TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles. Penderita malaria akan mengalami demam tinggi, sakit kepala, penurunan jumlah sel darah, nyeri sendi dan nyeri otot. Penyakit ini bisa ditularkan dri penderita ke orang yang sehat.
Banyak penderita malaria memilih menggunakan bahan alami sebagai obat. Salah satunya yaitu daun pepaya. Melansir boldsky.com daun pepaya mengandung vitamin C yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, tumbuhan ini juga punya kandungan carpaine yang bertugas untuk memebrsihkan darah dan meningkatkan jumlah trombosit yang efektif untuk mencegah malaria singgah di tubuh.
Baca : Maraknya Deforestasi Berpotensi Tingkatkan Penularan Malaria
Merujuk Pubmed.com, Artemisinin merupakan bahan utama dalam pengobatan malaria. Untuk mencegah resistensi, kombinasi artemisinin (ACTs) digunakan sebagai terapi. Namun, ACT mahal dan tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien. Daun pepaya yang sudah matang banyak digunakan untuk mengobati malaria sebagai alternatif ACT.
Merujuk jurnal yang diterbitkan Universitas Halu Oleo, tanaman pepaya juga bermanfaat sebagai insektisida alami. Sebab mengandung alkoloid, flavonoid dan saponin. Daun pepaya memiliki kandungan bahan aktif seperti enzim papain, alkaloid karpain, pseudokarpain, glikosid, karposid, saponin, flavonoid, sakarosa, dekstrosa dan levulose. Senyawa-senyawa tersebut menimbulkan berbagai reaksi di dalam tubuh larva sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan larva nyamuk Anopheles.
Baca : Pertolongan Pertama jika Terkena Malaria
Malaraia merupakan salahsatu penyakit yang banyak ditemui di Indonesia. Mengutip sehatnegeriku.kemkes.go.id jumlah kasus malaria di Indonesia pada tahun 2021 tercatat 304.607 kasus. Jumlah ini menurun bila dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun 2009 yang mencapai 418.439 kasus.
Masih dari sumber yang sama, Indonesia punya target bebas Maria di tahun 2030 yang didahului dengan pencapaian daerah bebas malaria tingkat provinsi dan sebelum itu seluruh kabupaten-kota harus mencapai bebas malaria.
NOVITA ANDRIAN
Baca : Waspada Parasit Malaria, Resisten Obat di Asia Tenggara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.