Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu Prediabetes? Memahami Risiko dan Strategi untuk Mencegah Diabetes Tipe 2

image-gnews
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kondisi yang semakin banyak dibicarakan adalah prediabetes. Prediabetes adalah tahap awal dari gangguan gula darah yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki kadar glukosa darah lebih tinggi dari normal, namun belum mencapai level yang diperlukan untuk diagnosis diabetes tipe 2. 

Seperti yang dilansir dari Mayo Clinic, meskipun tidak menimbulkan gejala yang mencolok, prediabetes merupakan indikator penting yang tidak bisa dianggap remeh. Tanpa perubahan gaya hidup yang tepat, prediabetes dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2, yang membawa risiko kesehatan yang serius.

Salah satu tantangan utama dari prediabetes adalah seringkali tidak adanya tanda atau gejala yang jelas. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki prediabetes hingga kondisi ini berkembang lebih lanjut. Namun, ada beberapa tanda fisik yang mungkin menunjukkan adanya masalah.

Salah satunya adalah perubahan warna kulit yang gelap, terutama di area leher, ketiak, atau selangkangan. Perubahan ini seringkali berhubungan dengan resistensi insulin, yang merupakan ciri khas prediabetes.

Saat prediabetes berkembang menjadi diabetes tipe 2, gejalanya mulai muncul dan lebih nyata. Peningkatan rasa haus yang ekstrem, sering buang air kecil, rasa lapar yang berlebihan, dan kelelahan yang tidak wajar adalah beberapa gejala awal yang mungkin Anda rasakan. Selain itu, penglihatan kabur, kebas atau kesemutan di tangan dan kaki, serta infeksi yang sering terjadi dan luka yang lambat sembuh bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda mengalami masalah dengan pengaturan gula darah.

Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami prediabetes. Memahami faktor-faktor ini penting untuk mengidentifikasi potensi masalah sejak dini. Beberapa faktor risiko utama, seperti yang dilansir dari WebMD. 

1. Usia: Dengan bertambahnya usia, risiko mengembangkan prediabetes meningkat. Mereka yang berusia di atas 45 tahun cenderung memiliki risiko lebih tinggi karena perubahan metabolisme dan penurunan sensitivitas insulin seiring waktu.

2. Diet: Pola makan yang tidak sehat memainkan peran besar dalam perkembangan prediabetes. Konsumsi tinggi daging merah, daging olahan, dan minuman manis dapat meningkatkan risiko, terutama jika diimbangi dengan kekurangan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan lemak sehat seperti minyak zaitun.

3. Berat Badan Berlebih atau Obesitas: Kelebihan berat badan, terutama jika lemak berfokus di area perut, sangat berkaitan dengan risiko tinggi prediabetes. Lemak perut dikenal sebagai indikator utama resistensi insulin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Kadar Kolesterol: Profil lipid darah yang buruk, seperti kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, HDL rendah, dan LDL tinggi, dapat meningkatkan risiko prediabetes dan komplikasi kesehatan lainnya.

5. Kurang Aktivitas Fisik: Tidak berolahraga secara teratur dapat mengakibatkan penambahan berat badan dan penurunan sensitivitas insulin, sehingga meningkatkan risiko prediabetes.

6. Diabetes Gestasional: Wanita yang pernah mengalami diabetes gestasional atau melahirkan bayi dengan berat lebih dari 9 pon berisiko lebih tinggi mengalami prediabetes di masa depan.

7. Masalah Tidur: Gangguan tidur seperti apnea tidur dapat mengganggu metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko prediabetes.

Meskipun prediabetes dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, langkah-langkah gaya hidup sehat dapat membantu mengembalikan kadar gula darah ke normal dan mencegah perkembangan diabetes tipe 2. 

Mengadopsi pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan mempertahankan berat badan yang sehat adalah kunci utama. Memilih makanan yang bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan lemak sehat, dapat membantu menjaga keseimbangan gula darah. Selain itu, aktif secara fisik dengan melakukan setidaknya 150 menit latihan moderat setiap minggu juga penting.

Pilihan Editor: 9 Faktor Risiko Utama Prediabetes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

3 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

Ahli gizi mengimbau sekolah turut memberi edukasi makanan sehat untuk mencegah risiko anak obesitas.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

6 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

10 hari lalu

Ilustrasi MSG. Shutterstock
Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

Dokter spesialis gizi klinik Yohan Samudra menjelaskan manfaat micin bagi kesehatan.


6 Olahraga Ringan yang Cocok bagi Pengidap Kolesterol Tinggi

15 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
6 Olahraga Ringan yang Cocok bagi Pengidap Kolesterol Tinggi

Berikut olahraga ringan yang cocok untuk orang-orang yang memiliki kolesterol tinggi.


Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

16 hari lalu

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental


Apakah Prediabetes Bisa Disembuhkan?

16 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Apakah Prediabetes Bisa Disembuhkan?

Prediabetes adalah sinyal awal bahwa tubuh Anda mengalami peningkatan kadar insulin.


Studi Terbaru: Paparan Polutan di Masa Bayi Terindikasi Turut Memicu Epidemi Gangguan Metabolik seperti Obesitas dan Diabetes Tipe 2

26 hari lalu

Ilustrasi penelitian biologi molekular. Sumber: dokumen Lembaga Eijkman
Studi Terbaru: Paparan Polutan di Masa Bayi Terindikasi Turut Memicu Epidemi Gangguan Metabolik seperti Obesitas dan Diabetes Tipe 2

Riset mengindikasikan paparan zat kimia TCDF turut berkontribusi pada epidemi gangguan metabolik, seperti obesitas dan diabetes tipe 2.


3 Faktor Pemicu Penyakit Kanker, Berikut Jenis-jenis Pengobatannya

28 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
3 Faktor Pemicu Penyakit Kanker, Berikut Jenis-jenis Pengobatannya

Berbagai faktor telah diidentifikasi sebagai pemicu atau peningkat risiko penyakit kanker, mulai dari faktor genetik hingga gaya hidup


Orang yang Berisiko Lebih Tinggi Mengalami Pradiabetes

32 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Orang yang Berisiko Lebih Tinggi Mengalami Pradiabetes

Pradiabetes dapat dialami siapa saja yang tidak dapat menjaga kehidupan sehat. Namun, pradiabetes lebih tinggi menyerang beberapa orang yang memiliki risiko tertentu.


Risiko Obesitas Akibat Minuman Berpemanis, Ini Pesan Ahli Gizi

34 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Risiko Obesitas Akibat Minuman Berpemanis, Ini Pesan Ahli Gizi

Ahli gizi mengingatkan risiko obesitas akibat minum minuman berpemanis setiap hari secara terus-menerus.