Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Alasan Membanding-bandingkan Anak Menjadi Dosa Parenting

image-gnews
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Membanding-bandingkan anak sendiri dengan anak orang lain menjadi pola pengasuhan anak atau parenting yang salah.

Bahkan, tindakan tersebut digolongkan menjadi dosa dalam pengasuhan anak. Sebab, orang tua yang membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain dapat menimbulkan dampak-dampak buruk sehingga wajar saja disebut sebagai dosa.

Merujuk Timesofindia, edisi pekan lalu, berikut adalah alasan lebih jelas mengapa membandingkan anak dengan orang lain disebut sebagai dosa pola pengasuhan, yaitu:

1. Membandingkan anak sendiri membuat anak menjadi lebih buruk daripada lebih baik 

Alih-alih ingin membuat anak berubah menjadi lebih baik, membandingkan anak dengan orang lain menjadi sebuah pola pengasuhan anak yang lebih buruk. Manusia hidup dalam lingkungan yang kompetitif dan sifat kompetitif dibangun dalam sebuah sistem turun-temurun sejak kecil. Anak-anak muda membandingkan popularitas mereka dengan berbagai cara, seperti media sosial, ruang ujian, citra tubuh, status keluarga, dan lain-lain.

Orang tua pun mulai memperhatikan bagaimana anak-anak lain menonjol dan membandingkan kelemahan atau kekuatan anak-anak mereka sendiri dengan anak-anak lain. Banyak orang tua berpikir bahwa melakukan hal ini akan mendorong anak-anak mereka untuk menjadi orang yang lebih baik, tetapi terkadang hal itu dapat berdampak negatif pada anak mereka.

2. Anak menjadi merasa rendah diri

Seorang orang tua, penyair, dan juga pengusaha bernama Megha Chopra menyatakan sebuah fakta bahwa membandingkan anak dengan orang lain sangat merusak harga diri anak sendiri. Sebab, pola pengasuhan tersebut menjadi salah satu argumen paling mendasar yang menentang perbandingan dengan anak lain. Akibatnya, jangan biarkan anak sendiri merasa lebih rendah dari orang lain karena setiap perbandingan adalah serangan kekerasan diam-diam terhadap harga diri seorang anak.

3. Harga diri anak menjadi lebih rendah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anak-anak menerima kritik dari keluarga mereka dengan sangat pribadi. Mereka mungkin mengembangkan keyakinan bahwa ada sesuatu yang salah dengan diri mereka. Jika mereka terus-menerus diasuhkan dengan pola ini, maka mereka tidak cukup baik dibandingkan dengan anak-anak lain. Perasaan "Saya tidak cukup" pun perlahan masuk ke diri anak. Perasaan tersebut cenderung pasif, seperti sel pembatalan sampai suatu hari ada pemicu mengaktifkan rasa sakit yang terpendam itu dan mengirimkan pada pikiran serta tubuh dalam sebuah kekacauan.

4. Menyebabkan kecemasan

Gangguan kecemasan adalah manifestasi sangat jelas pada anak-anak yang mengalami perbandingan dengan orang lain. Motivasi anak sendiri akan dirusak dan tingkat stres serta kecemasan mereka akan meningkat, jika orang tua membandingkannya dengan anak lain. Alih-alih membandingkan anak sendiri, duduklah bersama mereka, bicarakan alasan dan kesulitan yang mereka hadapi. Orang tua selalu menjadi panutan bagi anaknya sehingga berhati-hatilah dan jangan menciptakan pola asuh yang buruk.

5. Anak merasa ditolak

Tragedi terbesar bagi seorang anak adalah ditolak karena keaslian dari dirinya dan mengadaptasi versi yang menyenangkan hanya bagi orang tuanya. Penolakan pada usia muda tersebut menabur benih masalah kesehatan mental yang sangat pasti. Bahkan, kesehatan mental seorang anak itu ada yang membutuhkan waktu lama untuk bisa mengobatinya secara perlahan. 

6. Menambah kompleks superioritas 

Menurut Chopra, terkadang membandingkan anak sendiri dengan orang lain juga dapat membuat seorang anak percaya bahwa ia lebih unggul daripada yang lain. Merampas kerendahan hatinya, dan secara halus menanamkan kesombongan ke dalam kepribadiannya. Akibatnya, jangan membandingkan anak sendiri dengan orang lain dalam sebuah parenting

Pilihan editor : Kiat Parenting Anak Agar Tidak Hobi Berlaku Kasar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

12 hari lalu

Ilustrasi anak sulung perempuan. Shutterstock
3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.


Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

13 hari lalu

(dari kiri) Kim Kardashian dan anak sulungnya, North West. Foto: Instagram/@kimkardashian
Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.


Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

19 hari lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?


Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

20 hari lalu

Nirina Zubir mendapatkan kembali sertifikat tanah milik keluarganya yang sempat dikuasai oleh mafia tanah, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Instagram/@nirinazubir_
Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

22 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

27 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca-Melahirkan Anak Pertama

27 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca-Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

36 hari lalu

Reino Barack melakukan sungkem pada ibu mertuanya Wati Nurhayati saat prosesi sungkeman pada acara penikahan dengan Syahrini yang digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, 27 Ferbruari 2019.  Syahrini dan Reino Barack kompak membagikan foto lamaran, kali ini keduanya mengunggah momen sungkeman sebelum menjalani prosesi akad nikah. Instagram/@reinobarack
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

37 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

56 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak