Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gangguan Tidur Hipersomnia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

image-gnews
Ilustrasi tidur (pixabay.com)
Ilustrasi tidur (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHipersomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan dan keinginan untuk tidur sepanjang hari, meskipun seseorang sudah tidur dalam durasi yang normal atau bahkan lebih dari biasanya. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan berdampak pada kesehatan fisik serta mental. 

Gejala hipersomnia dapat bervariasi dari satu individu ke individu lain, namun secara umum, tanda-tanda berikut sering ditemukan pada penderita hipersomnia, seperti yang dilansir dari Healthline. 

1. Rasa Kantuk yang Berlebihan: Seseorang dengan hipersomnia merasa mengantuk secara konstan sepanjang hari, meskipun sudah tidur dalam jumlah waktu yang cukup. Mereka sering merasa sulit untuk tetap terjaga dan fokus pada aktivitas harian.

2. Kesulitan untuk Bangun dari Tidur: Salah satu gejala paling mencolok adalah kesulitan yang signifikan untuk bangun dari tidur. Bahkan setelah tidur lama, penderita mungkin merasa lelah dan berat untuk bangkit dari tempat tidur.

3. Tidur Lebih Lama dari Biasanya: Penderita hipersomnia sering kali tidur lebih lama dari durasi tidur rata-rata, tetapi tetap merasa lelah dan kurang segar setelah bangun tidur. Durasi tidur yang lebih lama ini sering kali tidak membantu dalam mengurangi rasa kantuk.

4. Gangguan Konsentrasi dan Kognisi: Rasa kantuk yang berlebihan dapat mengganggu kemampuan untuk berkonsentrasi, memori, dan fungsi kognitif lainnya. Ini bisa memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan.

5. Tidur Berulang di Siang Hari: Penderita hipersomnia mungkin merasa perlu tidur beberapa kali sepanjang hari untuk merasa lebih segar. Ini dapat menyebabkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari dan interaksi sosial.

Hipersomnia bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan tidur, kondisi medis, dan gangguan mental. Beberapa penyebab umum meliputi:

1. Gangguan Tidur:

   - Narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan tidur neurologis yang menyebabkan rasa kantuk ekstrem dan serangan tidur tiba-tiba di siang hari. Penderita narkolepsi mungkin juga mengalami katapleksi (kelemahan otot yang tiba-tiba), halusinasi, dan gangguan tidur malam.

   - Sleep Apnea
Sleep apnea adalah kondisi di mana pernapasan terhenti sejenak selama tidur, menyebabkan kualitas tidur yang buruk dan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari.

2. Gangguan Mental:

   - Depresi: Gangguan suasana hati seperti depresi sering kali dikaitkan dengan hipersomnia. Penderita depresi mungkin merasa sangat lelah dan cenderung tidur lebih banyak dari biasanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

   - Gangguan Kecemasan: Stres dan kecemasan dapat mempengaruhi pola tidur dan menyebabkan rasa kantuk yang berlebihan. Kondisi ini sering kali memengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan kelelahan di siang hari.

3. Kondisi Medis Lainnya:

   - Sindrom Kelelahan Kronis: Kondisi ini ditandai dengan kelelahan ekstrem yang tidak membaik dengan istirahat. Penderita sindrom kelelahan kronis sering kali merasa lelah meskipun tidur cukup dan mengalami penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

   - Fibromyalgia: Gangguan kronis yang menyebabkan nyeri otot dan kelelahan. Kelelahan yang terkait dengan fibromyalgia seringkali mempengaruhi kemampuan untuk tetap terjaga dan berfungsi secara normal.

Masih dari sumber yang sama, mengatasi hipersomnia memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk identifikasi penyebab yang mendasarinya dan penerapan strategi pengelolaan yang sesuai. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mengatasi hipersomnia:

1. Konsultasi Medis: Langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter atau spesialis tidur untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter mungkin akan melakukan tes tidur seperti polisomnografi atau pemantauan tidur di rumah untuk menentukan penyebab hipersomnia.

2. Perbaiki Kualitas Tidur:

   - Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman: Pastikan kamar tidur gelap, sejuk, dan bebas dari gangguan seperti suara bising atau cahaya terang.

   - Tetapkan Rutinitas Tidur yang Konsisten: Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari untuk membantu mengatur ritme sirkadian dan meningkatkan kualitas tidur.

3. Kendalikan Stres dan Kecemasan: Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi rasa kantuk di siang hari.

4. Hindari Konsumsi Kafein dan Alkohol: Kafein dan alkohol dapat mempengaruhi pola tidur dan kualitas tidur. Hindari konsumsi kafein beberapa jam sebelum tidur dan batasi alkohol untuk mengurangi gangguan tidur.

Pilihan Editor: 4 Penyebab Tidur Berlebihan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Langkah Mudah Mencegah Serangan Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

9 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
5 Langkah Mudah Mencegah Serangan Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

Dengan melakukan langkah-langkah berikut ini, Anda bisa mengurangi risiko serangan jantung dan menjaga kesehatan jantung tetap optimal.


Makanan Pedas Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya

10 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
Makanan Pedas Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya

Makanan pedas bisa mengganggu kualitas tidur karena dapat menimbulkan refluks asam.


5 Makanan dan Minuman yang Bisa Membantu Cepat Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
5 Makanan dan Minuman yang Bisa Membantu Cepat Tidur

Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak.


7 Makanan dan Minuman yang Membuat Susah Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
7 Makanan dan Minuman yang Membuat Susah Tidur

Berikut makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari sebelum tidur agar Anda bisa mendapatkan tidur yang lebih nyenyak.


Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun, Kok Bisa?

15 hari lalu

Ilustrasi teror mimpi buruk. dailymail.co.uk
Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun, Kok Bisa?

Penelitian baru ungkap hubungan mimpi buruk dengan penyakit autoimun yang dimiliki manusia.


Bangun Pagi Hari, Jangan Lewatkan 6 Aktivitas Ini

27 hari lalu

Ilustrasi wanita bangun tidur. shutterstock.com
Bangun Pagi Hari, Jangan Lewatkan 6 Aktivitas Ini

Saat bangun pagi ada beberapa aktivitas yang dapat Anda lakukan agar hari Anda berjalan lebih baik dan sehat.


Macam Obat yang Pantang Diminum dengan Kopi

44 hari lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Macam Obat yang Pantang Diminum dengan Kopi

Hindari minum obat tertentu dengan kopi karena akan mengurangi kemanjurannya dan menyebabkan efek samping yang tak menyenangkan.


Plus Minus Kopi Putih Dibanding yang Hitam

44 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Plus Minus Kopi Putih Dibanding yang Hitam

Pakar menjelaskan beda kopi hitam dan putih, mulai dari proses menyangrai sampai rasa dan kandungannya.


Tetap Prima di Usia 37, Ini Kiat Novak Djokovic Jaga Ketangguhan Mental

47 hari lalu

Petenis Serbia Novak Djokovic (kanan) berjabat tangan dengan petenis Spanyol Rafael Nadal (kiri) setelah pertandingan tunggal putra babak kedua Olimpiade Paris 2024 di Lapangan Philippe-Chatrier, Roland Garros, Paris, Senin (29/7/2024). (ANTARA/AFP/Martin Bernetti).
Tetap Prima di Usia 37, Ini Kiat Novak Djokovic Jaga Ketangguhan Mental

Novak Djokovic mengaku bukan hanya fisik yang terus ia gembleng untuk bertahan menjadi pemain papan atas selama hampir dua dekade tapi juga mental.


Perbedaan Dua Jenis Kopi Populer: Kopi Robusta dan Kopi Arabika

47 hari lalu

Pekerja meroasting biji kopi di Dunia Kopi, Pasar Santa, Jakarta, Jumat 28 Juni 2024. Pemilik usaha Dunia Kopi, mengakui harga kopi robusta mengalami kenaikan dari Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 85.000 per kilogram sejak tiga bulan terakhir. Sementara itu, harga kopi arabika lebih dulu naik yang saat ini berada di harga Rp 120.000 per kilogram. Kenaikan harga kopi dipengaruhi penurunan produksi sebagai dampak dari krisis iklim. TEMPO/Tony Hartawan
Perbedaan Dua Jenis Kopi Populer: Kopi Robusta dan Kopi Arabika

Dua jenis kopi yang paling dikenal di Indonesia di antaranya ialah kopi arabika dan kopi robusta. Apa perbedaan yang cukup kentara keduanya?