Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bisa Sebabkan Sakit Jantung bila Dibiarkan, Ini Pemicu Hipokondria

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pria sakit. Nbc.news.com
Ilustrasi pria sakit. Nbc.news.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHipokondria adalah kondisi orang yang terlalu khawatir ia sakit padahal tak pernah diperiksa dokter. Menurut Dr. Jason Nagata, dari RS Anak UCSF Benioff di San Francisco, Amerika Serikat, kondisi ini biasa disebut hipokondriasis namundi 2013 dibagi dua menjadi kondisi yang disebut gangguan kecemasan penyakit atau gangguan gejala somatik dan masing-masing punya faktor unik sendiri.

"Kedua gangguan itu memiliki ciri kecemasan akan kesehatan yang tinggi tapi bedanya gangguan gejala somatik memiliki gejala fisik sementara gejala fisik tak ada pada gangguan kecemasan penyakit," ujar Nagata kepada USA Today.

Penderita hipokondriasis bisa sangat yakin mereka menderita penyakit serius meskipun sangat sedikit bukti yang memastikannya. "Mereka bahkan sampai berganti-ganti dokter untuk memastikan kalau mereka sakit," tutur Juanita Guerra, psikolog klinis di New Rochelle, New York.

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan fisik serius. "Riset menunjukkan kecemasan kronis terkait hipokondria bisa meningkatkan risiko kondisi seperti penyakit jantung sehingga menjadi masalah yang benar-benar serius secara fisik dan psikis," kata Nagata.

Apa pemicunya?
Lalu, apa pemicu orang menderita hipokondria? Meski kondisi ini dialami banyak orang, penyebab pastinya masih belum diketahui. Namun biasanya terkait riwayat penyakit parah di keluarga, level stres dan kecemasan yang tinggi, ketakutan akan kesehatan sendiri, atau trauma karena kekerasan di masa kecil seperti diabaikan, diperkosa, atau bentuk kekerasan fisik dan emosional lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Guerra menambahkan penyebabnya juga bisa terkait penggunaan internet yang berlebihan terkait pencarian info kesehatan atau terpengaruh informasi di media sosial. Bisa juga karena orang tersebut memiliki kepribadian yang terlalu khawatir atau suka berpikir berlebihan.

Untuk mengatasinya, Nagata menyebut perlunya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan fisik atau mental. Sementara Guerra mengatakan, "Bila dokter memastikan tak ada penyakit fisik, mereka bisa merujuk Anda ke spesialis kesehatan mental untuk perawatan."

Pilihan Editor: Hipokondria: Kecemasan Berlebihan terhadap Penyakit

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Seberat Olahraga Lari tapi Manfaat Jogging Tak Kalah Penting bagi Fisik dan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi jogging. Getty Images/Mike Powell
Tak Seberat Olahraga Lari tapi Manfaat Jogging Tak Kalah Penting bagi Fisik dan Mental

Jogging bermanfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga berat badan ideal, serta memperkuat otot dan tulang.


5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

3 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

Silent walking dapat membantu memicu ide-ide baru dan menjernihkan pikiran setelah berada di bawah tekanan.


Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi lari (pixabay.com)
Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

Olahraga lari memberi banyak manfaat baik bagi kesehatan fisik dan mental serta bisa dilakukan di berbagai area. Berikut manfaatnya.


Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

8 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

Rekan kerja yang melihat rekan lain sedang menghadapi masalah berat bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mencegahnya bunuh diri.


Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

8 hari lalu

Ilustrasi anak makan sambil bermain gadget. Kuali.com
Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

Pemerintah Australia akan memperkenalkan undang-undang yang melarang anak-anak menggunakan platform media sosial.


Penyebab Kebanyakan Pelancong Malas Membongkar Koper Sepulang Liburan

8 hari lalu

Ilustrasi perjalanan atau wanita memegang koper. Freepik.com/prostooleh
Penyebab Kebanyakan Pelancong Malas Membongkar Koper Sepulang Liburan

Ada dua tipe orang setelah liburan, yakni mereka yang langsung bongkar koper dan mereka yang suka menundanya. Kelompok terakhir ini lebih banyak.


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

11 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


Pekerja Gen Z Diklaim Lebih Sering Izin Sakit Dibanding Generasi Sebelumnya

13 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
Pekerja Gen Z Diklaim Lebih Sering Izin Sakit Dibanding Generasi Sebelumnya

Dibanding generasi sebelumnya, pekerja Gen Z disebut lebih sering meminta izin sakit dan tak masuk kerja. Pakar sebut alasannya.


Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

14 hari lalu

Mobil anti galau atau mobil curhat dari Kemensos untuk cegah narkoba dan seks bebas. yokeepo.com
Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

Sejumlah psikolog belum bisa melihat program mobil curhat ala Ridwan Kamil bisa membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental.


Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

15 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.