TEMPO.CO, Jakarta - Pradiabetes terjadi ketika kadar gula darah (glukosa) meningkat, tetapi tidak cukup tinggi untuk dianggap sebagai diabetes tipe 2. Kadar gula darah yang sehat adalah 70-99 miligram per desiliter. Jika memiliki pradiabetes yang tidak terdiagnosis, kadar gula tersebut adalah 100-125 miligram per desiliter.
Dilansir dari Cleveland Clinic, pradiabetes memiliki penyebab yang sama dengan diabetes tipe 2. Penyebab penyakit ini adalah resistensi insulin yang terjadi ketika sel-sel otot, lemak, dan hati tidak merespons insulin dengan baik sebagaimana harusnya.
Insulin adalah hormon penting yang diproduksi pankreas untuk mengatur kadar gula darah. Jika tidak memiliki cukup insulin atau tubuh tidak meresponsnya dengan benar, seseorang mengalami peningkatan kadar gula darah. Kondisi ini membuat seseorang mengalami pradiabetes dan diabetes tipe 2.
Secara khusus, beberapa orang yang memiliki kondisi tertentu berisiko dapat lebih tinggi mengalami pradiabetes. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah faktor yang membuat seseorang lebih berisiko terserang pradiabetes:
1. Berat Badan
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama pradiabetes. Semakin banyak jaringan lemak yang dimiliki, semakin resisten juga sel-sel terhadap insulin, terutama area antara otot dan kulit sekitar perut.
2. Ukuran Pinggang
Ukuran pinggang yang besar dapat mengindikasikan resistensi insulin. Risiko resistensi insulin meningkat untuk laki-laki dengan pinggang lebih dari 40 inci (101 centimeter), sedangkan perempuan dengan ukuran pinggang lebih dari 35 inci (8 centimeter).
3. Pola Makan
Seseorang yang sering mengonsumsi daging merah dan daging olahan serta minum minuman manis memiliki risiko lebih tinggi terkena pradiabetes.
4. Kurang Aktivitas Fisik
Seseorang yang kurang aktif melakukan aktivitas fisik, semakin besar risiko terkena pradiabetes. Adapun, aktivitas fisik yang dapat mengurangi risiko pradiabetes, seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, dan yoga.
5. Usia
Meskipun diabetes dapat berkembang pada usia berapa pun, tetapi risiko pradiabetes meningkat setelah usia 35 tahun.
6. Riwayat Keluarga
Risiko pradiabetes meningkat, jika memiliki orang tua atau saudara kandung penderita diabetes tipe 2.
7. Ras atau Etnis
Orang kulit hitam, Hispanik, Indian Amerika, dan Asia Amerika lebih mungkin mengalami pradiabetes. Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan hubungan ras atau etnis dengan pradiebetes.
8. Diabetes Gestasional
Jika menderita diabetes saat hamil (diabetes gestasional), ibu dan anak akan berisiko lebih tinggi mengalami pradiabetes.
9. Sindrom Ovarium Polikistik
Perempuan yang mengalami sindrom ini dapat ditandai dengan periode menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, dan obesitas. Kondisi ini yang membuat perempuan berrisiko lebih tinggi mengalami pradiabetes.
10. Gangguan Tidur
Seseorang yang mengalami gangguan apnea tidur obstruktif memiliki peningkatan risiko resistensi insulin. Seseorang yang kelebihan berat badan atau obesitas juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami apnea tidur obstruktif.
11. Merokok
Merokok dapat membuat resistensi insulin tinggi sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan pradiabetes. Merokok juga meningkatkan risiko komplikasi akibat diabetes.
Pilihan Editor: Pakar Ingatkan Pria Lebih Berisiko Kena Kanker Paru