TEMPO.CO, Jakarta - Angin duduk yang dikenal masyarakat awam ditandai dengan nyeri dada yang muncul akibat aliran darah kaya oksigen yang dibutuhkan oleh otot-otot jantung tidak tersuplai dengan baik. Penyakit dengan istilah medis angina pectoris ini sulit diprediksi kedatangannya dan tidak boleh disepelekan.
Gejala ini termasuk tanda gangguan jantung. Saat muncul, dada Anda akan terasa nyeri terhimpit akibat penyumbatan pembuluh darah. Namun, pada sebagian orang, gejala angin duduk akan terasa seperti gangguan pencernaan.Gaya hidup tidak sehat biasanya akan menimbulkan tumpukan lemak dan kolesterol. Jika sudah begini, bukan potensi serangan angin duduk saja yang bisa Anda alami, tetapi berbagai rasa nyeri di tubuh akan turut terjadi.
Apa saja gejala angin duduk?
Mayoritas, angin duduk menyerang melalui rasa nyeri dada yang begitu hebat. Sejumlah gejala lain pun bisa datang menyerang, diantaranya:
- Kelelahan
- Mual
- Pusing
- Sesak napas
- Bercucuran keringat
- Rasa sakit atau nyeri pada beberapa bagian tubuh seperti lengan, leher, rahang, bahu, atau punggung
Jenis-Jenis Angin Duduk
Adapun angin duduk terbagi menjadi beberapa jenis yang akan berpengaruh pada tingkat keparahan gejala hingga penyakit yang perlu diwaspadai, berikut diantaranya:
1. Angin Duduk Mikro-vaskular
Angin duduk atau penyakit mikor-vaskular atau angina mikrovaskular sering dikeluhkan oleh wanita. Biasanya, kondisi ini dipicu oleh stres berlebihan. Tidak seperti angin duduk pada normalnya, di dalam area jantung diprediksi terdapat timbunan plak, tetapi angin duduk mikrovaskular menjadi tanda bahaya penyakit arteri koroner.
Ditandai dengan adanya kerusakan pada cabang terkecil arteri koroner Anda. Gejala penyakit serius angin duduk mikrovaskular kemudian akan lebih parah jika Anda memiliki riwayat diabetes atau hipertensi. Kelelahan dan sesak nafas adalah tanda utama. Jika tidak segera disembuhkan, dapat menyebabkan risiko penyakit jantung.
2. Angin Duduk Stabil
Angin duduk stabil (angina pektoris) termasuk angin duduk yang umum dikeluhkan. Penyebab utama angina adalah kurang tidur. Untuk itulah, Anda tidak disarankan bekerja keras lebih dari 9 jam per hari.
Gejala angina pektoris memiliki tingkat keparahan dan jangka waktu yang berbeda. Namun, secara umum gejala akan lebih sensitif saat Anda berada di tengah cuaca dingin dan saat melakukan aktivitas berat seperti berjalan menanjak dan menaiki tangga.
3. Angin Duduk Tidak Stabil
Angin duduk tidak stabil (unstable angina) memang jarang dikeluhkan, tetapi bisa jadi lebih berbahaya daripada angin duduk lainnya. Sebab saat penyakit arteri koroner Anda pecah karena unstable angina ini, secara otomatis pembuluh darah akan tersumbat total. Hal ini karena terbentuknya gumpalan darah di atas plak penyakit. Angina jenis ini menjadi lebih berbahaya karena bisa menyerang tanpa aba-aba terutama saat sedang tertidur pulas dan harus segera ditangani oleh dokter.
4. Angin Duduk Varian
Angin duduk varian atau angina prinzmetal juga bisa muncul tiba-tiba saat Anda sedang istirahat disertai nyeri dada. Jika Anda sudah memiliki diagnosa angina dari dokter, maka cukup konsumsi dari resep dokter dan selalu bawa obat tersebut saat Anda bepergian.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I ALFI MUNA SYARIFAH
Pilihan Editor: Kenali Gejala Penyakit Mikro-vaskular dari Nyeri dada hingga Sesak Napas