Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelainan Genetik, Begini Pencegahan dan Penanganan Telinga Kecil

Reporter

image-gnews
ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTelinga kecil atau mikrotia merupakan salah satu kelainan bawaan atau dikenal sebagai kelainan kongenital, yakni adanya gangguan perkembangan ketika dalam kandungan. Spesialis telinga hidung tenggorokan Prof Dr dr Mirta H. Reksodiputra, Sp.THT-BKL, mengatakan tak ada cara spesifik mencegah orang mengalami kondisi telinga kecil atau mikrotia. Tapi ada yang bisa dilakukan dengan mendeteksinya.

"Itu gangguan perkembangan ketika janin. Cara mencegahnya tidak ada yang spesifik tetapi mungkin cara mendeteksi yang bisa dilakukan," katanya, Senin, 6 November 2023.

Mirta mengatakan seiring perkembangan ultrasonografi (USG) yang kini sudah 4D, tenaga kesehatan bisa mengindetifikasi kemungkinan ada tidaknya kelainan-kelainan kongenital bawaan pada janin.

"Untuk mikrotia ada kemungkinan unsur kelainan genetik dari DNA dan gen tapi pencegahan tidak ada. Kalau ada keluarga yang punya kelainan bawaan, itu bukan tidak mungkin kelainan bawaan bisa ada, apalagi mikrotia juga, jadi awareness orang tuanya," jelasnya.

Daun telinga memiliki ukuran batas normal dan saat ditemukan ukuran telinga lebih kecil daripada seharusnya berdasarkan usia, maka itu disebut mikrotia atau telinga kecil. "(Derajat mikrotia) bisa berbeda. Misalnya masih ringan, bisa saja dibentuk dulu karena tulangnya masih fleksibel. Untuk setiap derajat ada penanganan tertentu," paparnya.

Bedah rekonstruksi daun telinga
Saat menangani kasus mikrotia, dokter perlu melakukan pemeriksaan lain karena sebagai salah satu kelainan bawaan, tidak jarang merupakan rangkaian suatu sindrom, artinya ada kelainan bawaan yang lain. Dokter biasanya juga memeriksa fungsi mata dan jantung anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Yang kasat mata kita lihat adalah kemungkinan kelainan mikrotia yang satu sisi, seringkali rangka wajahnya berbeda. Mungkin saja rahangnya lebih kecil atau mandibula lebih kecil, misal terlalu kecil bukan tidak mungkin dia ada kelainan mengunyah," ujar Mirta.

Salah satu penanganan bisa dengan bedah rekonstruksi daun telinga dan ini dapat mulai dilakukan pada saat usia anak 6-8 tahun. Salah satu alasannya ukuran telinga sudah seperti hampir 80 persen ukuran telinga dewasa. Lalu, rekonstruksi menggunakan tulang rawan iga dan apabila usia anak masih terlalu kecil maka sumber implan untuk membuat rangka daun telinga tidak memadai.

"Jadi kita tunggu sampai usia 6 tahun dan biasanya ada ukurannya. Makanya anak harus didukung gizi yang cukup karena pakai patokan lingkar dada, minimal 60 cm. Kalau lingkar dada kurang dari 60 cm kemungkinan tulang rawannya tidak cukup besar dan tidak cukup banyak," tegasnya.

Pilihan Editor: Yang Perlu Diketahui soal Otoplasti, Operasi Perbaikan Daun Telinga

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

1 jam lalu

Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

Penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hipertensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan mereka.


Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

3 hari lalu

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).


Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

41 hari lalu

Ilustrasi wanita mendengarkan musik di kafe. shutterstock.com
Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

Dokter THT menjelaskan kebiasaan mendengarkan musik dengan suara keras menggunakan earphone dapat memicu gangguan pendengaran.


Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

48 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

Radang telinga yang paling sering dialami anak adalah otitis media akut, di mana infeksi rongga hidung menyerang secara cepat.


4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

53 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

Kehilangan pendengaran bukan hanya masalah pada lansia. Anak muda pun bisa mengalaminya. Berikut empat tanda perlunya periksakan telinga.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

53 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

55 hari lalu

Alat bantu dengar. ANTARA/Lucky R.
Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

Dokter THT menjelaskan alat bantu dengar yang digunakan pasien dengan gangguan pendengaran tidak bisa dipakai seumur hidup. Ini alasannya.


Tips Aman Gunakan Perangkat Audio agar Tak Sebabkan Gangguan Pendengaran

57 hari lalu

Ilustrasi perempuan mendengarkan musik. Pixabay.com/sweetlouise
Tips Aman Gunakan Perangkat Audio agar Tak Sebabkan Gangguan Pendengaran

Berikut tips pemakaian perangkat audio yang aman dan nyaman dari dokter agar tidak menyebabkan gangguan pendengaran.


Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

16 Maret 2024

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

Masyarakat perlu edukasi pentingnya mencegah gangguan pendengaran agar semua panca indera tetap sehat sehingga produktif dalam banyak hal.


Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

15 Maret 2024

Implan Koklea. Lohguanlye.com
Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

Implan koklea untuk memperbaiki pendengaran memiliki risiko efek samping dan komplikasi yang minim sehingga relatif aman untuk dilakukan.