TEMPO.CO, Jakarta - Bercerai adalah keputusan yang sulit. Bahkan tak semua pasangan mau melakukannya meski meski bahtera rumah tangga sudah terombang-ambing diterjang badai atau penuh kekerasan. Wajar banyak pasangan yang butuh waktu lama untuk memikirkannya masak-masak.
Pertimbangkan untung rugi, dampak emosional, dan implikasi praktisnya, semua itu adalah tugas yang tak mudah. Akan tetapi, Anda tak harus memikirkannya sendiri. Ada beberapa langkah yang bisa diambil jika memutuskan ingin bercerai, seperti dilansir dari Bolde.
Ambil jeda
Cobalah ambil jeda dari situasi yang tak nyaman. Jika mungkin, coba pergi liburan sebentar atau habiskan waktu sendiri untuk menjernihkan kepala.
Pikirkan lagi alasan tak bisa mengambil keputusan
Apa yang membuat ragu? Anda khawatir pada dampak finansial atau pada anak-anak? Atau Anda masih belum yakin bisa melepas pasangan? Identifikasi akar keraguan agar bisa melangkah maju dan tak cuma jalan di tempat.
Tulis keuntungan dan kerugian bila bertahan atau bercerai
Cara ini bisa sangat membantu, cukup ambil secarik kertas dan tuliskan daftar keuntungan dan kerugian bila bertahan atau bercerai.
Bicara dengan sahabat atau keluarga
Membagi pikiran dan perasaan dengan seseorang yang dipercaya dan bisa memberi dukungan dan pandangan. Mereka mungkin akan memberi perspektif yang berbeda, membantu Anda menemukan prioritas, atau hanya sekedar mendengarkan.
Cari bantuan profesional
Terapis atau konselor pernikahan atau perceraian bisa diminta bantuannya untuk mencari solusi sehingga Anda mendapatkan masukan sebelum membuat keputusan.
Prioritaskan kesehatan
Selama masa-masa yang penuh tantangan ini, jangan lupa perhatikan kesehatan fisik dan psikis. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai dan membuat bahagia, seperti olahraga, jalan-jalan di alam terbuka, atau melakukan hobi. Pastikan juga Anda cukup tidur, makanan bergizi, latihan mengelola stres seperti meditasi dan latihan pernapasan.
Pilihan Editor: Penelitian Ungkap 6 Pemicu Paling Umum Perceraian