Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berjuang Sembuh dari TBC saat Hamil

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Iklan

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi mengatakan timnya terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi TBC di Indonesia. Salah satu capaiannya adalah kasus TBC yang tidak terlaporkan terus menurun. Di tingkat non puskesmas, misalnya, kasus yang tidak terlaporkan saat ini diperkirakan hanya 19,6 persen. Padahal dibanding 2017, angkanya mencapai 70,7 persen. "Artinya semakin berkurang jumlah kasus TBC yang terdeteksi tapi tidak terlaporkan di sistem surveillance nasional," kata Imran dalam acara Dialog nasional: Lika-Liku Public-Private Mix pada 24 Juli 2024. 

Imran pun menambahkan ada 3 indikator sukses penanganan TBC yang selalu dipantau setiap bulan. Pertama adalah penemuan kasus, kedua rasio keberhasilan pengobatan, terakhir terapi pencegahan TBC (TPT) kontak serumah. Ketika persentase penemuan kasus dan rasio keberhasilan pengobatan mencapai 90 persen, terapi pencegahan TBC hanya mencapai 48 persen pada 2024. "Saat ini yang paling rendah itu, terapi pencegahan. Itu yang harus terus kita dorong bersama," katanya. 

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock

Imran pun mengatakan saat ini tim Kementerian Kesehatan sudah bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dalam mengatasi TBC di bawah payung Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Hal ini sebagai acuan agar kementerian lembaga, pemerintah daerah provinsi serta kabupaten/kota, hingga perangkat desa serta pemangku kepentingan ikut terus melakukan upaya untuk menanggulangi TBC. "Aturan ini membuat Menteri Dalam Negeri absen dan minta kepala daerah aware (soal masalah TBC). Juga membuat dinas kesehatan mengejar ketertinggalan dalam mengatasi kasus TBC," katanya. 

Saat ini, timnya sedang melakukan pembicaraan dengan World Bank soal pembiayaan penanggulangan TBC di tingkat fasilitas layanan kesehatan primer. "Kami sedang mencoba mekanisme insentif. Agar penderita TBC tidak perlu merujuk ke rumah sakit, jadi sebisa mungkin kasusnya diselesaikan di tingkat fasyankes primer. Hal ini mendekatkan pelayanan ke masyarakat," katanya.  

Direktur Eksekutif Stop TB Partnership Indonesia (STPI) Henry Diatmo mengingatkan penting agar ada komunikasi antar lembaga dalam menangani kasus TBC. "Pemerintah dan fasilitas layanan kesehatan perlu tingkatkan cara berjejaring mereka. Jangan sampai pasien merasa kecewa karena dioper-oper (ke puskesmas, atau ke rumah sakit), dalam penanganan TBC mereka," kata Henry.

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock

Ia pun mendukung adanya kerja sama antara Kemenkes dan Kemendagri dalam hal monitoring kasus TBC. Walau begitu, ia berharap kedua kementerian ini bisa lebih jeli memantau para kepala daerah dalam hal perencanaan dan penganggaran penanganan TBC. "Biasanya yang terjadi, anggaran kesehatan daerah meningkat, tapi anggaran mengatasi kasus TBC masih sangat kecil," katanya terus mempertanyakan para kepala daerah dalam komitmen atasi TBC. 

Henry mengatakan, timnya pun sudah bekerja sama dengan Kementerian kesehatan dalam membuat wadah untuk menganalisa kebijakan pemerintah daerah dalam menangani TBC. "Namanya Policy Tracker. Kami mau tahu sejauh mana komitmennya. Sudah ada kebijakan TBC kah? Sudah sejauh mana? Kalau belum, kenapa?" kata Henry. 

Ia berharap akan semakin banyak pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang semakin fokus membuat kebijakan dalam atasi TBC di daerahnya masing-masing.

Pilihan Editor: Penularan TBC Anak Bisa Berawal dari Lingkungan Rumah dan Pentingnya Skrining

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Gejala TBC Laten, Bahaya, dan Penanganannya

20 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Kenali Gejala TBC Laten, Bahaya, dan Penanganannya

Spesialis paru menjelaskan beragam gejala TBC yang perlu dikenali dan jangan dibiarkan karena berbahaya dan bisa menular ke banyak orang.


BRIN Kembangkan DECY-13 untuk Diagnosis Penyakit Kanker dan TBC

35 hari lalu

Development of Experimental Cyclotron in Yogyakarta atau DECY-13 Cyclotron. BRIN
BRIN Kembangkan DECY-13 untuk Diagnosis Penyakit Kanker dan TBC

BRIN mengembangkan DECY-13 untuk produksi radiofarmaka yang bisa menjadi diagnosis penyakit kanker dan TBC. Berikut penjelasannya.


Menkes Bagikan Portable X-Ray untuk Tekan Kasus TBC, Jawa Barat Dapat Terbanyak

47 hari lalu

Petugas saat melihat hasil pemeriksaan Rontgen Thorax milik warga saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Menkes Bagikan Portable X-Ray untuk Tekan Kasus TBC, Jawa Barat Dapat Terbanyak

Skrining penderita TBC terhitung sulit karena tidak bisa dilakukan dengan melihatnya fisiknya dan harus melewati pemeriksaan rontgen di RS.


Guru Besar FKUI Ungkap Kelumpuhan TBC Tulang Tak Sama dengan Polio

57 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes kepada seorang anak saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Posyandu Lavenda, Simpang Rimbo, Jambi, Selasa 23 Juli 2024. Dinas Kesehatan Kota Jambi menargetkan cakupan imunisasi sebesar 95 persen atau sebanyak 80.297 anak. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Guru Besar FKUI Ungkap Kelumpuhan TBC Tulang Tak Sama dengan Polio

Guru Besar FKUI menjelaskan beda kelumpuhan pada tuberkulosis (TB) tulang belakang dengan kasus polio. Berikut penjelasannya.


Minim Kepala Daerah Tanda Tangan Penanganan TBC-Polio

9 Juli 2024

Ilustrasi kuman tuberculosis atau TBC (pixabay.com)
Minim Kepala Daerah Tanda Tangan Penanganan TBC-Polio

Baru 47 dari total 514 kepala daerah yang menandatangani SK Penanganan TBC dan Polio. Kenapa angkanya masih rendah?


Perlunya Skrining di Tempat Berisiko Tinggi TBC untuk Turunkan Kasus

1 Juli 2024

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Perlunya Skrining di Tempat Berisiko Tinggi TBC untuk Turunkan Kasus

Kemenko PMK menyebut perlunya skrining di tempat-tempat berisiko tinggi untuk mengatasi TBC, juga perlunya sosialisasi dan edukasi.


Dokter Jelaskan Jenis Batuk, Penyebab dan Bedanya

26 Juni 2024

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Dokter Jelaskan Jenis Batuk, Penyebab dan Bedanya

Dokter penyakit dalam menyebut batuk memiliki perbedaan yang dapat dilihat berdasarkan sifat akutnya. Berikut penjelasannya.


Penularan TBC Anak Bisa Berawal dari Lingkungan Rumah dan Pentingnya Skrining

23 Juni 2024

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Penularan TBC Anak Bisa Berawal dari Lingkungan Rumah dan Pentingnya Skrining

Pakar mengatakan kontak erat di lingkungan rumah merupakan faktor risiko paling kuat terhadap penularan TBC, terutama pada anak.


Pakar Sebut Obat TBC Tak Berbahaya buat Ibu Hamil

21 Juni 2024

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Pakar Sebut Obat TBC Tak Berbahaya buat Ibu Hamil

Pakar menyebut obat TBC yang digunakan ibu hamil sudah aman dengan bahaya lebih kecil sehingga tak berisiko ke janin.


Sebab Obat TBC Sebaiknya Diberikan pada Anak saat Perut Kosong

20 Juni 2024

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Sebab Obat TBC Sebaiknya Diberikan pada Anak saat Perut Kosong

Obat TBC pada anak sebaiknya diberikan pada anak di waktu yang sama dan saat perut kosong agar obat bisa bekerja dengan lebih optimal.