engkel, yang dapat berpindah-pindah.
Kardiolog anak sekaligus Piprim Basarah Yanuarso menyebut anak dengan penyakit jantung rematik sebaiknya menghindari makanan-makanan yang tinggi glukosa.
Baca juga:
"Sebagaimana penyakit inflamasi pada umumnya maka makanan tertentu bisa sangat berpengaruh, khususnya yang tinggi glukosa. Jadi gula, tepung, dan junk food," ujar Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.
Menurut lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, makanan-makanan tersebut akan membuat inflamasi semakin berat. Ia pun menyarankan anak mengonsumsi lebih banyak makanan yang tinggi protein, di antaranya telur, ikan salmon, ikan tuna, daging ayam, daging tanpa lemak, udang, kacang kedelai, tempe, susu dan olahannya, bayam, hingga brokoli.
"Banyak konsumsi protein bagus untuk antibodi. Dia kan butuh nutrisi yang dapat mendukung kekebalan tubuhnya," ujar Piprim.
Faktor keturunan
Ia mengatakan aktivitas fisik anak yang mengalami penyakit jantung rematik juga harus terus diperhatikan sebaik mungkin. Jika kondisinya sedang dalam fase akut atau jantungnya sedang inflamasi, maka anak harus istirahat sampai kondisinya membaik.
"Aktivitas fisik ini tergantung dia sedang dalam fase apa. Kalau dalam fase akut, ini bisa ketahuan dari pemeriksaan darahnya, dia mesti bed rest karena jantungnya sedang inflamasi. Sampai kapan? Sampai parameter akutnya membaik, laju endap darah (LED)-nya turun sampai normal, dan CRP-nya sudah negatif atau rendah, ini yang bisa jadi patokan," jelasnya.
Menurut Piprim, demam rematik akut dan penyakit jantung rematik dapat disebabkan faktor genetik. Meski demikian, pola makan dan anak yang mengalami lowgrade inflamasi sebelumnya juga dapat menjadi faktor risiko penyebab penyakit tersebut.
Pilihan Editor: Kenali Penyakit Jantung Rematik pada Anak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.