Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makanan yang Sebaiknya Dihindari Anak dengan Penyakit Jantung Rematik

Reporter

Ilustrasi anak demam. webmd.com
Ilustrasi anak demam. webmd.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPenyakit jantung rematik (PJR) bermula dari demam rematik akut, yakni penyakit inflamasi atau peradangan karena antibodi yang dibentuk tubuh menyerang struktur tubuh yang mirip dengan bakteri bakteri streptococcus beta hemolyticus grup A. Tanda anak mengalami demam rematik akut adalah radang tenggorokan, nyeri menelan yang hebat, demam tinggi, jantung berdebar-debar, hingga nyeri pada persendian seperti pergelangan tangan. lutut, dan engkel, yang dapat berpindah-pindah.

Kardiolog anak sekaligus Piprim Basarah Yanuarso menyebut anak dengan penyakit jantung rematik sebaiknya menghindari makanan-makanan yang tinggi glukosa.

"Sebagaimana penyakit inflamasi pada umumnya maka makanan tertentu bisa sangat berpengaruh, khususnya yang tinggi glukosa. Jadi gula, tepung, dan junk food," ujar Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.

Menurut lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, makanan-makanan tersebut akan membuat inflamasi semakin berat. Ia pun menyarankan anak mengonsumsi lebih banyak makanan yang tinggi protein, di antaranya telur, ikan salmon, ikan tuna, daging ayam, daging tanpa lemak, udang, kacang kedelai, tempe, susu dan olahannya, bayam, hingga brokoli.

"Banyak konsumsi protein bagus untuk antibodi. Dia kan butuh nutrisi yang dapat mendukung kekebalan tubuhnya," ujar Piprim.

Faktor keturunan
Ia mengatakan aktivitas fisik anak yang mengalami penyakit jantung rematik juga harus terus diperhatikan sebaik mungkin. Jika kondisinya sedang dalam fase akut atau jantungnya sedang inflamasi, maka anak harus istirahat sampai kondisinya membaik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Aktivitas fisik ini tergantung dia sedang dalam fase apa. Kalau dalam fase akut, ini bisa ketahuan dari pemeriksaan darahnya, dia mesti bed rest karena jantungnya sedang inflamasi. Sampai kapan? Sampai parameter akutnya membaik, laju endap darah (LED)-nya turun sampai normal, dan CRP-nya sudah negatif atau rendah, ini yang bisa jadi patokan," jelasnya.

Menurut Piprim, demam rematik akut dan penyakit jantung rematik dapat disebabkan faktor genetik. Meski demikian, pola makan dan anak yang mengalami lowgrade inflamasi sebelumnya juga dapat menjadi faktor risiko penyebab penyakit tersebut.

Pilihan Editor: Kenali Penyakit Jantung Rematik pada Anak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Peneliti Ungkap Kaitan Siklus Menstruasi dan Kesehatan Jantung

15 jam lalu

Ilustrasi kalendar menstruasi. Freepik.com
Peneliti Ungkap Kaitan Siklus Menstruasi dan Kesehatan Jantung

Penelitian menyebut wanita dengan siklus menstruasi atau durasi siklus yang relatif lebih pendek lebih rentan terkena penyakit jantung.


Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

19 jam lalu

Ilustrasi pizza. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

Pizza sebagai junk food memiliki beberapa risiko kesehatan. Apa saja risiko kesehatan tersebut?


Sering Lelah di Usia Tua, Rutin Makan Sebutir Apel

1 hari lalu

Ilustrasi apel. Foto: Unsplash.com/James Yarema
Sering Lelah di Usia Tua, Rutin Makan Sebutir Apel

Sering merasa lelah, penurunan berat badan yang tidak disengaja, dan kehilangan kekuatan adalah tanda umum kelemahan. Makan apel untuk mengatasinya.


Hiperhidrosis, Apa Penyebab Keringat Berlebihan dan Gejalanya?

5 hari lalu

Ilustrasi wanita berkeringat. Freepik.com/Cookie_studio
Hiperhidrosis, Apa Penyebab Keringat Berlebihan dan Gejalanya?

Hiperhidrosis kondisi keringat berlebihan dalam situasi yang tidak biasa


Dikenal Bermanfaat untuk Kesehatan, Ini Resep Chai Tea, Minuman Asal India yang Penuh Rempah

12 hari lalu

Chai tea, minuman teh, susu, dengan campuran rempah-rempah. TEMPO/Bram Setiawan
Dikenal Bermanfaat untuk Kesehatan, Ini Resep Chai Tea, Minuman Asal India yang Penuh Rempah

resep Chai tea tak sulit didapat. Kita bisa membuat minuman khas India ini di rumah


Anak Muda Bisa Alami Gangguan Jantung, Apa Saja Faktornya?

14 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Anak Muda Bisa Alami Gangguan Jantung, Apa Saja Faktornya?

Gangguan jantung juga mulai menyerang anak muda. Apa saja penyebab hal itu?


6 Cara Mencegah Penyakit Jantung

16 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
6 Cara Mencegah Penyakit Jantung

Angka kematian akibat penyakit jantung masih tinggi. Lalu, bagaimana cara mencegah penyakit jantung?


5 Makanan Sehat yang Bisa Mencegah Risiko Penyakit Jantung

16 hari lalu

Ilustrasi kacang kedelai. Sustainablepulse
5 Makanan Sehat yang Bisa Mencegah Risiko Penyakit Jantung

Salah satu cara untuk menurunkan risiko penyakit jantung adalah dengan memilih makanan yang sehat.


Orang Tua Tak Perlu Takut Efek Samping Vaksin Anak

19 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Orang Tua Tak Perlu Takut Efek Samping Vaksin Anak

Dokter menyarankan agar orang tua tidak perlu takut soal efek samping vaksin anak yang mungkin muncul.


4 Manfaat Buah Blueberry, Salah Satunya Kurangi Risiko Penyakit Jantung

19 hari lalu

Ilustrasi buah blueberry. Foto: Unsplash.com/Joanna Kosinska
4 Manfaat Buah Blueberry, Salah Satunya Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Blueberry dikenal karena banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh, salah satunya bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Kenapa?