Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda Gejala ADHD pada Laki-laki dan Perempuan, Mana yang Lebih Mengganggu?

Reporter

image-gnews
Meredakan Amarah Anak
Meredakan Amarah Anak
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) sebenarnya umum dalam masyarakat, hanya saja keberadaannya sering sulit terdeteksi. ADHD biasanya terdiagnosis pada anak-anak dan salah satu masalah perkembangan saraf paling umum pada anak, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Gejala ADHD pada anak termasuk sulit menaruh perhatian, mengontrol perilaku impulsif, dan sering menunjukkan periode hiperaktif. Namun gejala pada perempuan dan laki-laki ternyata tak sama sehingga bisa mempengaruhi diagnosis.

Menurut penasihat kesehatan mental di Orange Park, Florida, Sabrina Nasta, ADHD bisa terlihat dari tiga cara berbeda, yakni melalui tak adanya perhatian, hiperaktif, dan kombinasi keduanya. Pada perempuan gejala biasanya tak ada perhatian. Sementara laki-laki lebih cenderung bersikap hiperaktif.

Perempuan sering tak terdiagnosis
Sementara pakar di Atlanta, Amerika Serikat, McCall Letterle, menyebut beberapa gejala memang sama, seperti tak ada perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Tapi gejala itu sendiri yang akhirnya berkembang pada perempuan dan laki-laki. Susah menjalankan disiplin juga termasuk gejala umum ADHD pada laki-laki dan perempuan berdasar usia dan gaya hidup.

Pada anak laki-laki ADHD biasa ditunjukkan dengan sikap hiperaktif dan tak bisa diam. Sedangkan anak perempuan lebih pada tak ada perhatian pada yang dikerjakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka mungkin duduk di kelas, diam, tapi tidak memperhatikan pelajaran. Mungkin sulit bagi anak perempuan karena mereka jadi terkesan memberontak dan tidak patuh. Tapi pada anak laki-laki mungkin banyak yang menganggap hiperaktif itu lucu," ujar Nasta kepada Fox News Digital.

Perbedaan gejala itu membuat ADHD sering tak terdiagnosis pada perempuan, menurut Letterle. "Gangguan ini lebih sering didiagnosis pada laki-laki dan kriteria perkembangan seputar gejala lebih umum terlihat pada anak laki-laki," paparnya.

Pilihan Editor: Kebiasaan Bekerja yang Menunjukkan Anda Alami Gangguan Mental ADHD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Seberat Olahraga Lari tapi Manfaat Jogging Tak Kalah Penting bagi Fisik dan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi jogging. Getty Images/Mike Powell
Tak Seberat Olahraga Lari tapi Manfaat Jogging Tak Kalah Penting bagi Fisik dan Mental

Jogging bermanfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga berat badan ideal, serta memperkuat otot dan tulang.


5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

3 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

Silent walking dapat membantu memicu ide-ide baru dan menjernihkan pikiran setelah berada di bawah tekanan.


Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi lari (pixabay.com)
Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

Olahraga lari memberi banyak manfaat baik bagi kesehatan fisik dan mental serta bisa dilakukan di berbagai area. Berikut manfaatnya.


Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

8 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

Rekan kerja yang melihat rekan lain sedang menghadapi masalah berat bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mencegahnya bunuh diri.


Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

8 hari lalu

Ilustrasi anak makan sambil bermain gadget. Kuali.com
Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

Pemerintah Australia akan memperkenalkan undang-undang yang melarang anak-anak menggunakan platform media sosial.


Penyebab Kebanyakan Pelancong Malas Membongkar Koper Sepulang Liburan

8 hari lalu

Ilustrasi perjalanan atau wanita memegang koper. Freepik.com/prostooleh
Penyebab Kebanyakan Pelancong Malas Membongkar Koper Sepulang Liburan

Ada dua tipe orang setelah liburan, yakni mereka yang langsung bongkar koper dan mereka yang suka menundanya. Kelompok terakhir ini lebih banyak.


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

11 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


Pekerja Gen Z Diklaim Lebih Sering Izin Sakit Dibanding Generasi Sebelumnya

13 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
Pekerja Gen Z Diklaim Lebih Sering Izin Sakit Dibanding Generasi Sebelumnya

Dibanding generasi sebelumnya, pekerja Gen Z disebut lebih sering meminta izin sakit dan tak masuk kerja. Pakar sebut alasannya.


Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

14 hari lalu

Mobil anti galau atau mobil curhat dari Kemensos untuk cegah narkoba dan seks bebas. yokeepo.com
Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

Sejumlah psikolog belum bisa melihat program mobil curhat ala Ridwan Kamil bisa membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental.


Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

15 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.