Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Pekerjaan Konstruksi
Ilustrasi Pekerjaan Konstruksi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian menemukan bekerja di lingkungan yang bising seperti pabrik bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Paparan kebisingan terus menerus telah dikaitkan dengan kehilangan pendengaran dan berkurangnya konsentrasi, plus stres secara fisik dan psikologis. Kini, pakar pun mendapati pekerjaan dengan suasana berisik menambah risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi

Para periset di Direktorat Layanan Kesehatan Umum (DGHS) Bangladesh meneliti 289 pekerja dewasa di beberapa pabrik pemintalan di kota Narayanganj selama Januari-Desember 2023. Mereka menjalani sesi wawancara dan mengisi kuesioner terkait faktor sosio-demografi, perilaku, kebiasaan pola makan, dan riwayat kesehatan keluarga.

Para peserta kebanyakan laki-laki, menikah, berusia pertengahan 30-an, dan sebagian buta huruf. Para peneliti menemukan paparan lingkungan kerja selama rata-rata 16 tahun dengan intensitas kebisingan antara 96-111 desibel. Padahal batas aman kebisingan adalah 85 dB selama delapan jam bekerja, lebih aman lagi di bawah 70 dB.

Ragam pekerjaan yang membahayakan pendengaran
Percakapan sehari-hari diperkirakan setara 60 dB, suara mesin cuci atau mesin cuci piring 70 dB. Alat pemotong rumput memiliki kekuatan suara 90 dB dan konser musik sekitar 110 dB. Penelitian sebelumnya menemukan mendengar suara di atas 120 dB dapat menyebabkan gangguan pendengaran dalam waktu dekat, dan jangka panjangnya kerusakan pendengaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena penelitian berfokus pada paparan suara di atas 85 dB untuk waktu yang lama, profesi apapun yang menyebabkan pekerja terpapar kebisingan yang sama akan berdampak pada tekanan darah tinggi," kata peneliti Dr. Golam Dastageer Prince dari DGHS Bangladesh, dikutip dari The Sun.

Berikut beberapa jenis pekerjaan yang harus berhubungan dengan suara di atas 70 dB yang berisiko membahayakan pendengaran.
1. Layanan darurat (sekitar 114 dB)
2. Petugas kepolisian (110 dB)
3. Karyawan bar dan pemotong pohon (102 dB)
4. Pekerja konstruksi (99,3 dB)
5. DJ dan buruh pabrik (99 dB)
6. Staf ambulans (97 dB)
7. Petani dan tukang listrik (96 dB)
8. Pekerja kelab malam (93 dB)
9. Pekerja di bidang metal (92 dB)
10. Tukang pipa (91 dB)
11. Tukang kebun (85,3 dB)
12. Tukang sampah (78 dB)
13. Tenaga pembersih dan penata rambut (75 dB)

Pilihan Editor: Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Saran Pakar untuk Jaga Kesehatan Telinga

18 jam lalu

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
5 Saran Pakar untuk Jaga Kesehatan Telinga

Berikut saran dokter untuk menjaga kesehatan telinga dan apa saja yang mereka biasa hindari, jangan sampai kehilangan pendengaran pula.


Dokter THT Sebut 2 Jenis Tinnitus dan Bedanya

1 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Dokter THT Sebut 2 Jenis Tinnitus dan Bedanya

Dokter THT menjelaskan dua jenis tinnitus atau telinga berdenging, yakni objektif dan subjektif. Cek bedanya.


Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

3 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

Libur panjang tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, kadang-kadang perlu bagi kita untuk istirahat sejenak dan tidur lebih nyenyak


Kematian RA Kartini dan Preeklamsia, Berikut Penjelasan Medis Tentang Komplikasi Kehamilan Berbahaya

3 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia
Kematian RA Kartini dan Preeklamsia, Berikut Penjelasan Medis Tentang Komplikasi Kehamilan Berbahaya

Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang serius, ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kadar protein tinggi dalam urine yang dialami RA Kartini.


Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

5 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

Beberapa gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi untuk deteksi dini penyakit jantung


Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

6 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

Golongan statin dikenal sebagai lini pertama dalam menurunkan kadar kolesterol. Bisa diberikan kepada manusia maupun hewan. Apa efek sampingnya?


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

13 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Gangguan Pendengaran yang Dialami Banyak Anak SD dan Dampaknya

21 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Gangguan Pendengaran yang Dialami Banyak Anak SD dan Dampaknya

Dokter THT menyarankan anak-anak menjalani skrining pendengaran sejak kelas 1 SD demi mendeteksi dini risiko gangguan pendengaran.


Mengenal Hiperakusis, Selalu Terganggu Suara Sehari-hari

22 hari lalu

Ilustrasi wanita menutup telinga. Freepik.com/Jcomp
Mengenal Hiperakusis, Selalu Terganggu Suara Sehari-hari

Meski tak terlalu banyak diketahui, sebenarnya hiperakusis sama umumnya dengan kehilangan pendengaran. Siapa saja yang rentan mengalami?


Tips buat Pekerja Atasi Lesu di Sore Hari, Bukan dengan Kopi dan Camilan

22 hari lalu

Ilustrasi wanita lesu. shutterstock.com
Tips buat Pekerja Atasi Lesu di Sore Hari, Bukan dengan Kopi dan Camilan

Pakar mengatakan pukul 15.00 tak harus menjadi pembunuh produktivitas pekerja. Ia pun membagi tips untuk mengatasinya.